Banjir di Sumsel

3 Hari ke Depan Sumsel Masih Diguyur Hujan Deras, Palembang Berpotensi Banjir

BMKG memprakirakan curah hujan dengan intensitas sedang hingga deras masih akan mengguyur Sumsel hingga tiga hari ke depan.

|
Editor: Yandi Triansyah
Dok. Kades Semangus
Kondisi banjir di Desa Semangus, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas yang merendam rumah warga. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - BMKG memprakirakan curah hujan dengan intensitas sedang hingga deras masih akan mengguyur Sumsel hingga tiga hari ke depan.

Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Siswanto MSi menyebut daerah yang diprediksi terdampak hujan deras yakni Sumsel bagian Barat.

Siswanto menyebut update terkini cuaca di Sumsel secara dinamis masih dipengaruhi faktor yang sama dengan faktor cuaca pekan lalu lyakni adanya pola siklonik yang masih bertahan di Kalimantan dan pusat tekanan rendah di Samudra Hindra sebelah Lampung.

Tribunners, Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel membuka rekening dana kemanusiaan untuk membantu saudara kita yang sedang tertimpa bencana banjir di Sumatera Selatan. Silahkan salurkan bantuan Anda ke rekening di atas.
Tribunners, Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel membuka rekening dana kemanusiaan untuk membantu saudara kita yang sedang tertimpa bencana banjir di Sumatera Selatan. Silahkan salurkan bantuan Anda ke rekening di atas. (Sriwijaya Post)

Dampaknya di Sumsel ada pola pembelokan angin di Sumsel sehingga menyebabkan perlambatan kecepatan angin membawa uap air yang cukup membawa awan konvektif yang berpotensi hujan. 

"Dampaknya hujan bisa hujan sedang hingga lebat yang berdampak di Sumsel bagian Barat yakni Muratara, Musi Rawas, Empat Lawang, Lahat, sebagain Muara Enim, OKU Selatan dan OKU," ujarnya, Senin (15/1/2024).

Siswanto menambahkan saat ini dari pantauan radar pertumbuhan awan hujan banyak terjadi disekitaran OKU,  Muba dan Musi Rawas.

Masyarakat yang berada di dataran rendah diminta waspada potensi banjir dan banjir bandang.

Sedangkan masyarakat yang berada di daerah dataran tinggi diminta waspada potensi longsor karena tanah tidak bisa menahan beban berat akibat hujan terus menerus juga daerah tandus.

Sementara itu di Palembang peluang hujan tidak terlalu ekstrim seperti di Sumsel barat hingga tiga hari ke depan tapi dampak genangan masih berpotensi menyebabkan genangan banjir seperti kejadian viral di Kalidoni banjir.

Siswanto menyebut banjir di kawasan Palembang dikarenakan duplikasi faktor yakni pasang surut yang cukup tinggi belakangan ini dan faktor kedua karena Palembang masuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) yang masuk ke sungai Induk atau Sungai Musi karena anak sungai sejumlah daerah di Sumsel masuk ke aliran sungai Musi sehingga membuat volume air pasang dan menyebabkan genangan atau banjir.

DAS yang masuk ke sungai Musi berasal dari dari anak sungai dari daerah Lahat Kikim yang kemudian juga masuk ke sungai Musi, Muratara, sebagian dari  Musi Rawas dan masuk induk sungai Musi juga masuk dari DAS Ogan dan OKU.

Dengan duplikasi pasang surut yang tinggi dan naiknya air sungai karena curah hujan tinggi sehingga membuat genahanan air di palembang.

"Jangan sampai lengah meski curah hujan di Palembang tidak lagi ekstrim tapi juga tetap berpotensi dampak genangan banjir," ujar Siswanto.(Tatik/TS)
 


 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved