Mahasiswa Poltekpar Dugem di Kampus

Imbas Aksi Viral Dugem di Kampus, Puluhan Massa Desak Gubernur Sumsel Tutup Poltekpar Palembang

Para massa tersebut meminta agar Pj Gubernur Sumsel menutup Poltekpar Palembang gara-gara viral aksi dugem di kampus beberapa waktu lalu.

|
Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Arief Basuki
Puluhan massa yang menamakan dirinya Komite Peduli Pendidikan Provinsi Sumsel (KPPSS) dan DPW Garda Alam Pikir Indonesia Sumsel serta DPW Sumsel MSK-Indonesia hingga PB-FPMP menggelar aksi di halaman kantor Gubernur Sumsel, Kamis (14/12/2023). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Puluhan massa yang menamakan dirinya Komite Peduli Pendidikan Provinsi Sumsel (KPPSS) dan DPW Garda Alam Pikir Indonesia Sumsel serta DPW Sumsel MSK-Indonesia hingga PB-FPMP menggelar aksi di halaman kantor Gubernur Sumsel, Kamis (14/12/2023).

Para massa tersebut meminta agar Pj Gubernur Sumsel menutup Poltekpar Palembang gara-gara viral aksi dugem di kampus beberapa waktu lalu.

Dalam aksinya, massa menggelar aksi dugem dengan diiringi musik remix di Kantor Gubernur Sumsel, dimana aksi dugem itu merupakan sindiran terkait video viral dari DJ Sinta Mispan dalam kegiatan Function di Poltekpar Palembang.

"Kami juga ingin dugem di Kantor Gubernur Sumsel jika di Poltekpar diperbolehkan," teriak salah satu massa aksi.

Baca juga: Sosok Sinta Mispan, FDJ yang Viral Posting Dugem di Kampus Poltekpar Palembang


Nopri, Koordinator Lapangan mengatakan, kedatangan mereka menuntut Poltekpar ditutup. Ia menganggap kegiatan dugem di Poltekpar tidak menceminkan sebuah lembaga pendidikan.


"Kedatangan kami ke Kantor Gubernur untuk menyelematkan generasi penerus bangsa, sudah jelas bahwa ada peraturan Polda Sumsel jika musik seperti video viral dari DJ itu dilarang. Tapi, itu justru dilakukan di kampus," ujar Nopri.


Menurutnya, kegiatan yang dilakukan di Poltekpar tidak sehat rohani. Sebab, dugem merupakan kegiatan yang identik dengan kesan negatif.

Apalagi, dalam video yang beredar terdapat minum-minuman yang diduga jenis alkohol.


"Melihat dari video viral itu, jelas tidak sehat rohani. Bahkan ada minuman keras, itu bukan teh tapi minuman memabukkan," ucapnya.


Ia menduga, selain ada minuman keras, juga terdapat barang-barang berbahaya lainnya. Sehingga pihaknya meminta pihak terkait untuk melaksanakan tes urine terhadap mahasiswa Poltekpar Palembang.

Baca juga: Viral Mahasiswa Dugem di Kampus, Direktur Poltekpar Palembang Sebut Euforia Ujian Akhir Semester


"Kita juga minta BNN turun untuk memeriksa mereka yang ikut dugem," ungkapnya.


Selain menuntut Poltekpar ditutup, dirinya juga meminta para dosen, Rektor dan manajemen lainnya untuk dievaluasi terkait adanya video viral tersebut.


"Kami juga meminta Pj Gubernur Sumsel memberi evaluasi terhasap kampus di Sumsel, terkhusus mahasiswa agar sebelum mereka wisuda dilakukan tea urine," tegasnya.


Dalam aksi itu, mereka beraudiensi dengan Sekda Sumsel, SA Supriono di ruang rapat yang digelar tertutup. 

Tangkapan layar para mahasiswa disebut-sebut pesta dunia gelap (dugem) di dalam kampus yang turut dihadiri Kepala Program Studi (Kaprodi).
Tangkapan layar para mahasiswa disebut-sebut pesta dunia gelap (dugem) di dalam kampus yang turut dihadiri Kepala Program Studi (Kaprodi). (Tangkapan Layar)

Klarifikasi Pihak Kampus Poltekpar Palembang

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved