Berita Viral

Viral Pasien Meninggal Usai Cabut Gigi di RSHS Bandung, Detak Jantung Setop Diduga Salah Anestesi

Pihak RSHS pun buka suara terkait peristiwa yang terjadi di rumah sakit yang jadi rujukan se-Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Odi Aria
TRIBUNJABAR.CO.ID/THEOFILUS RICHARD
Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/12/2017). 

SRIPOKU.COM -- Berita pasien meninggal dunia usai operasi cabut gigi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Jawa Barat viral di media sosial.

Seorang pasien meninggal dunia usai detak jantungnya berhenti lantaran diduga terjadi kesalahan anestesia (pembiusan).

Pihak RSHS pun buka suara terkait peristiwa yang terjadi di rumah sakit yang jadi rujukan se-Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

Baca juga: Nasib Naas Pria Pisahkan 2 Pria Rebutan Jadi Imam Salat, Pelaku Ngamuk Mencekik Malah Jatuh Pingsan

Pasien meninggal dunia usai detak jantungnya berhenti lantaran diduga terjadi kesalahan anastesi di RSUP Hasan Sadikin, Bandung.
Pasien meninggal dunia usai detak jantungnya berhenti lantaran diduga terjadi kesalahan anastesi di RSUP Hasan Sadikin, Bandung. (Kompas.com/Instagram/latashaqntas)

Akun Instagram @latashaqntas mengunggah cerita itu yang kemudian viral di media sosial.

Mulanya korban dirujuk ke RSHS Bandung dari sebuah rumah sakit di Garut, Jawa Barat untuk menjalani operasi gigi bungsu.

Saat itu korban kemudian dibius oleh pihak rumah sakit.Namun selang beberapa waktu keluarga dipanggil lantaran korban mengalami berhenti detak jantung.

"Sampe di RSHS, baru mau operasi lalu dianestesi (bius), selang beberapa menit suami sepupu gue dipanggil katanya pasien henti detak jantung," tulisnya dilansir dari Kompas.com.

"Dari situ langsung masuk NICU gak sadar berhari2, tiba2 divonis macem2. Katanya paru2nya item, kondisi gabagus dll. Padahal LOGIKANYA sebelum operasi semua diperiksa & kondisi aman untuk dilakukan tindakan," tambah akun itu.

Saat itu pasien kemudian dibawa ke NICU kemudian dipakaikan alat bantu, namun mata korban disolatip setelah dibius.

Keluarga korban kemudian menanyai sejumlah dokter terkait penanganan yang diberikan oleh petuhas RSHS Bandung.

"Setelah diusut ditanya ke berbagai dokter kenalan keluarga, ini kemungkinan besar kesalahan anastesi dari dokter anastesi. Karna cuma selang beberapa aja organ bisa langsung rusak semua terutama ginjal, makanya ada perhentian jantung," katanya.

Reaksi RSHS

Menanggapi kabar viral yang beredar tersebut, kini pihak RSHS buka suara.

Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, Irwan Abdul Rachman turut menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.

Dia mengklaim, bahwa pihak RSHS Bandung sudah berupaya semaksimal mungkin perihal pengananan terhadap semua pasien yang menjalani perawatan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved