Ajak Skuad Sriwijaya FC Move-on, Coach Hendri: Di Tangan Kalian Nasib SFC Ini

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pelatih kepala Sriwijaya FC Hendri Susilo mengajak skuad tim move-on setelah penampilan buruk ditahan imbang PSKC Cimahi tanpa gol pada laga play-off perdana Liga 2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (7/1/2024) sore.

"Kita harus memaksimalkan kesempatan dengan 5 game ini. Yang jelas kita bangkitkan motivasi pemain karena mereka yang mengeksekusi di lapangan. Di tangan mereka nasib Sriwijaya FC," tegas Hendri Susilo di sela-sela menggelar latihan Stadion Heroik Kopassus Grup 1 Serang Banten, Rabu (10/1/2024) pagi.

Hendri menjadi pelatih Timnas Indonesia U-17 Pra Piala Asia (2005-2007) meminta agar para punggawa Sriwijaya FC melupakan kesalahan kemarin dan menjadikan teguran luapan kekecewaan manajemen sebagai introspeksi diri dan motivasi untuk kembali lagi memberi yang terbaik lagi lagi semaksimal mungkin.

Baca juga: Striker Asing Sriwijaya FC Chencho Diganti Lebih Cepat, Hendri Susilo Ungkap Penyebabnya    

"Saya tekankan lagi ke pemain untuk memperbaiki di latihan pagi ini. Ya biasa owner yang menggaji kita marah itu biasalah. Kita tanggapi itu sebuah motivasi untuk memberikan yang terbaik untuk mereka. Yang sudah kemarin buat introspeksi diri kita pemain dan pelatih untuk kembali lagi memberi yang terbaik lagi lagi semaksimal mungkin," kata Hendri yang pernah menyelamatkan Semen Padang FC dari degradasi menggantikan Coach Weliansyah 2021 lalu.

Pada sesi latihan persiapan laga kedua menghadapi Perserang Serang yang akan bertanding di Stadion Maulana Serang, Jumat (12/1/2024) ini, Hendri Susilo bersama staf pelatih lainnya Oktavianus, Mahyadi Panggabean, Dino Sefriyanto dan Ferry Rotinsulu menggedor pemain agar memaksimalkan kesempatan dengan 5 match ini.

"Yang jelas kita membangkitkan motivasi pemain karena mereka yang mengeksekusi di lapangan. Di tangan mereka nasib Sriwijaya FC," kata Hendri kelahiran Bukit Tinggi (Sumbar) 11 Desember 1964.

Beragam kalimat motivasi disebutkan Hendri Susilo. Seperti ayo bangkit. Malu kalau kita gak sukses, malu kalau kita degradasi. Jangan sampai degradasi. Kita ingatkan ini masih ada peluang, lebih fokus, lebih semangat lagi, lebih percaya diri lagi.

"Fokuslah untuk sebulan ini, fokus ke sepakbola, fokus ke tim, fokus ke individu, rasa memiliki klub ini, rasa profesional. Artinya mau mati untuk klub ini. Mau mati-matian berjuang habis-habisan, loyalitas tanpa batas. Mau berkorban apa saja untuk tim ini. Karena yang bisa menyelamatkan itu dengan berjuang sampai titik darah terakhirlah," pungkasnya.