Berita Sriwijaya FC
Sriwijaya FC Serahkan Memori Banding, PSSI Belum Berlakukan Sanksi Pengurangan 3 Poin
Sekretaris Sriwiajaya FC mendatangi langsung Komite Banding PSSI mengantarkan hard copy memori banding
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sekretaris Perusahaan PT SOM Faisal Mursyid SH mendatangi langsung Komite Banding PSSI mengantarkan hard copy memori banding sehari jelang seminggu batas waktu putusan Komdis PSSI, Rabu (1/11/2023) pukul 12.35.
Hard copy memori banding Tim Sriwijaya FC untuk membantah sanksi pengurangan 3 poin putusan Komdis PSSI tertanggal 24 Oktober 2023 ini diterima staf Badan Yudisial PSSI, Cardinsa di Kantor PSSI, GBK Arena Senayan.
"Yang jelas memori banding sudah kita sampaikan. Harapannya banding kita ini dikabulkan oleh Badan Yudisial PSSI Komite Banding. Informasi lebih lanjut, kita tunggulah," ungkap Sekper Sriwijaya FC, Faisal Mursyid.
Baca juga: Sriwijaya FC Bantah Faktor Mahal Bikin Urung Rekrut Eks Gelandang Asing Persita
Faisal yang juga menjabat Komite Umum dan Organisasi Asprov PSSI Sumsel menejelaskan jika memori banding via email sudah dikirimkan sejak Selasa (31/10/2023) kemarin.
"Yang kita serahkan langsung ini hard copynya baru hari ini. Via emailnya sudah kemarin. Kalau batas waktu penyerahan memori banding itu besok," kara pria berdarah Minangkabau kelahiran Palembang, 6 Juli 1966.
Sebelumnya Kuasa hukum Sriwijaya FC Agus Mirantawan SH dari Kantor Hukum Samudera menyatakan optimis memori banding Sriwijaya FC terhadap keberatan sanksi pengurangan tiga poin oleh Komdis PSSI bakal dikabulkan.
"Tentang Komdis PSSI yang telah menjatuhkan putusan kepada Sriwijaya FC dengan pengurangan 3 poin kita dalam proses banding," ungkap Kuasa hukum Sriwiajaya FC Agus Mirantawan SH.
Pernyataan Agus Mirantawan SH disampaikan pada paparan Komisaris PT SOM Asfan Fikri Sanaf bersama Direktur Marketing Sriwijaya FC H Hendriansyah, Dirtek Indrayadi,
Sekretaris Perusahaan Faisal Mursyid, Sektim Safrizal Afandi, Coach Yoyo, dan Konsultan SFC Bakti Setiawan di Kafe Monte Palembang, Rabu (31/10/2023).
"Menurut kami apa yang diputuskan Komdis tidak tepat dan tidak beralasan karena menyebut pemain Sriwijaya FC tidak sah. Sudah sah di sistem baik di portal SIAP PSSI maupun LIAS LIB yang ditutup pada Sabtu (9/9/2023) pukul 23.59," terang Agus.
Untuk diketahui putusan sanksi Komdis PSSI ini dijatuhkan pada 24 Oktober 2023 lalu. Dalam aturannya klub yang terkait masih bisa melakukan upaya banding dalam jedah waktu satu minggu.
Sebelum inkrah putusan PSSI tersebut, klub yang merasa keberatan pun masih bisa melakukan upaya PK (Peninjauan Kembali) yang dilayangkan kepada Ketum PSSI Erick Thohir.
Baca juga: Sriwijaya FC Putuskan Rekrut Dua Pemain Anyar, Siapakah Dia?
Direktur Marketing Sriwijaya FC H Hendriansyah, Dirtek Indrayadi memastikan agar permasalahan sanksi pengurangan 3 poin putusan Komdis PSSI ini tidak berpengaruh ke skuad tim Sriwijaya FC.
"Posisi Sriwijaya FC saat ini berat di mental kena putusan penguangan 3 poin sanksi Komdis PSSI. Tapi itu belum diberlakukan karena belum final. Kita sedang berupaya banding.
Kita sudah sampaikan ke pemain jajaran pelatih ofisial. Fokus kejar target Liga 1. Soal pengurangan poin itu tugas kami hari per hari, menit per menit. Segala daya kita terkuras habis ingin kita ke Liga 1," kata Hendriansyah yang juga Manajer Tim SFC.
Sudah hampir seminggu Komite Disiplin PSSI melayangkan putusannya kepada Sriwijaya FC menjatuhkan sanksi pengurangan 3 poin dan denda sebesar Rp. 45.000.000
karena tidak menyertakan pemain U21 dalam starting XI pada laga Sriwijaya FC melawan Semen Padang FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (1/10/2023) lalu.
Manajemen Laskar Wong Kito mengaku masih membuat memori banding keberatan atas putusan Komdis PSSI sanksi pengurangan 3 poin dan denda sebesar Rp. 45.000.000 tersebut.
"Kita lagi buat memori banding. Masih ada waktu," ungkap Direktur Teknik Sriwjaya FC Indrayadi.
Sementara pelatih kepala Sriwijaya FC Muhammad Yusup Prasetyo yang sempat mengungkapkan kekesalannya mendengar sanksi itu. Pelatih asal Tangerang Selatan Banten itu tak mau larut memikirkan hal tersebut karena bisa mempengaruhi mental skuad tim
"Kami tak mau larut memikirkan itu. Karena ini menyangkut mentality. Biarkan manajemen yang bekerja untuk upaya banding ke PSSI," kata eks pelatih Kelantan FA Malaysia.
Pelatih yang akrab disapa Coach Yoyo mengatakan dirinya dan pemain hanya fokus mempersiapkan tim untuk menghadapi laga selanjutnya.
"Saya cuma fokus buat tim aja. Saya berusaha untuk tidak memikirkan itu sedikitpun. Itu yang saya sampaikan ke pemain. Tugas kita hanya fokus bekerja keras di lapangan. Selebihnya biar manajemen yang bekerja," ujar Yoyo.
Meski demikian, pelatih kelahiran Tangerang Selatan Banten, 21 April 1990 ini berharap agar banding yang akan diajukan pihak manajemen bisa segeradikabulkan PSSI.
"Harapannya pasti banding yang disampaikan manajemen bisa berhasil. Biar manajemen yang bekerja, kita saya dan pemain hanya fokus bekerja keras di lapangan," kata Yoyo.
Sebelumnya, Direktur Teknik Sriwijaya FC Indrayadi memprotes keras atas keputusan Komite Disiplin PSSI yang dianggap tidak fair. Sanksinya tidak masuk akal mengurangi tiga poin.
Dalam surat yang ditandatangani Ketua Komite Disiplin PSSI, Eko Hendro Prasetyo SH MH tertanggal 24 Oktober 2023 menyatakan jika Laskar Wong Kito ini pada tanggal 1 Oktober 2023
bertempat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang telah berlangsung pertandingan Pegadaian Liga 2 2023-2024 antara Sriwijaya FC melawan Semen Padang.
Dimana Tim Sriwijaya FC melanggar Regulasi Pegadaian Liga 2 Tahun 2023-2024 dan Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena tidak menyertakan pemain U21 dalam starting XI dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran regulasi dan disiplin.
Adapun keputusannya adalah 1. Merujuk kepada Pasal 23 Ayat 3 dan Ayat 10 Regulasi Pegadaian Liga 2 Tahun 2023-2024 jo Pasal 56 Ayat 1 poin (i) dan Ayat 2 jo Pasal 141 jo Pasal 13 Ayat 2 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Tim Sriwijaya FC diberikan hukuman kalah 0-3 dari Semen Padang.
2. Pengurangan 3 (tiga) poin (forfeit).
3. Denda sebesar Rp. 45.000.000,(empat puluh lima juta rupiah).
4. Pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat.
Mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini menuturkan kronologis kejadian. Menurutnya di dalam Manager Meeting, Wakil Ketua Komite Disiplin PSSI, Asep Edwin Firdaus SH LLM pernah menjawab pertanyaan yang intinya tidak ada sanksi kalau klub tidak memainkan pemain U21.
"Sriwijaya FC menerima regulasi yang belum ditandatangani Ketum PSSI. Match 1, 2,dan 3 kita sebetulnya full memainkan pemain U21 selama 90 menit.
Artinya kita taat regulasi walaupun belum ditandatangani Ketum PSSI. Nah di match 4 saat menjamu Semen Padang FC kewajiban memainkan pemain U21 itu kita jalankan di babak ke dua," beber Indrayadi.
Indrayadi yang juga anggota Exco Asprov PSSI Sumsel mengatakan, regulasi itu Sriwjaya FC terima yang sudah diteken Ketum PSSI pada 6 Oktober 2023. Sedangkan laga yang dipermasalahkan itu dimainkan lawan Semen Padang FC pada 1 Oktober 2023.
"Keabsahan regulasi dipertanyakan. Kita klub berjuang berdarah-darah dengan mudahnya Komdis menjatuhkan saksi pengurangan 3 poin. Kalau sanksi administrasi masih masuk akal. Kita akan banding dulu," pungkasnya.
SFC Masih Peringkat Tiga Klasemen Sementara Grup 1 Liga 2 2023/2024
Sriwijaya FC usai menuntaskan putaran pertama masih berada di peringkat ke tiga klasemen sementara grup 1 Liga 2 2023/2024 dengan perolehan 9 poin (selisih gol 11-9). Artinya hingga kini pengurangan 3 poin dari sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI masih belum berlaku.
Sebab, saat ini Laskar Wong Kito masih melakukan upaya banding dengan argumen data-data yang dimiliki agar bisa menggugurkan putusan sanksi tersebut.
Peringkat pertama masih ditempati Persiraja Banda Aceh dengan raihan 14 poin.
Semen Padang FC runner-up dengan perolehan 11 poin (selisih gol 9-5). Peringkat empat PSMS Medan dengan 8 poin (selisih gol 10-8). Peringkat ke lima PSPS RIau dengan 5 poin (selisih gol 5-11).
Lalu Sada Sumut FC dengan 4 poin (selisih gol 4-8). Sedangkan juru kunci alias peringkat 7 ditempati PSDS Deli Serdang dengan perolehan 4 poin (selisih gol 7-10).
| Sriwijaya FC Unggul 1-0 Atas Sumsel United Dalam Derbi Sumatera Selatan |
|
|---|
| Momen Rio Meminta Bantuan Kepada Gubernur Sumatera Selatan Agar Sriwijaya FC Tidak Terdegradasi |
|
|---|
| Herman Deru: Yang Terpenting Sumsel United atau Sriwijaya FC Bisa Naik ke Liga 1 |
|
|---|
| Tanggapan Budi Sudarsono Soal Derby Sumsel tanpa Penonton, Ribut Itu Biasa |
|
|---|
| Derby Sumatera Selatan: Laga Panas Sumsel United vs Sriwijaya FC Tanpa Penonton |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.