Polisi di Muratara Ditusuk Bandar Judi
Kunjungi 3 Anggota Polres Muratara Ditusuk Bandar Judi Dadu Kuncang, Polda Lakukan Audit Internal
Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain mengunjungi tiga anggota Satreskrim Polres Muratara ditusuk bandar judi dadu kuncang saat penggerebekan
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Waka Polda Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain mengunjungi tiga anggota Satreskrim Polres Musi Rawas Utara (Muratara) yang ditusuk bandar judi dadu kuncang saat melakukan penggerebekan.
Zulkarnain melihat langsung kondisi Bripda Nandi, Briptu Ilham dan Aiptu Kohar yang tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Ar Bunda, Selasa (5/12/2023) siang.
Pantauan dilapangan kondisi ketiga Polisi itu semuanya sudah menjalani operasi, ketiganya sudah berangsur-angsur membaik.
Waka Polda juga sempat mengobrol dan menanyakan langsung kondisi luka tiga polisi tersebut dengan dokter yang melakukan operasi kepada ketiga anggota Satreskrim Muratara itu.
Zulkarnain menyampaikan, kedatangannya ke Lubuklinggau khusus mengecek tiga anggota Polres Muratara yang menjadi korban penusukan saat penggerebekan judi dadu kencang karena melawan.
"Tapi kami akan menurunkan audit internal untuk mengecek peristiwa yang sebenarnya terjadi, nanti akan kita ungkap," kata Zulkarnain di RS Ar Bunda Lubuklinggau pada wartawan.
Zulkarnain menyakinkan tujuan audit internal ini supaya masyarakat mengetahui secara jelas dan detail bagaimana cerita sebenarnya.
"Sehingga masyarakat tidak perlu bertanya-tanya atau berandai-andai nanti akan kami sampaikan," ungkapnya.
Zulkarnain juga telah melihat tiga anggota Polres Muratara itu dan ia bersyukur ketiganya kondisinya berangsur-angsur membaik.
"Alhamdulillah ketiganya sudah stabil," tambahnya.
Zulkarnain merinci tiga anggota yang terluka tersebut bermacam-macam, ada yang mengalami luka di bagian perut, ada yang mengalami luka di bagian dada dan tangan.
"Jadi kondisinya alhamdulillah stabil," ujarnya lagi.
Selain itu, Zulkarnain menyampaikan turut berdukacita kepada pelaku yang meninggal dunia, menurutnya anggota tidak ada niat sengaja untuk menghabisi pelaku namun hanya ingin melumpuhkan.
"Tapi ya, turut berduka cita kepada para pelaku tidak selamat, walau pun tembak di kaki tapi mungkin saluran darahnya yang kena sehingga kehabisan darah dan meninggal dunia, kami juga hanya ingin melumpuhkan tersangka bukan menembak ditempat yang fatal," ujarnya.
Zulkarnain pun menegaskan karena kedua tersangka lainnya sudah tertangkap, pihaknya akan menanyakan langsung peran dari kedua tersangka.
"Judi kan suatu hal ilegal dilarang, saya harap tidak ada lagi permainan judi digelar oleh masyarakat, isilah kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti olahraga bersama lomba ngaji lomba azan, banyak yang bisa dilakukan," ujarnya.
Kronologi Penggerebekan Judi Dadu Kuncang
Informasi dihimpun, awalnya Tim Opsnal Unit Pidum Sat Reskrim Polres Muratara mendapat informasi dari masyarakat terkait permainan judi jenis dadu kuncang.
Aktivitas yang meresahkan masyarakat itu berlokasi di dekat pasar malam Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara.
Kanit Pidum Ipda Henry Martadinata kemudian memberikan arahan kepada tim opsnal terkait cara bertindak saat melakukan penangkapan.
Tim lalu bergerak menuju Desa Muara Tiku, sesampainya di lokasi ternyata informasi tersebut benar dan mereka langsung melakukan penangkapan terhadap para pelaku.
Tim buser berhasil mengamankan pemain dadu kuncang berinisial SB (31) dan RK (33) warga Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Rupit.
Namun bandar dadu kuncang berinisial EP melarikan diri, lalu dilakukan pengejaran oleh tim buser.
Pada saat pelaku dikejar, salah satu anggota bernama Briptu IM berhasil menangkap tersangka dengan menubruk dari belakang hingga terjadi pergulatan.
Tiba-tiba tersangka EP mencabut pisau dari pinggangnya dan menusuk Briptu IM di lengan kiri, rusuk kiri dan perut kanan bawah.
Briptu IM pun tak mampu melawan, dan kemudian tersangka EP kembali melarikan diri.
Namun usaha melarikan diri tersebut dilihat oleh anggota lainnya bernama Bripda ND yang kemudian kembali melakukan pengejaran.
Saat akan disergap, tersangka EP langsung berusaha menusuk dada kiri Bripda ND.
Bripda ND sempat bisa mengelak namun tetap mengalami luka di dada kirinya dan terjatuh.
Kemudian, tersangka EP bersembunyi di dalam stand pasar malam, sementara anggota lainnya yakni Aiptu KR tetap melakukan pengejaran.
Lalu tiba-tiba tersangka EP keluar dari persembunyian di stand pasar malam itu dan bertabrakan dengan Aiptu KR hingga sama-sama jatuh.
Tersangka EP berdiri lalu melakukan penusukan terhadap Aiptu KR yang dalam keadaan masih terbaring di tanah.
Aiptu KR mengalami luka tusuk di bagian rusuk sebelah kanan.
Kemudian, tersangka EP kembali berusaha kabur, namun Aiptu KR yang sudah terluka melakukan penembakan ke arah kaki kanan EP.
Tersangka EP ditembak sebanyak 2 kali hingga terjatuh, dan kemudian berhasil diamankan oleh anggota lainnya.
Tim buser lainnya membawa 3 anggota polisi yang terluka tadi dan tersangka EP ke Puskesmas Karang Jaya.
Namun karena kondisi Briptu IM kritis, maka langsung dilarikan ke RS AR Bunda di Lubuklinggau.
Sementara tersangka EP lalu dibawa ke RSUD Rupit, dan langsung ditangani secara medis oleh dokter jaga di IGD.
Luka tembak yang dialami tersangka EP dibersihkan dan dijahit lalu dirontgen.
Kemudian dibawa kembali ke ruang IGD dan ketika dicek oleh Kanit Pidum ternyata tersangka EP sudah meninggal dunia.
Tiga Polisi Ditikam Bandar Judi Dadu Kuncang, Pengamat Hukum: Terjadi Degradasi Kewibawaan Aparat |
![]() |
---|
Tiga Anggota Polres Muratara Ditusuk Bandar Judi Sempat Dibawa ke ICU, Hari Ini Jalani Operasi |
![]() |
---|
Bandar Judi Dadu Kuncang yang Tusuk 3 Anggota Polres Muratara Tewas Ditembak Polisi |
![]() |
---|
Kronologi Bandar Judi Membabi Buta Tusuk 3 Anggota Polres Muratara, Pelaku Menolak Ditangkap |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Gerebek Judi Dadu Kuncang, Tiga Anggota Polres Muratara Ditusuk Bandar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.