Berita Viral

Sosok Diduga Pelaku Bully Siswa MAN Medan Sudah Mahasiswa, Ancaman Sanksi Kampus Menanti

Salah-satu terduga pelaku penyiksaan MH (14) ternyata seorang alumnus MAN 1 Medan.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Tangis ibu siswa MAN 1 Medan anak dianiaya siswa hingga dipaksa makan lumpur dan tangan dibakar besi panas. 

SRIPOKU.COM -- Terkuak salah-seorang terduga pelaku penganiaya siswa MAN 1 Medan, Sumatra Utara yang mengalami sejumlah luka memar.

Salah-satu terduga pelaku penyiksaan MH (14) ternyata seorang alumnus MAN 1 Medan.

Ironisnya, pelaku bernama Fauzie Alrasyid Siregar itu sudah kuliah di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) bernama.

Baca juga: Disuruh Makan Lumpur Hingga Tangan Dibakar, Siswa MAN 1 Medan Dibully Kakak Kelas Viral di Medsos

Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan menjadi korban perisakan (bully) dan penganiayaan kakak kelasnya.
Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan menjadi korban perisakan (bully) dan penganiayaan kakak kelasnya. (TikTok/anisamwl)

Fauzie, disebut-sebut orang yang menyuruh korban memakan sendal berlumpur, makan daun mangga dan menyulut tangan korban menggunakan besi panas yang terlebih dahulu dibakar dengan korek api.

Bahkan dia juga diduga sebagai ketua geng motor bernama Parman Abadi, nama anggota geng berisikan alumni dan pelajar SMA MAN 1 Medan.

Ini diungkap Rahmat Dalimunthe (49) ayah korban menurut pengakuan anaknya dan beberapa saksi.

"Yang saya tahu itu namanya Fauzie, alumni MAN 1 Medan dan saat ini berkuliah di UINSU semester 5, jurusan Hukum Syariah,"kata Rahmat, Sabtu (25/11/2023). Dikutip Tribun-Medan.com.

Motif menganiayaan terhadap MH lantaran para pelaku tidak senang korban berteman dengna siswa dari sekolah lain.

Korban disebut-sebut diminta masuk ke dalam gang itu, tetapi menolak.

Penolakan dan tetap berteman dengan siswa sekolah lain jadi alasan penganiayaan.

Kendati demikian, Dalimunthe memastikan anaknya tidak terlibat dengan geng motor itu.

Tanggapan Pihak Kampus UINSU

Sementara Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) membenarkan bahwa Fauzie Alrasyid merupakan mahasiswa aktif di kampus tersebut.

Terkait Fauzie diduga menyiksa Muhammad Habib, pelajar SMA MAN 1 Medan, pihak universitas mengaku sudah berupaya mengkonfirmasi langsung.

Namun sayangnya ia belum merespon. Sehingga pihak rektorat juga berencana mendatangi langsung kediamannya.

Lebih lanjut, pihak rektorat juga menegaskan apa yang dilakukan Fauzie diluar kampus tak ada kaitannya dengan kampus.

"Status Fauzie memang terdaftar sebagai mahasiswa UINSU. Terkait masalah Fauzie kita sudah coba menghubungi Fauzie untuk konfirmasi tetapi belum berhasil. Masalah ini juga sama sekali tidak ada kaitannya dengan UINSU,ya,"kata Humas UINSU, Yuni Salma, Sabtu (25/11/2023).

Siswa MAN 1 Medan diduga di-bully 20 orang, dipaksa minum air ludah dan tangan melepuh dibakar
Siswa MAN 1 Medan diduga di-bully 20 orang, dipaksa minum air ludah dan tangan melepuh dibakar (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Viral di Medsos

Sebelumnya, MH jadi korban bullying (perisakan) pada Kamis (24/11/2023) saat berada di sekolah.

Korban di-bully dan dianiaya oleh sekitar 20 orang dengan dipaksa makan sandal berlumpur dan daun, serta meminum air yang sudah diludahi.

Bahkan tangan MH dibakar dengan besi panas.

Akibatnya, MH mengalami sejumlah luka memar di kepala, luka di bibir, dan luka melepuh di tangan kanan akibat disulut besi panas.

Kakak korban menjelaskan kejadian yang menimpa sang adik ketika bersekolah.

Sebelum kejadian korban sempat diculik sekelompok pelaku pada pukul 10.00, lalu dibebaskan pukul 17.00. Selain seniornya, korban dibully mantan alumni MAN 1 Medan.

"Awalnya dia diculik dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore oleh anak-anak yang bersekolah di MAN 1 Medan dan mantan alumni MAN 1 Medan," tulisnya.

Anisa menjelaskan berbagai tindakan tidak terpuji yang dilakukan para pelaku bullying terhadap sang adik.

Korban dijelaskan dipaksa makan lumpur hingga disodorkan besi panas ke tangannya dan dibentuk huruf PA sampai melepuh.

Bahkan korban pula dipaksa minum air liur para pelaku.

"Para pembuli memaksa adik saya untuk makan lumpur, menghisap sendal, makan daun dan ranting, serta meminum air ludah dari para pembuli," ungkapnya.

"Tidak sampai di situ, adik saya juga disiksa, ditendang, dipukul, dibakar tangannya pakai kunci yang dipanasi api," lanjutnya.

Dugaan Anisa, pelaku bullying terhadap adiknya itu mencapai 20 orang.

Karena itu, dia pun berharap tim kepolisian bisa segera menuntaskan kasus ini.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved