Berita Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Apresiasi Debut Moncer Kiper Beny, Ferry Rotinsulu Ungkap Alasan Gantikan Rudi Rajak

Sriwijaya FC mengapresiasi debut kiper Yoewanto Stya Beny menjadi starter pada laga mengalahkan PSPS Riau 0-1

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
MO SRIWIJAYA FC
Kiper Yoewanto Stya Beny menjadi starter pada laga mengalahkan PSPS Riau 0-1 di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Kamis (30/11/2023) malam. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC mengapresiasi debut kiper Yoewanto Stya Beny menjadi starter pada laga mengalahkan PSPS Riau 0-1 di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Kamis (30/11/2023) malam yang lalu.


Meski Sriwijaya FC hanya bermain dengan 9 pemain, Beny yang merupakan kiper kelahiran Malang 3 April 1993 bersama skuad Laskar Wong Kito lainnya harus berjibaku menghadapi gempuran striker asal Brazil, Bruno Silva dkk.  


"Beny ketika diturunkan, dia mampu membuktikan kepercayaan pelatih," ungkap pelatih kiper Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu kepada Sripoku.com, Senin (4/12/203).

 

Sempat ada spekulasi anggapan pecinta Sriwijaya FC jika tidak dimainkannya kiper utama Rudi Nurdin Rajak lantaran cedera ataupun akibat mengalami kebobolan tiga gol saat menghadapi Semen Padang FC di  Stadion GOR H Agus Salim Padang Sumbar, Minggu (26/11/2023) lalu.

 

Kiper Beny
Kiper kedua Sriwijaya FC, Yoewanto Stya Beny

Baca juga: Misi Selamatkan Sriwijaya FC, Pj Gubernur Jadwalkan Pertemuan Suporter-Manajemen


"Beny sama Rudi semua kondisinya semuanya siap. Memang pas lawan PSPS Beny lebih siap, Karena Rudi ada benturan pas lawan Semen Padang FC. Intinya mereka
semuanya siap. Siapapun yang diturunkan harus semua siap," tegas Ferry FR12 Legend Sriwjaya FC


Menatap kompetisi Liga 2 2023, manajemen Sriwijaya FC masih mempertahankan tiga kiper musim lalu, yakni Yoewanto Stya Beny, Rudi Nurdin Rajak, dan Panggih Triatmojo. 

 

Beny di musim kompetisi 2022 menjadi kiper utama Elang Andalas. Dampak Exco PSSI memutuskan kompetisi Liga 2 disetop pada 12 Januari 2022 lalu, secara otomatis para pemain dan staf pelatih Sriwijaya FC diputus kontrak kerjasamanya. 

 

Itulah yang membuat kiper utama Sriwijaya FC 2022 Yoewanto Stya Beny pamitan. Eks penjaga gawang Persija Jakarta kembali ke Barito Putera. 


Keputusan perekrutan Beny di musim 2023 ini diharapkan dapat menambah opsi pelatih di sektor penjaga gawang yang lebih dulu diisi oleh Rudi Nurdin Rajak dan Panggih Triatmojo. 


Dengan pengalamannya yang sudah membela beberapa klub profesional di Indonesia, tadinya diharapkan Beny dapat beradaptasi dan memberikan kontribusi positif bagi tim Laskar Wong Kito dalam mengarungi kompetisi 2023 ini.


Beny pengalamannya bersama klub-klub seperti Badak Lampung hingga Barito Putera, manajemen berharap bergabungnya Beny dapat memperkokoh lini pertahanan SFC, khususnya di posisi penjaga gawang. 


Beny memulai karier sepakbola dengan bergabung bersama akademi Arema. Pada 2010, dia bergabung dengan SAD Indonesia untuk berguru di Uruguay. Dia berlatih di sana bersama Ryuji Utomo, bek Persija yang dipinjamkan ke Penang FC.

 

Pelatih kiper Ferry Rotinsulu melatih kiper Sriwijaya FC Rudi Nurdin Rajak dan Yoewanto Stya Beni pada Oficial Training jelang laga menghadapi PSPS Riau di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Rabu (29/11/2023).
Pelatih kiper Ferry Rotinsulu melatih kiper Sriwijaya FC Rudi Nurdin Rajak dan Yoewanto Stya Beni pada Oficial Training jelang laga menghadapi PSPS Riau di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Rabu (29/11/2023). (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Coach Hendri Susilo Tinggalkan Sriwijaya FC Usai Kalahkan PSPS Riau


Setelah sempat bersama Arema beberapa tahun, Beny hijrah ke Persipon Pontianak. Pada 2016, Yoewanto Setya Beny bergabung dengan Persiba Balikpapan. Dua tahun membela Persiba, Yoewanto pindah ke PS Sleman.


Setelah setahun berseragam PS Sleman, Yoewanto Setya yang memiliki tinggi 173 cm hijrah ke Badak Lampung FC. Kemudian bergabung dengan Barito Putera pada 2020 silam. Sebelum ke Sriwijaya FC, ia berseragam Persija Jakarta. 


Rudi Nurdin Rajak sendiri di musim lalu merupakan kiper kedua setelahnya Beny. Rudi sempat menyatakan setia dengan komitmennya bakal tetap bersama Sriwijaya FC di musim 2023 meskipun telah ada tawaran untuk mengikuti seleksi bersama Tim Liga 1 PSIS. 


Rudi terbilang lebih senior dan berpengalaman dan lebih lama bergabung dengan Sriwijaya FC yakni sejak 2020. Sedangkan Panggih Triatmodjo eks kiper tim Liga 3 PS Palembang ini lebih muda darinya. Rudi mengaku akan bertekad untuk lebih bekerja keras jika nantinya diberi kepercayaan menjadi kiper di setiap laga Laskar Wong Kito. 

 

Meskipun dirinya lebih senior dari Panggih Triatmodjo, namun Rudi mengaku akan tetap selalu saling memotivasi. 


"Lebih saling memotivasi dengan Panggih supaya satu sama lain bisa bantu. Sebagai yang lebih senior dengan Panggih fine-fine aja, saling support. Suka sharing juga," ujarnya. 


Rudi mengaku awal ikut bergabung di Sriwijaya FC pada musim kompetisi 2020 diajak pelatih kiper Ferry Rotinsulu


"Yang ngajak coach Ferry Rotinsulu karena sama-sama di Badak Lampung 2018-2019. Ikut di Sriwijaya FC pada musim kompetisi 2020. Kesannya di Palembang adem aja, cuacanya enak. Pokoknya nyaman," kata Rudi. 


Sebelum bergabung dengan Sriwijaya FC, Rudi juga mengaku sudah tak asing lagi dengan Kota Palembang dan Komplek Jakabaring Sport Centre (JSC). 


"Saya ke Palembang ikut lomba O2SN 2012 waktu masih kelas 6 SD. Ikut memperkuat sebagai kiper tim sepakbola O2SN Provinsi Maluku Utara. Sempat nginap di wisma atlet. Kalau dulu seingat saya, belum ada pohon, pagar belum seindah, semegah sekarang," kata Rudi. 


Rudi juga mengaku sudah sangat doyan dengan pempek yang merupakan makanan khas Palembang hingga sekali makan bisa 15 biji. 


"Kalau pempek suka banget. Kalau perut kosong bisa banyak 10-15 bisa dilahap. Kalau di Maluku Utara ada makanan khasnya Papeda. Jadi sudah terbiasa lidahnya. Kuahnya bebas. Ada kuahnya bisa juga saos sambal. Dan Papeda tidak pakai campuran ikan," katanya. 


Barangkali lantaran postur dan gayanya mirip dengan sang kiper Timnas, makanya bujangan kelahiran Maregam Tidore Selatan Kota Tidore Provinsi Maluku Utara, 2 April 1999 ini dijuluki Kurnia Meiganya Sriwijaya FC.


Ketika ditanyakan langsung, kiper Laskar Wong Kito ini bengong lantaran dia sendiri mengaku tidak tahu kalau dirinya mirip dengan Kurnia Meiga Hermansyah yang juga mantan kiper Tim Arema Malang.


"Banyak nyebut Kurnia Meiga Hermansyah. Saya gak tahu juga kenapa. Biasa teman-temen juga bilang begitu Teman-teman di Ternate maupun teman yang di sini juga bilang begitu. Gak tau mirip apa gak," kata Rudi.


Rudi seperti kurang memperdulikan bermain di bawah bayang-bayang julukan nama kiper Timnas ini. Apalagi jebolan PPLP Maluku Utara memiliki kiper yang diidolakannya selama ini.


"Dari dulu saya mengidolakan coach Ferry Rotinsulu dan kiper Barcelona Marc Andre Ter Stegen. Saya sendiri dipanggil coach Ferry masuk ke Sriwijaya mungkin karena pernah sama-sama di Lampung sakti jadi bisa melihat permainan saya," kata Anak ketiga dari 4 bersaudara buah kasih pasangan Nurdin Rajak dan Jamilah Sulaiman. .


"Saya dari kecil kelas 6 sudah ikut O2SN Tingkat Nasional 2012 tandingnya di Palembang dan nginap di wisma atlet. Saya lupa tandingnya di lapangan mana. Kita Maluku Utara kalah sama Bali," bebernya. 


Mantan kiper utama Persikat Tegal tim Liga 3 berhasil membawanya naik kasta lolos Liga 2. Selama duduk di bangku SMP, Rudi mengaku fokus sekolah. Habis itu ia terjun ke PPLP Maluku Utara setara SMA 2014-2015. Pas di situ dapat juara 2 tingkat PPLP Nasional 2016.


"Saya kelas 2 SMA itu habis itu POPWIL di Papua dapat juara 2. Pada saat kelas 3 ikut Kejurnas PPLP ke Pekanbaru sampai di 8 besar Tahun 2017. Baru 2018 ikut POPNAS di Semarang, kalah di 8 besar," terangnya.


Lulus dari PPLP, Rudi terjun di Persikabo Bogor langsung dilihat dipantau coach Indra Sjafrie TC di Yogyakarta sampai sebulan dan sayangnya ketika diumumkan tidak lolos dalam seleksi Timnas U-19.


"Pemain bola semua mau dipanggil timnas tapi untuk itu mesti latihan lebih serius maksimal biar bisa dilirik. Yang terpenting fokus di Sriwijaya mudah-mudahan naik kasta," ujarnya.


Ia pun hijrah ke Tim Lampung Sakti kalahnya di babak 16 besar dan bertemu coach Ferry Rotinsulu Tahun 2018.


"Di Lampung Sakti saya jadi Kiper kedua. Pada musim kemarin 2019 barulah main di Persikat Tegal sampai lolos naik Liga 2. Di Persikat Tegal saya jadi Kiper pertama," pungkasnya. 

Penyerang anyar Sriwijaya FC asal Ukraina Yevhen Bokhashvili dan punggawa Laskar Wong Kito lainnya berlari merayakan gol kemenangan 0-1 atas PSPS Riau di  di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Kamis (30/11/2023)
Penyerang anyar Sriwijaya FC asal Ukraina Yevhen Bokhashvili dan punggawa Laskar Wong Kito lainnya berlari merayakan gol kemenangan 0-1 atas PSPS Riau di di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Kamis (30/11/2023) (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Mantan Pelatih Sriwijaya FC Semangati Peluang 12 Besar, Coach Yoyo: Semoga Keajaiban Berpihak ke SFC


Kemudian ada Panggih Triatmojo, yang merupakan kiper lokal Sriwijaya FC asal Desa A Widodo Kecamatan Tugu Mulyo Kabupaten Musirawas. 


Sembari menunggu digulirkannya kompetisi Liga 2, Panggih yang merupakan kiper utama PS Palembang yang menuntaskan laga babak 16 besar Liga 3 2021/2022 lalu rutin latihan mandiri di rumah guna menjaga kondisi. 


"Ikut gabung latihan tim di sini tim FC Forto kalau setiap hari Rabu dan Sabtu sore di Lapangan B Srikaton, Tugu Mulyo, Musirawas. Selain itu latihan mandiri di rumah, main skeeping, joging, speed pendek, agility," kata Panggih kelahiran Desa A Widodo Kecamatan Tugu Mulyo Kabupaten Musirawas Sumsel, 7 Maret 2000 ini. 


Panggih Triatmojo merasa senang dan bangga tahun 2022 mendapat kesempatan bersama tim Liga 2 kebanggaan masyarakat Sumsel dan berusaha keras untuk membuktikan performanya. 


Perjalanan karir Panggih Triatmojo ini mengikuti Tim Musirawas Suratin U17 (Regional Sumatera) di Martapura 2017, Persimura (Piala Indonesia) 2018, Tim Musirawas (Porprov) 2019-2021, Liga 3 PSBL Lampung 2019, Tim Musirawas (Piala Gubernur Sumsel) 2019, Tim Liga 3 PS Banyuasin (Regional Sumsel) 2021, Tim Liga 3 PS Palembang (Nasional) 2021.


"Kemarin terakhir bersama tim Liga 3 PS Palembang babak 16 besar Nasional 2021. Waktu Regional Sumsel ikut PS Banyuasin," kata Panggih. 


Panggih mengaku mengenal sepakbola ini sempat mengikuti SSB bernama FC Porto di Musirawas sekitar tahun 2015 merupakan bungsu dari tiga bersaudara buah kasih pasangan Joko Suro dan Suharti. 


Alumni SMP B Srikaton Musirawas dan melanjutkan paket C setelah menyelesaikan tugasnya di tim Liga 3 PS Palembang mengaku latihan mandiri di rumah kampung halamannya sambil menunggu kompetisi. 


"Ya saya ikut di Sriwijaya FC dikabari Bang May (Asisten Pelatih Mahyadi Panggabean) disuruh ikut latihan perdana waktu itu," pungkasnya. 


Seperti diketahui Panggih merupakan kiper ketiga Setelah sebelumnya sudah ada dua kiper untuk memperkuat Sriwijaya FC di musim kompetisi Liga 2 2022. Kedua kiper itu yakni Rudi Nurdin Rajak dan Yoewanto Setya Beny. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved