Breaking News

Berita Sriwijaya FC

Manajemen Sriwijaya FC Optimis Laga Pamungkas Lawan Perserang Bakal Tetap Seru, Penentuan Runner-up

Manajemen Sriwijaya FC menyebut laga pamungkas yang akan menjamu Perserang Serang Banten di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
MO SRIWIJAYA FC
Skuad Tim Sriwijaya FC siap melakoni laga pamungkas play-off degradasi Liga 2 2023/24. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC menyebut laga pamungkas yang akan menjamu Perserang Serang Banten di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (2/2/2024) pukul 15.00 bakal tetap seru ditonton.

 

Meski saat ini Sriwijaya FC asuhan Coach Hendri Susilo telah dipastikan menjadi juara grup A babak play-off degradasi dengan perolehan 13 poin dan juga dipastikan lolos dan bertahan di Liga 2 musim depan, namun Laskar Wong Kito bakal menadapat perlawan sengit mengingat tim lawan berusaha untuk bisa merebut tiket lolos degradasi sebagai runner-up grup A. 

 

Selain Perserang dengan mengantongi 9 poin yang menggantungkan nasibnya dari laga menghadapi Sriwijaya FC. Di waktu yang sama juga PSKC Cimahi yang mengantongi 7 poin juga akan berjuang mati-matian untuk mengalahkan tim tuan rumah Sada Sumut FC agar bisa menyalip Perserang

 

Direktur Marketing PT SOM yang baru H Abraham Busro (kanan) bersama Manajer Tim Sriwijaya FC H Hendriansyah ST MSi, Direktur Marketing PT SOM Indrayadi SE, Sekretaris Perusahaan PT SOM Faisal Mursyid SH dan Marketing Officer Muhammad Sobirin
Direktur Marketing PT SOM yang baru H Abraham Busro (kanan) bersama Manajer Tim Sriwijaya FC H Hendriansyah ST MSi, Direktur Marketing PT SOM Indrayadi SE, Sekretaris Perusahaan PT SOM Faisal Mursyid SH dan Marketing Officer Muhammad Sobirin (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Baca juga: Coach Hendri Ungkap Alasan Sriwijaya FC Rotasi Kapten Tim

 

"Himbauan selama ini sudah terlaksana dengan baik, kiranya laga pamungkas bisa tetap tertib karena pertandingan baka seru penentuan runner-up. Yang pasti Sriwijaya FC akan fight menghadapi Perserang," ungkap Sekretaris Perusahaan PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Faisal Mursyid SH kepada Sripoku.com, Senin (29/1/2024). 

 

Berkaca dari laga sebelumnya Sriwijaya FC berhasil mengalahkan Perserang di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Jumat (12/1/2024) pukul 15.00 dengan Skor 0-3.

 

Di laga away selanjutan Elang Andalas menundukkan Sada Sumut FC di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang,  Minggu (21/1/2024) pukul 15.30 dengan skor 1-3.
 


Laga barusan Sriwijaya FC menundukkan PSKC Cimahi dengan skor 0-1 di Stadion GBLA Bandung, Jumat (26/1/2024) pukul 15.00.

"Tim SFC kan sudah tiga kali berturut-turut menang di laga away. Semoga diharapkan di laga home nanti bisa menang.  Trend menang ini bisa kita jaga. Apalagi ini bermain di depan publik sendiri," pungkasnya.

 

Sementara Ketua Panitia Pelaksana laga home Sriwijaya FC Septian Wijaya masih belum bisa memutuskan bakal menyiapkan jumlah tiket yang akan dijual ke penonton pada laga pamungkas nanti.

 

"Kita lagi menghitung jumlah perkiraan tiket yang akan disiapkan," kata pria yang akrab disapa Bebong.

 

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni bersama Manajer Tim H Hendriasnyah, tiga pentolan kelompok suporter.
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni bersama Manajer Tim H Hendriasnyah, tiga pentolan kelompok suporter. (Handout)

Baca juga: Kiper Sriwijaya FC Ini Faktor Luckynya Tinggi, Coach Hendri Susilo: Saya Gak Pernah Intervensi

 

Sementara tiga kelompok setia Sriwijaya FC menyatakan akan memboikot laga tersebut dan pada hari itu akan melakukan aksi demo menemui Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni selaku Ketua Dewan Pembina SFC ke Kantor Gubernur.  

 

"Kami 3 suporter tadi bertemu membicarakan mengenai terkait telah ditunjuknya Presiden Sriwijaya FC," ungkap Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah usai pertemuan di Gedung Kesenian Palembang, Minggu (28/1/2024) malam.

 

Dalam pertemuan tersebut hadir Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah, Ketua Umum Sriwijaya Mania Eddy Ismail, dan Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH.

 

"Kami bersepakat bahwa tidak percaya dengan Presiden SFC yang baru ini bisa membawa perubahan. Maka kami memutuskan untuk mendatangi Pj Gubernur dengan massa suporter dan akan memboikot pertandingan di tanggal 2 Februari 2024," tegas Yayan.

 

Sebanyak 5 poin yang akan disampaikan massa tiga suporter Sriwijaya FC ini yakni:

1. Meminta tranparansi mengenai saham SFC

2. Meminta saham SFC untuk di jual ke suoporter SFC

3. Mosi dak percaya sama presidant sfc yg sekarang ini

4. Akan memboikot pertandingan SFC,

5. Rekam jejak Presiden SFC sekarang ini diyakini tidak akan mampu membawa perubahan SFC kedepan.

 

Menanggapi rencana aksi demo massa tiga suporter Sriwijaya FC atas penunjukkan RUPSLB yang mengangkat Ir H Bakti Setiawan SSos MM sebagai Presiden SFC, mendapat tanggapan dari Komisaris Utama PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) H Asfan Fikiri Sanap.

 

"Itu hak mereka, silahkan. Saya hormati, saya hargai. Kita wajib menghormati hak warga negara. Saling menghormati," kata Asfan Fikri Sanap.

 

Sebelumnya Asfan yang mantan Direktur Utama Bank Sumsel Babel sempat mempertanyakan mengapa harus ada kata ancam pada rilis berita para suporter yang hendak melakukan aksi demo ke kantor Gubernur terkait penolakan Bakti Setiawan.

 

"Mengapa harus memakai kata ancam?," sesal Asfan yang mantan Stafsus Gubernur Sumsel Bidang Keuangan dan Perbankan era H Herman Deru. 

 

Menjawab keraguan kelompok suporter atas ditunjuknya Presiden klub Sriwijaya FC yang baru hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luiar Biasa (RUPSLB) PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) di ruang rapat Dispora Sumsel, Rabu (24/1/2024)  yang biasanya dijabat sosok yang royal harus banyak berkorban, Ir H Bakti Setiawan SSos MM mencoba meluruskan paradigma tersebut.

 

"Kita nanti akan bicara dengan pemilik. Pemilik klub ini Pemda. Pak Gubernur ini kelihatannya sangat care, kenapa dia ngurus Sriwijaya FC ini secepatnya dia ingin ini berjalan. Lewat Pak Rudilah nanti kita akan ngomong," ungkap Presiden Sriwijaya FC Ir H Bakti Setiawan SSos MM.


Mantan Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk menyebut Sriwijaya FC bakal berusaha keras lagi untuk menggandeng banyak perusahaan besar di Sumsel untuk menjadi sponsorship seperti Bank Sumsel Babel, PTBA, dll.

 

"Mereka stakeholder nanti kita coba pendekatan juga. Seperti Freport dengan tim Persipura bukan main suppportnya. Kemudian di Makassar Sulawesi Selatan ada Bosowa. Kita coba nanti misalnya sekarang Dirut Pusri Pak Daconi sangat konsen dengan sepakbola," sebut pria kelahiran Palembang,16 Agustus 1952. 

 

Bakti yang merupakan Caleg DPRD Sumsel ini mengatakan seluruh Sumsel ini banyak perusahaan minyak dan gas (migas) yang ke depannya perlu dilakukan pendekatan untuk mensupport Laskar Wong Kito melalui Pemerintah Daerah.   


"Mungkin lewat Pemda. Kalau saya mengkoordinirnya. Perlunya melakukan pendekatan-pendekatan ke perusahaan-perusahaan itu," kata Bakti yang mantan striker PS Sriwijaya Palembang era 1971-1972. 

 

Terkait masih adanya permasalahan dana yang menjadi sandungan perjalanan Sriwijaya FC menuntaskan kompetisi Liga 2 ini, Bakti mengaku masih akan memikirlah langkah selanjutnya.

 

"Yang jelas kita ingin dulu di level Liga 2 dululah, baru berpikir selanjutnya. Yang penting kita bagaimana jangan sampai terdegradasi," katanya. 

 

Baca juga: Skenario Manajer Tim Sriwijaya FC Lepas Jabatan Direksi, RUPSLB PT SOM Angkat H Abraham Busro

Sebelumnya dua kelompok suporter menyatakan sikap menolak Rapat Umum Pemegang Saham Luiar Biasa (RUPSLB) PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) menunjuk Ir H Bakti Setiawan SSos MM sebagai Presiden Sriwijaya FC

 

Ketua Umum Sriwijaya Mania Eddy Ismail menyayangkan kelompok suporter tidak dilibatkan untuk memberikan masukan bakal calon Presiden Sriwijaya FC menggantikan posisi H Hendri Zainuddin SAg SH MSi yang telah mengundurkan diri sejak September 2022.


"Kami sangat menyayangkan kenapa kami kelompok suporter Sriwijaya FC tidak dilibatkan. Paling tidak kami bisa mengetahui. Harusnya kami diundang setidaknya hadir, mungkin kami bisa ngasih masukan siapa kira-kira. Masih banyak pengusaha yang kenceng galo duitnyo," kata Eddy Ismail. 


Eddy meminta agar sosok yang berkompetenlah, yang royal dengan SFC. Banyak orang di Sumsel ini punya kemampuan untuk bisa membawa perubahan ke arah lebih maju, profesional dan bisa membawa kembali berjaya di Liga 1.


"Yang jadi Presiden klub itu harusnya wongnyo loyal danroyal ke tim. Orang yang bisa berkorban," kata Eddy Ismail.

 

Pentolan Ultras Palembang Gunawan Ginting SH mengatakan ingin mengcounter tentang terpilihnya Ir H Bakti Setiawan SSos MM sebagai Presiden SFC. Ultras Palembang menjawab dengan menolak terpilihnya Bakti Setiawan sebagai Presiden klub.

 

"Ada lima alasan kami menolaknya. Bukan kami tidak senang dengan personnya. Tapi kita ingin sosok figur Presiden SFC yang tepat," ujarnya.

Alasan pertama, rekam jejak dia tidak memadai untuk menjadi Presiden klub. Kemudian yang kedua, dari sisi materi dia tidak mendukung. Alasam ketiga, tidak ada jaringan nasional ke pusat.

 

Selanjutnya lasan keempat, masih dari lingkaran gubernur lama yang tidak terbukti selama kepemimpinannya di Sumsel SFC tidak bisa naik ke Liga 1. Alasan kelima, tidak adanya penjelasan tentang visi misi secara tatap muka dengan kami tiga kelompok suporter. Memaparkan visi misi bagaimana cara dia agar SFC bisa naik ke Liga 1, menggaet sponsorship, dll.

"Bagaimana kami mau percaya, dia tidak memaparkan visi misi. Bila perlu ini akan kami demokan ke kantor gubernur, " kata pentolan Ultras Palembang Gunawan Ginting SH.

 

Menjawab rencana aksi tersebut, Bakti Setiawan yang cuba dihubungi belum memberikan konfirmasinya. Hanya saja Bakti kepada Sripoku.com mengatakan dirinya diminta Komut PT SOM H Asfan Fikri Sanap yang telah menunjuknya pada RUPSLB lalu.

 

"Mestinya kamu nanya yang nunjuk, kenapa sampai nunjuk saya. Yang pertama dasar apa saya dipilih. Saya ini sebetulnya sudah selesai semua. Artinya dari dulu ngurusi SFC tapi karena kondisi seperti itu ya sudah saya ikut saja. Cuma saya kepingin memacu yang muda-muda supaya tampil juga nantiya," kata Bakti Setiawan.


Pria kelahiran Palembang 16 Agustus 1952 dan pernah menjabat komisaris, Ketua Harian, serta Manajer Tim SFC pada intinya mengaku atas dasar tanggungjawab prihatin melihat kondisi Sriwijaya FC terancam degradasi ke Liga3 merasa terpanggil untuk aktif mengurus klub kebanggaan masyarakat Sumsel.

 

"Ini kan masalah tanggungjawab. Saya ingin kita bisa bertahan di Liga 2. Jangan turun ke LIga 3. Itu dululah target kita SFC tetap di Liga 2," kata Bakti yang lebih dikenal sebagai mantan Dirut PT Semen Baturaja Tbk.


Mantan striker PS Sriwijaya Palembang era 1971-1972  mengatakan setelah lepas dari ancaman degradasu dan bisa bertahan di Liga 2 ini, barulah bicara masuk ke Liga 1.

 

"Bersama-sama dengan pengurus yang lain. Seperti Abraham Busro yang muda, nanti ada lagi yang muda. Orang cenderung kalau kondisi tim terpuruk seperti ini biasanya tidak mau semua. Mungkin mereka menganggap berat bebannya. Untuk itu kita ngurus SFCini nanti bersama-sama dulu kan pengurus itu kolektif kolegial," pungkasnya.

 

Selain mengangkat Ir H Bakti Setiawan SSos MM sebagai Presiden Sriwijaya FC alias Dirut PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri), Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) juga merombak jajaran kepengurusan.

 

RUPSLB manajemen pengelola klub Sriiwjaya FC yang difasilitasi Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni melalui Kadispora Sumsel H Rudi Irawan SSos MSi di ruang rapat Dispora Sumsel, Rabu (24/1/2024) kemarin, juga ada nama baru yakni Dirut PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Daconi Khotob sebagai komisaris PT SOM.

 

Rapat yang dihadiri mantan Presiden Sriwijaya FC H Hendri Zainuddin yang telah setahun lebih mengundurkan diri ini kemarin membahas menerima pertanggungjawaban direksi PT SOM Tahun 2023. Kemudian RUPSLB membahas pergantian pengurus PT SOM.

 

"Jadi ada tambahan Komisaris yaitu Komisaris Utama tetap saya sendiri. Lalu ada tambahan Komisaris yaitu Dirut PT Pusri Pak Daconi," ungkap Komisaris Utama PT SOM H Asfan Fikri Sanap.

 

Kemudian Direktur Utama diganti dari H Hendri Zainuddin menjadi H Bakti Setiawan. Kemudian ada lagi Direktur Kompetisi Sholahuddin, Direktur Marketing H Abraham Busro.

 

"Yang lain Pak Indrayadi tetap Direktur Teknik, Pak Lutfi Zein tetap sebagai Direktur Keuangan," kata Asfan yang mantan Dirut Bank Sumsel Babel.

 

Asfan yang sebelumnya pernah menjabat Dirut PT SOM ini juga mengaku kini pemegang saham mayoritas pengelola klub Laskar Wong Kito ini sudah kembali ke dirinya.

 

"Saham karena Pak Hendri sudah mundur, saham diserahkan lagi kepada saya. Jadi pemegang sahamnya saya dan Yayasan Sepakbola Sumatera Selatan ini. Saya sahamnya 92 persen kalau gak salah, Yayasan Sepakbola Sumatera Selatan itu sisanya," kata Asfan yang pernah menjabat Stafsus Subernur Sumsel Bidang Keuangan dan Perbankan era H Herman Deru.

 

Berkat gerak cepat Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni kini Sriwijaya FC telah kembali memiliki Presiden klub alias Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri dan kepengurusan Sriwijaya FC.

 

Melalui Kadispora H Rudi Irawan SSos MSi yang memfasilitasi rapat pembahasan tentang pemegang saham PT Sriwijaya Optimis Mandiri dan kepengurusan Sriwijaya FC di ruang rapat Dispora Sumsel, Rabu (24/1/2024) pagi, sorenya langsung digelar RUPSLB (Rapat Pemegang Saham Umum Luar Biasa).

 

"Pesan Pak Pj Gubernur mengucapkan terima kasih telah berlangsungnya RUPS ini tadi dan mengucapkan selamat kepada manajemen PT SOM yang baru. Pak Gubernur berharap semoga bisa dilakukan percepatan perbaikan manajemen dan tata kelola PT SOM. Misi kita sementara ini menyelamatkan Sriwijaya FC dari degradasi," ungkap H Rudi Irawan SSos MSi. 

 

Seperti diketahui atas petunjuk Pj Gubernur, Kadispora memfasilitasi rapat antara manajemen, komisaris dengan pemegang saham berlangsung tadi pagi tercapailah kesepakatan itu. Di mana H Hendri Zainuddin yang telah satu tahun lima bulan mengundurkan diri dari jabatan Presiden SFC

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved