Harga Sayur
Petani di OKU Timur Sumsel Senang Harga Sayur Tinggi, Berharap Harga Tidak Turun Drastis
Naiknya harga sayur disebabkan karena rendahnya produksi dari petani sementara permintaan pasar berbagai daerah cukup tinggi.
SRIPOKU.COM, MARTAPURA -- Petani sayur di kawasan OKU Timur merasa senang dengan terus naiknya harga sayur di pasaran, mengingat sebelumnya harga sayur sempat mengalami penurunan.
Seperti harga kacang panjang yang sebelumnya di harga Rp 1.500 rupiah per ikat, kini naik menjadi Rp 3.000 per ikat.
Kemudian harga kangkung yang hanya Rp 500 per ikat, kini menjadi Rp 1.500 per ikat.
Menurut Rahma salah satu petani sayuran, naiknya harga sayur disebabkan karena rendahnya produksi dari petani sementara permintaan pasar berbagai daerah cukup tinggi.
Saat ini, menurutnya, sayur-mayur seperti kangkung, kacang panjang, cabai dan sejumlah sayuran lain produksinya di tingkat petani sedang rendah.
"Sehingga pasokan sayuran yang bisa kita distribusikan ke sejumlah pasar di berbagai daerah menurun."
"Ini yang membuat harga pengambilan kita dari petani kita naikkan."
"Karena harga jual di pasar-pasar juga lagi bagus,” katanya saat diwawancarai, Rabu (08/11/2023).
Petani yang juga sekaligus pedagang pengumpul sayur-mayur ini mengaku cukup gembira dengan adanya kenaikan harga sayur-mayur ini.
“Saat ini kalangan petani hortikultura sedikit bisa menikmati hasil panennya."
"Karena harga sayur-mayur saat ini sedang bagus."
"Apalagi jika petani itu bisa langsung menjual hasil panen sayurannya ke pasar,” bebernya.
Ia juga berharap harga sayuran tidak turun drastis, karena kalau turun drastis dirinya akan mengalami kerugian.
"Saya berharap harga sayur ini tidak langsung turun drastis."
"Mengingat biaya untuk menanam sayuran juga lumayan tinggi," pungkasnya. (Choirul)
===
Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.