Advertorial

Dampak Penghematan Makin Dirasakan Nelayan, Electrifying Marine PLN Capai 42.912 Pelanggan di 2023

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen PLN untuk memberikan pelayanan listrik terbaik bagi seluruh pelanggan di tanah air.

Dok. PT PLN (Persero)
Program electrifying marine merupakan layanan PLN untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan listrik pelanggan di pelabuhan maupun sektor perikanan. 

"Selain itu, listrik lebih rendah emisi dibanding BBM sehingga lebih ramah lingkungan," kata Darmawan.

Program electrifying marine merupakan layanan PLN untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan listrik pelanggan di pelabuhan maupun sektor perikanan.
Program electrifying marine merupakan layanan PLN untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan listrik pelanggan di pelabuhan maupun sektor perikanan. (Dok. PT PLN (Persero))

Sepanjang tahun 2023, program ini berhasil menekan emisi CO2 (CO2e) mencapai lebih dari 119 ribu ton CO2e.

Sehingga, selain mendukung transisi energi, PLN juga mampu menggerakkan roda perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti merinci, pelanggan di sektor perikanan saat ini terbanyak berasal dari Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur dengan jumlah pelanggan sebanyak 15.301 dan daya terpasang sebesar 342 MVA.

Edi menjelaskan, untuk realisasi penggunaan ALMA (Anjungan Listrik Mandiri) atau pemakaian listrik di atas 5.500 volt ampere (VA) sampai dengan 23.000 VA (1 Phasa atau 3 Phasa) mayoritas berada di Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara.

Total pemakain ALMA di wilayah ini bahkan mampu menembus 159,3 Megawatt hour (MWh).

“Pada April 2023, PLN membangun tiga Stasiun Penyedia Listrik Kapal Sandar (SPLiKS) di Pelabuhan Waibalun Larantuka, Nusa Tenggara Timur untuk mendukung nelayan setempat."

"Kemudian pada Juli 2023, PLN membangun Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) pertama untuk Bangka Belitung di Pelabuhan Tanjung Ru, Kabupaten Belitung,” lanjut Edi.

Di Pelabuhan Tanjung Ru, PLN mengoperasikan ALMA dengan daya sebesar 41,5 Kilo Volt Ampere (KVA) yang dipasang di Dermaga Water Front.

ALMA bisa dimanfaatkan oleh para nelayan untuk memenuhi kebutuhan listrik selama kapal bersandar, khususnya untuk menghidupkan cold storage yang semula berbasis bahan bakar minyak.

Keberadaan ALMA diperkirakan mampu memangkas biaya operasional nelayan hingga 60 persen.

Program electrifying marine merupakan layanan PLN untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan listrik pelanggan di pelabuhan maupun sektor perikanan.
Program electrifying marine merupakan layanan PLN untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan listrik pelanggan di pelabuhan maupun sektor perikanan. (Dok. PT PLN (Persero))

Lalu, Edi menambahkan, pada Juli 2023, PLN juga menghadirkan electrifying marine untuk kapal sandar di Terminal Petikemas New Makassar, Sulawesi Selatan.

Program kerja sama dengan PT Pelindo (Persero) ini berhasil mewujudkan gerbang Indonesia Timur itu menjadi pelabuhan ramah lingkungan atau green port dan mampu menurunkan biaya operasional hingga 61,97 % per tahun.

“Dan pada Agustus 2023, PLN menghadirkan green fishery bagi nelayan di kampung Sauwandarek, Raja Ampat, Papua Barat."

"Bantuan yang diberikan diantaranya adalah tiga unit motor perahu listrik, alat fishfinder dan cold storage berkapasitas 318 liter untuk membuat es batu dan mengawetkan ikan hasil tangkapan."

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved