Peredaran Narkoba di Sumsel Akhir Tahun Memanas, Pengamat: PR Polisi Saat Fokus Pengamanan Nataru

Peredaran narkoba di Sumsel menjelang selesainya tahun 2023 mulai memanas, ini terbukti dari hasil ungkap kasus oleh Ditresnarkoba Polda

Editor: adi kurniawan
Handout
Pengamat hukum Dr Azwar Agus mengatakan, aparat penegak hukum khususnya polisi memiliki PR yang cukup padat karena fokusnya sudah mulai terpecah ketika pengamanan Natal dan Tahun Baru.  

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Peredaran narkoba di Sumsel menjelang selesainya tahun 2023 mulai memanas, ini terbukti dari hasil ungkap kasus yang dilakukan oleh Ditresnarkoba Polda Sumsel yang menggagalkan peredaran 38 kilogram sabu dan 9 ribu lebih butir pil ekstasi. 

Barang haram tersebut rencana akan diedarkan di wilayah Kota Palembang dan PALI.

Selain keempat tersangka polisi juga menyita kendaraan mobil yang digunakan tersangka ketika digerebek petugas.

Menurut pengamat hukum Dr Azwar Agus mengatakan, aparat penegak hukum khususnya polisi memiliki PR yang cukup padat karena fokusnya sudah mulai terpecah ketika pengamanan Natal dan Tahun Baru. 

"Bukan rahasia umum jika peredaran narkoba di kota-kota besar seperti di Palembang menjelang akhir tahun itu masif sekali. Permintaan meningkat dan pengawasan mulai longgar karena polisi disibukkan dengan pengamanan Natal dan Tahun Baru. Ini jadi PR bagi kepolisian," ungkap Azwar saat dihubungi, Jumat (22/12/2023). 

Khusus di Sumsel, lanjut Azwar termasuk tempat peredaran narkoba yang potensial selain masyarakat dan ekonomi nya cukup baik membuat permintaan narkoba. Pengawasan ekstra harus dilakukan untuk mencegah peredaran narkoba

"Pada saat mau liburan panjang masyarakat melakukan kegiatan dengan merayakan tahun baru dan yang konyolnya biasanya itu disertai dengan pesta narkoba. Untuk itu kepolisian harus ekstra ketat, " ujarnya. 

Menurutnya upaya paling utama yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengawasan terhadap jalur perbatasan di Sumsel. Karena seringkali ungkap kasus narkoba di Sumsel terjadi di jalur darat. 

"Ungkap kasus dan penggerebekan sering terjadi di mobil tersangka. Saya rasa polisi pasti sudah maping ya dimana saja lokasi kerawanan jalur narkoba itu dimana saja, tinggal aparatnya ada atau tidak di lokasi, " tandasnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved