Berita PLN

Di COP28 Dubai, PLN Ajak Komunitas Global Kolaborasi Wujudkan Energi Bersih

PT PLN (Persero) terus menggenjot Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) paling hijau sepanjang sejarah di Indonesia lewat strategi ARED

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/Humas UID S2JB
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang juga sebagai panelis dalam acara pada sesi diskusi “From Concept to Impact: Energizing Progress in the Global South’s Energy Transition and Investment Pathways”  by GEAPP, dalam rangkaian COP28 Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (01/12/2023). 

Namun RUKN ini memiliki peran ganda yang juga mampu mewujudkan kemandirian energi nasional sehingga tak bergantung pada energi impor.

”Indonesia adalah negara dengan 17 ribu pulau, kita mengelola 5.200 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Energi fosil ini sebagian besar adalah energi impor dan harganya sangat mahal, 1 kilowatt hour (kWh) kira-kira 28 sampai 32 sen. Bagaimana kita bisa beralih dari energi impor ke energi dalam negeri? Kita bisa beralih dari energi fosil ke energi terbarukan (EBT),” kata Darmawan.

Darmawan merinci, di tahun 2022 konsumsi bahan bakar solar PLTD PLN mencapai 2,9 miliar liter atau setara 5,6 persen dari seluruh kebutuhan bahan bakar, dengan biaya total sebesar Rp 39,3 triliun.

“Melalui strategi dedieselisasi, kapasitas pembangkit diesel milik PLN sebesar 1,6 GW mampu dikurangi konsumsi solarnya sebesar 1,2 miliar liter per tahun dan kami bisa menghemat Rp 8,4 triliun per tahun,” lanjut Darmawan

Guna memuluskan _roadmap_ transisi energi di tanah air, PLN lanjut Darmawan, telah menyiapkan ARED yang dibekali dengan smartgrid dan green enabling transmission line yang mampu menyalurkan potensi EBT di lokasi terpencil ke episentrum kebutuhan di perkotaan.

”Bagaimana kita bisa menurunkan biaya dari energi mahal menjadi energi terjangkau. Itu sebabnya kami merancang dan membangun apa yang kami sebut sebagai energi terbarukan dari tenaga surya (bagian ARED) yang bisa beroperasi selama 24 jam nonstop dengan dukungan _Battery Energy Storage System_ (BESS),” ungkap Darmawan.

Dengan penambahan BESS, maka PLTS mampu menyimpan energi listrik pada saat matahari bersinar dan digunakan pada malam hari.

”Dulu kalau bicara energi murah itu kotor, namun saat ini karena inovasi pada EBT, harga energi dan penyimpanannya turun satu per satu dari tahun ke tahun,” papar Darmawan.

Darmawan mengungkapkan, dengan lokasi yang tersebar dan kondisi infrastruktur yang terbatas, maka PLN memperbarui konsep transisi energi di Indonesia dengan pendekatan aspek geografis dan kondisi ekonomi.

”Dengan lokasi yang tersebar dan kondisi infrastruktur yang terbatas, maka perlu adanya konsep baru melalui clustering akselerasi transisi energi berdasarkan aspek geografis dan ekonomi,” ujar Darmawan.

Untuk itu kata Darmawan, PLN siap menghadirkan ekosistem investasi yang kondusif sehingga diharapkan mampu menarik minat para investor berkolaborasi. 

”Kami akan terus berinovasi dan siap menghadirkan ekosistem kondusif yang dapat menarik peluang bagi investor berkolaborasi pada penyediaan tenaga listrik berkelanjutan dengan skala proyek yang menarik,” ucap Darmawan.

Ekosistem yang kondusif itu kata Darmawan diwujudkan dalam semangat keadilan pada proses lelang.

Tak heran jika lelang tahap 1 program dedieselisasi yang digagas berhasil menarik banyak mitra global, dengan 48 calon mitra yang saat ini terdaftar dalam proses lelang.

Darmawan menandaskan, transisi energi sangat penting dilakukan guna menyediakan energi secara berkelanjutan dan menjaga momentum pembangunan ekonomi secara pesat, mempercepat pertumbuhan, membangun kapasitas nasional dengan menciptakan lapangan kerja, memberikan kesejahteraan pada masyarakat dan mengentaskan kemiskinan, di saat yang sama mampu menjaga lingkungan.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved