Mertua Bunuh Menantu Lagi Hamil

Pengakuan Mertua Usai Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan, Ngaku Pikiran Sumpek dan Lapar

"Saya sumpek, pikiran gelap," ucap Satir yang diartikan ke Bahasa Indonesia saat ditanya pihak kepolisian seusai ditangkap.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Odi Aria
Facebook
Penyebab mertua bunuh menantu di Pasuruan. 

SRIPOKU.COM - Seorang mertua di Pasuruan tega menghabisi nyawa menantuanya yang tengah hamil 7 bulan.

Pelaku bernama Khoiri alias Satir (53) mengaku membunuh Fitria Almuniroh Hafidloh Diana (23) di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa (31/10/2023).

Pembunuhan ini awal mula diketahui oleh suami korban, Sueb yang teriak histeris saat pulang kerja melihat istri sudah bersimbah darah.

Baca juga: Video: Mertua Lakukan Hal Tak Patut Pada Menantu yang Hamil 7 Bulan, Cinta Segitiga Diduga Alasan

Fitria Almuniroh Hafidloh Diana dibunuh mertua menggunakan senjata tajam (sajam).

Luka di leher korban yang sedang hamil 7 bulan itu menyebabkan kehabisan nyawa dan kehilangan nyawa.

Pelaku tega membunuh menantu dengan cara menggorok leher korban menggunakan pisau dapur.

Saat kejadian, memang sedang di rumah bersama mertuanya. Sedangkan suaminya sedang bekerja.

Beredar di media sosial salah satu Instagram @kodil_027 terkait pengakuan Satir yang tega menghabisi nyawa menantunya sendiri.

Saat ditanya oleh pihak kepolisian Satir membunuh menantunya karena pikiran gelap dan sumpek.

"Saya sumpek, pikiran gelap," ucap Satir yang diartikan ke Bahasa Indonesia.

"Kalau Sumpek ya keluar, jangan bunuh istri anak kamu jadi sasarannya yang hamil 7 bulan," jawab yang merekam.

Motif Pelaku

Dugaan kuat, korban kehabisan darah sehingga nyawanya tidak tertolong.

Adapun berdasarkan keterangan Kapolsek Purwodadi, AKP Pujiyanto, mengatakan tindakan pelaku itu dipicu karena dia merasa lapar.

"Alasannya lapar. Tetapi pengakuan anaknya, terduga pelaku ini tiap malam suka marah-marah," katanya dikutip TribunSumsel.com, Rabu (1/11/2023).

Perubahan sikap menjadi tempramental ini terjadi sejak dua hari belakangan.

Menurut keterangan Sueb, suami korban, kepada polisi tidak masuk akal jika ayahnya kelaparan.

Baca juga: Sosok Menantu di Pasuruan yang Tewas Dibunuh Ayah Mertua Dikenal Tertutup, Nasib Bayinya Terungkap

"Keterangan Sueb, istrinya itu gati (peduli) kepada terduga pelaku. Selalu dibuatkan makanan, nggak pernah sampai kelaparan," ujar Kapolsek.

Sementara terkait dugaan perkosaan yang dilakukan pelaku, kapolsek mengaku tengah mendalaminya.

Namun, kebenarannya masih akan dipastikan dalam pemeriksaan lebih lanjut.

"Yang terpenting kami amankan dulu. Supaya dia tenang sebelum dilakukan pemeriksaan," tandasnya.

Saat ini Kapolsek Purwodadi AKP Pujianto sudah mengamankan pelaku yang diduga kuat tega membunuh anak menantunya sendiri.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, setelah membunuh korban, pelaku melarikan diri ke rumah tetangganya dan masuk ke dalam kamar, dikunci," katanya dikutip dari TribunPasuruan.com, rabu (1/11/2023).

Saat ini pelaku sudah diamankan ke Polsek untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Menurut Kapolsek, warga tidak berani menangkap pelaku karena takut yang bersangkutan masih membawa pisau dan bisa mengancam lainnya.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved