Mertua Bunuh Menantu Lagi Hamil

Pengakuan Ibu Wanita Hamil 7 Bulan Sebelum Dibunuh Mertua, Sering Minta Maaf Sebulan Terakhir

Selain komunikasi ibu-anak dan senda gurau, Fitria sempat meminta maaf kepada ibunya.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
Surya.co.id
Polisi mengamankan Setir mertua di Pasuruan yang tega menghabisi menantunya yang tengah mengandung 7 bulan, Selasa (31/10/2023) 

Sayangnya itu sama sekali tak disadari Nurul sebagai firasat tanda sang putri akan pergi.

"Dia bilang lagi; bu sepurane sing akeh, aku mesti ngerepoti ibu. Jadi dia itu dalam satu bulan ini, setiap kali WA saya selalu bilang; ibu Baik baik saja, aku minta maaf merepoti ibu, saya belum bisa membahagiakan ibu," terangnya.

Sampai akhirnya, sekitar pukul 17.30 WIB, dia tak menyangka bakal memperoleh kabar mengagetkan bahwa sang anak tak sadarkan diri hingga dibawa ke Puskesmas Purwoadi.

Nurul tak menyangka ucapan sang anak sulung menjadi pertanda peristiwa tragis ini terjadi.

Sementara itu emosi Nurul Afini meledak setibanya di puskesmas tersebut sekitar pukul 21.00 WIB.

Di sana dia harus mendapati anaknya sudah tak bernyawa dengan berbagai kejanggalan.

Kejanggalan yang diketahuinya seperti luka robek pada leher sisi kanan, dan kondisi memar pada bagian bawah perut anaknya yang membuncit karena hamil tujuh bulan.

"Aku tatak (berusaha kuat) di Puskesmas. Di sana aku lihat anakku kok pegang perutnya. Posisi pegang perut, sininya (leher sisi kanan) menganga. Cuma wajahnya (saat meninggal) senyum. Ya Allah nak, intinya saya mau keadilan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Fitria dihabis Khoiri alias Satir (53), mertuanya sendiri di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa (31/10/2023).

Pembunuhan ini awal mula diketahui oleh suami korban, Sueb yang teriak histeris saat pulang kerja melihat istri sudah bersimbah darah.

Baca juga: Video: Mertua Lakukan Hal Tak Patut Pada Menantu yang Hamil 7 Bulan, Cinta Segitiga Diduga Alasan

Fitria Almuniroh Hafidloh Diana dibunuh mertua menggunakan senjata tajam (sajam).

Luka di leher korban yang sedang hamil 7 bulan itu menyebabkan kehabisan nyawa dan kehilangan nyawa.

Pelaku tega membunuh menantu dengan cara menggorok leher korban menggunakan pisau dapur.

Saat kejadian, memang sedang di rumah bersama mertuanya. Sedangkan suaminya sedang bekerja.

Nahas, ketika dalam perjalanan menuju ke Puskesmas Purwoadi, nyawa korban yang tengah hamil tujuh bulan tersebut tidak tertolong lantaran diduga kehabisan darah.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved