Perang Israel vs Palestina

Jarang Pulang, Dokter di Gaza Histeris Pasien Korban Serangan Israel Ternyata Anaknya, Jatuh Lemas

dr Ghada Abu Eida saat itu tampak sedang melintas di sebuah aula RS itu saat kemudian dia melihat paramedis berlari menggotong seorang korban mengguna

|
Editor: Fadhila Rahma
Instagram @middleeastmonitor
Jarang Pulang, Dokter di Gaza Histeris Pasien Korban Serangan Israel Ternyata Anaknya, Jatuh Lemas 

"Insiden ini bukan pertama kalinya petugas medis Gaza terkejut menemukan kerabat mereka di antara korban tewas atau terluka bergegas ke tempat kerja mereka. Dan insiden ini menyoroti (begitu banyaknya) jumlah korban jiwa atas pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza," tulis Memo dalam unggahannya.

Satu-satunya RS yang Masih Beroperasi di Gaza

Setelah dua serangan besar-besaran Israel ke kamp pengungsian Jabalia di utara Gaza, Rumah Sakit Indonesia menjadi satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi saat ini.

Banyaknya jumlah korban luka memaksa rumah sakit untuk bekerja 50 kali lipat melebihi kapasitasnya.

Kurangnya pasokan medis dan bahan bakar menjadi permasalahan yang serius di Rumah Sakit Indonesia.

Dikutip dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Rumah Sakit Indonesia terpaksa mengambil keputusan serius dengan mematikan generator utama mereka.

Hal tersebut diambil setelah mereka kekurangan bahan bakar yang ekstrem dan hanya mengandalkan generator kecil di bawahnya.

Rumah Sakit Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza, Palestina dikabarkan diserang rudal Israel (Mer-C)
Rumah Sakit Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza, Palestina dikabarkan diserang rudal Israel (Mer-C) ()

Generator ini pun hanya digunakan untuk menjaga ICU tetap berjalan.

Hingga saat ini, belum diketahui sampai kapan Rumah Sakit Indonesia bisa bertahan.

Kejadian itu pun juga membuat Rumah Sakit Indonesia berubah menjadi kamar mayat yang besar.

"Jika kita tidak mendapatkan bahan bakar dalam beberapa hari ke depan, kita pasti akan mengalami bencana," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qudra.

Sejak konflik dimulai, Israel menolak mengizinkan konvoi kemanusiaan membawa bahan bakar, dengan alasan kekhawatiran bahwa pejuang Hamas akan mengalihkannya untuk keperluan militer.

Hamas Sebut 195 Warga Palestina Tewas di Jabalia

Setidaknya 195 warga Palestina tewas dalam dua serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza pada Selasa dan Rabu.

Sekitar 120 orang masih hilang di bawah reruntuhan, dan sedikitnya 777 lainnya terluka, kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved