Pengorbanan Haru Sopir Truk Demi Anak Bisa S2, 'Saya SD Tak Lulus, Dia Tak Boleh Seperti Bapaknya'

Pujiono bercerita jika dirinya sudah delapan hari menempuh perjalanan dari Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), menuju Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Muhamad Syahrial/Kompas.com
Pujiono, sopir truk asal Lampung, yang banting tulang agar anaknya dapat melanjutkan kuliah ke jenjang S2. 

SRIPOKU.COM -- Belum lama ini, kisah seorang sopir truk bernama Pujiono viral di media sosial.

Cerita Pujiono menjadi viral lantaran pengorbanannya demi sang anak agar bisa kuliah ke jenjang S2.

Kisah mengharukan Pujiono pun turut diutarakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi, saat itu ia menemui Pujiono yang sedang memperbaiki ban truknya yang pecah di pinggir jalan.

Menurut Dedi, Pujiono bercerita jika dirinya sudah delapan hari menempuh perjalanan dari Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), menuju Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Setibanya di daerah Lampung, dia pun menjemput istri serta anak bungsunya untuk ikut dalam perjalanan tersebut.

"Penghasilan (sebagai sopir truk) itu 20 persen dari uang jalan."

"Ini sudah delapan hari, paling dapat Rp 1,5 juta."

"Sebulan (perjalanan) kurang lebih dapat Rp 2-3 juta," kata Pujiono, dalam keterangan tertulis Dedi Mulyadi yang diterima Kompas.com, Selasa (23/1/2024).

Dengan jumlah penghasilan tersebut, Pujiono memilih mengemudikan truk seorang diri.

Pasalnya, bila mengajak teman sebagai kernet, penghasilannya akan lebih kecil karena harus dibagi dua.

"Ini istri sama anak yang bungsu ingin ikut."

"Jadi naik dari rumah di Lampung."

"Anak senang ikut, katanya ingin lihat Bandung," ujar Pujiono.

===

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved