Debat Cawapres

Pengamat Politik Nilai Debat Cawapres, Pembicaraannya Cenderung Normatif Hingga Saling Sindir

Pengamat Politik nilai debat Cawapres diikuti oleh tiga calon yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md cenderung normatif

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: adi kurniawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar bersama cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD saat mengikuti debat ketiga Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat keempat ini bertemakan energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, ajak karbon, lingkungan hidup dan agraria serta masyarakat adat. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Debat calon wakil presiden (Cawapres) ke-4 digelar hari ini, Minggu (21/1/2024) diikuti oleh tiga calon yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md. 

Ketiganya beradu gagasan mengenai Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.

Menurut Pengamat Politik dari UIN Raden Fatah Palembang, Yulion Zalpa, S.Phil., M.A, tema debat ini merupakan isu-isu serius yang masih menyisakan banyak persoalan.

"Secara penampilan ketiga Cawapres terlihat mempersiapkan diri dengan baik. Beberapa persoalan disentuh dan disajikan, akan tetapi masih sangat normatif dan umum," kata Yulion Zalpa, Minggu (21/1/2024).

Menurutnya, ketiga Cawapres masih banyak membicarakan persoalan-persoalan yang ada di permukaan saja. Sebut saja persoalan sumber daya alam dan dampak kerusakan lingkungan. 

Ketiga Cawapres belum memunculkan misal, bagaimana banyaknya perburuan rente dalam pengelolaan sumber daya alam yang menyebabkan kerusakan lingkungan, atau persoalan masyarakat adat.

Baca juga: Respon Mahfud MD Usai Disebut Gibran Ngambek Setelah Diberi Pertanyaan: Kalau Receh Ya Dijawab

"Belum ada yang spesifik bicara langkah kongkrit, bagaimana memberikan ruang yang besar bagi masyarakat adat atau soal bagaimana pengetahuan masyarakat lokal terkait pengelolaan lingkungan seperti tidak didengar oleh pemerintah, masyarakat masih menjadi objek bukan sebagai subjek," ungkapnya.

Menurutnya, saat berbicara pembangunan yang berkelanjutan juga masih didominasi logika ekonomi dan mengabaikannya unsur-unsur penting lainnya seperti adat, tradisi dan budaya.

"Beberapa Cawapres juga banyak memberikan catatan ke pemerintahan saat ini tapi, tidak bicara program kongkrit untuk menyelsaikan berbagai persoalan tersebut," katanya 

Ia pun mencontohkan, misal persoalan - persoalan di level lokal yang seharusnya tidak banyak muncul dalam perdebatan malam ini.

"Intinya kita disajikan pembicaraan-pembicaraan yang cenderung normatif dan belum melihat hal-hal yang kongkrit," katanya 

Menurutnya, ada beberapa intrik dan saling sindir antar Cawapres. 

"Saya rasa wajar-wajar saja dan sangat normal. Akan tetapi ekspektasi publik saya kira tidak hanya ingin melihat intrik dan saling sindir tapi yang paling penting bagaimana gagasan dan program masing-masing Paslon dapat menyelesaikan persoalan persoalan serius yang menjadi tema debat malam ini," katanya.

Baca juga: Erick Thohir dan Khofifah Dampingi Prabowo & Gibran di Debat Cawapres Kehadirannya Disorot

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved