Pembunuh Satu Keluarga di Muba Ditangkap

Terungkap, Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Muba Ternyata Rekan Korban

Dari informasi yang dihimpun Sripoku.com Eeng merupakan rekan dari korban Heri yang ditemukan tak bernyawa bersama dua orang anak dan orangtuanya

|
Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Andi Wijaya
Pelaku pembunuhan satu keluarga di Muba jalani pemeriksaan, Minggu (31/12/2023). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Setelah sampai di Polda Sumsel, pelaku Eeng Praza yang menghilangkan nyawa satu keluarga di Lumpatan, Muba kini tengah menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Unit 4 Subdit 3 Jatanras Ditreskrim Polda Sumsel, Minggu (31/12/2023).


Pelaku Eeng yang menghilangkan nyawa satu keluarga di Desa Lumpatan, Kabupaten Muba ini diringkus petugas Punisher Jatanras Polda Sumsel saat berada di tempat persembunyiannya di Provinsi Jambi.


Saat diamankan, Eeng hanya bisa menyerah dan mengangkat kedua tangannya.

"Saya mengaku salah pak," katanya. 

Tanpa melakukan perlawanan, Eeng pun langsung digiring ke Polda Sumsel untuk menjalani pemeriksaan.


Dari informasi yang dihimpun Sripoku.com Eeng merupakan rekan dari korban Heri yang ditemukan tak bernyawa bersama dua orang anak dan orangtuanya. 

Akan Dirilis Kapolda

 Tim Punisher Unit 4 Subdit 3 Jatanras Ditreskrim Polda Sumsel berhasil mengungkap misteri hilangnya nyawa satu keluarga di Desa Lumpatan Kabupaten Muba, Minggu (31/12/2023).

Tim Punisher yang dipimpin langsung Kanit AKP Taufik Ismail juga mengamankan terduga pelakunya yang bersembunyi di luar Sumsel.

Identitas terduga pelaku yang berhasil ditangkap dan kini diamankan di Polda Sumsel yakni Eeng Praza (48), warga Desa Purwosari Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin.


"Besok siang ya akan dirilis di Polda Sumsel, Kapolda Sumsel langsung infonya yang akan menggelar perkara tersangka ini, " kata Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait melalui AKP Taufik Ismail

Saat dibawa ke Mapolda Sumsel, tersangka tampak menggunakan masker hitam, pakai kaos abu-abu dan bercelana pendek digiring anggota masuk ruangan reskrim Polda Sumsel untuk diambil keterangan terkait ulahnya.

Sembunyi di Jambi

Diberitakan sebelumnya, setelah sempat menjadi target TO (target operasi), akhirinya Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel berhasil mengungkap misteri hilangnya nyawa satu keluarga di Lumpatan, Muba


Dimana, Tim Punsiher Unit 4 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel berhasil meringkus seorang terduga pelakunya.


Dimana diketahui, 4 anggota keluarga di Desa Lumpatan 1 Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin ditemukan tewas pada Rabu, 20 Desember 2023 lalu.


Keempat korban yang merupakan satu keluarga itu yakni Heri (50), ibunya Masturo alias Juray (70) dan kedua anak Heri, Marsel (12) dan Aurel (5).

Informasi yang dihimpun, dimana saat itu korban Heri baru saja menerima uang Rp 60 juta dari hasil penjualan kebun sawit miliknya tiga hari lalu.


Dari keterangan keluarga yang ikut mengantarkan, sebelumnya 4 orang jenazah ini ditemukan, korban Heri baru menerima uang hasil penjualan kebun sawit.

Pihak keluarga, menduga 4 orang korban satu keluarga ini meninggal dunia selama tiga hari sebelum ditemukan pada Rabu siang kemarin.


Sedangkan, dari hasil olah TKP Satreskrim Polres Muba, korban Marsel ditemukan di ujung kebun sawit dekat pondok yang dijadikan tempat mereka tinggal.


Kondisinya mengerikan, selain kepalanya putus dan dimasukkan ke dalam bajunya, bagian tubuh seperti kaki dan organ dalam tubuh diduga sudah dimakan binatang buas. 


Jenazah Marsel yang ditemukan potongan kayu yang berlumuran darah. Dimana posisi 3 jenazah lainnya, Petugas Inafis Polres Muba menemukan korban lain di dalam pondok.


Korban Aurel, jenazahnya ditemukan dalam wc di bagian belakang pondok dengan kondisi mengenaskan.

Kondisi bapaknya Heri, ditemukan di dalam kamar tangan terikat penuh luka senjata tajam ditutupi selimut sama seperti korban Masturo alias Juray, juga penuh dengan luka senjata tajam. 


Proses autopsi jenazah keempat korban dilakukan hingga Kamis 21 Desember 2023 pagi.

Tim Kedokteran Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang melakukan autopsi secara bertahap.

Tampang pelaku pembunuhan satu keluarga di Muba dibawa ke Polda Sumsel, Minggu (31/12).
Tampang pelaku pembunuhan satu keluarga di Muba dibawa ke Polda Sumsel, Minggu (31/12). (Sripoku.com/Andi Wijaya)

Korban Dihantam Benda Tumpul

Dalam hasil autopsi yang dilakukan terdepat sejumlah hantaman benda tumpul pada area kepala sejumlah korban.

"Ya, untuk hasil autopsi memang belum keluar dari pihak rumah sakit.

Namun dari hasil sementara sejumlah korban tewas akibat hantaman benda tumpul pada bagian kepala, dan tidak ada luka akibat benda tajam,"kata Kasi Humas Polres Muba AKP Susianto, Jumat (22/12/2023).

Ia mengatakan,  saat ini Polres Muba dibantu Jatanras Polda Sumsel dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

"Saat ini tim sedang melakukan penyelidikan lebih mendalam. Selain itu, keempat korban bakal dimakamkan hari ini di Betung,"jelasnya.

Perlu diketahui masyarakat Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Rabu (20/12/2023) digemparkan dengan penemuan 4 jenazah.

Diketahui jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2 orang dan perempuan 2 orang, jasad tersebut diketahui pertama kali ditemukan masyarakat sekitar pukul 14.00 WIB.

Identitas dari keempat mayat tersebut yakni,  Heri (50), Masturo (70) ibu dari Heri, Aurel (6) dan Marsel (11) yang merupakan anak dari Heri. 


Jasad tersebut diduga telah membusuk selama 4 hari karena salah satu korban masih mengenakan pakaian sekolah pramuka

Dokter Forensik Benarkan Korban Dihantam Benda Tumpul

Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra mengungkap penyebab kematian empat orang anggota keluarga yang ditemukan sudah tewas membusuk di Desa Lumpatan, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin. 


Berdasarkan pemeriksaan yang ditemukan pada empat jenazah, keempatnya menerima hantaman benda tumpul. 


"Semuanya akibat kekerasan benda tumpul, baik di kepala. Tanda-tanda senjata tajam tidak ada sama sekali, " ujar dokter Indra saat dihubungi via telepon, Kamis (21/12/2023). 


Dari keempat jasad, hanya tubuh Masturo yang kondisinya masih bagus sedangkan korban lainnya sudah membusuk. Sementara untuk korban Marsel (11) anak dari Heri, jasadnya sebagian tidak utuh karena dimakan binatang. 

"Hanya neneknya saja yang masih bagus, yang lain sudah busuk. Untuk organ dalam sudah mengalami pembusukan lanjut jadi tidak bisa dipaksakan, " katanya. 


Indra menyebutkan, sebelum ditemukan para korban diperkirakan sudah meninggal antara 2 hingga 3  hari. 


"Perkiraan sudah meninggal paling lama 3 hari, " tambahnya. 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved