Nenek Tewas di Lubuklinggau

Tak Ada Barang Hilang, Menguak Motif Pembunuhan Nenek di Lubuklinggau yang Dihabisi di Atas Sajadah

Saya kaget karena dengar orang teriak-teriak, kemudian saya lari masuk ke rumah lewat belakang, saya lihat nenek sudah dipangku anaknya

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Eko Hepronis
Rumah duka Ayuning, warga Lorong Selero Jalan Kedurang Kelurahan Cereme Kecamatan Lubuklinggau Timur II di Kota Lubuklinggau Sumsel yang tewas bersimbah darah di atas sajadah, Kamis (16/11/2023) 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Jeritan wanita tengah hari mengejutkan warga di Jalan Selero, Kelurahan Cereme, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau, Rabu (15/11/2023).

Warga yang penasaran dengan suara tersebut, keluar rumah dan mendatangi dari mana teriakan tersebut.

Ternyata suara berasal dari suara Linda yang kaget melihat kondisi ibunya terbaring sudah bersimbah darah.

Ibu Linda yakni nenek Ayuning ditemukan bersimbah darah di atas sajadah dan masih mengenakan mukena.

"Saya kaget karena dengar orang teriak-teriak, kemudian saya lari masuk ke rumah lewat belakang, saya lihat nenek sudah dipangku anaknya," ungkap salah seorang tetangga Puspita.

Nenek tewas dengan luka tusuk di bagian leher kiri, luka sayat di tangan hingga luka tusuk di perut.

Puspita mengaku tidak menyangka sama sekali bila Ayuning meninggal secara tragis.

Suami Nenek Ayuning merupakan pengurus masjid saat kejadian suaminya sedang ada pekerjaan di masjid dan diberitahu warga, spontan suaminya langsung pulang ke rumah.

Saat suaminya tiba di rumah barulah mereka berani membuka mukenanya dan melihat ada sejumlah luka di leher, perut dan tangan.

"Ketika suaminya pulang baru dibuka mukenanya, ternyata benar ada luka-luka, lalu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum," ujarnya.

Terungkap Pembunuh Nenek Ayuning di Lubuklinggau Dihabisi saat Sedang Sholat, Pelaku Terekam CCTV

Jarang keluar rumah.

Puspita mengungkapkan selama ini nenek Ayuning dikenal baik dengan para tetangga, namun karena usia dan kadang kesibukanya mengasuh cucu membuatnya jarang keluar rumah.

"Selama ini nenek baik, memang jarang keluar tapi kami tahu dia ngasuh cucunya, jadi ketika ada yang teriak kami kaget," ungkapnya.

Rumah nenek Ayuning berdempetan saling membelakangi dengan dua rumah anaknya yang berada di belakang, bahkan aktivitas memasak pun selama ini kerap dilakukan oleh nenek Ayuning.

"Rumah mereka ini ketemu buntut (belakang) ada pintu langsung menuju rumah masing-masing, tapi urusan masak dilakukan oleh nenek, karena kadang kami dengar manggil cucunya untuk makan," ungkapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved