Perang Israel vs Palestina

Korban Tewas Perang dengan Hamas Nyaris 4.000, Israel Sebut Tak Ada Gencatan Senjata di Gaza

Militer Israel mengatakan, akan menahan diri untuk tidak menyerang dua jalan di Jalur Gaza yang ditandai bagi penduduk untuk bergerak ke selatan.

AFP/MAHMUD HAMS
Kondisi terkini perang Hamas vs Israel. Warga Palestina menyelamatkan para penyintas di gedung yang diserang Israel dari udara di Jabalia, Jalur Gaza, Senin (9/10/2023). 

SRIPOKU.COM, GAZA -- Korban tewas dalam perang Hamas vs Israel dikabarkan nyaris menyentuh angka 4.000 jiwa, MInggu (15/10/2023).

Mengutip Kompas.com, jumlah korban tewas ini merupakan akumulasi dari kedua belah pihak.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu, sejak Hamas melakukan serangan ke Israel pada Sabtu (7/10/2023), jumlah korban tewas dari serangan Israel ke Jalur Gaza sudah menyentuh angka 2.450.

Kementerian yang dikuasai Hamas itu menambahkan, sebanyak 9.200 orang lainnya juga terluka ketika Israel melanjutkan kampanye udara terhadap target-target di wilayah Jalur Gaza.

Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel pada Minggu, menyebut lebih dari 1.400 orang telah tewas di Israel sejak Hamas menyerang.

"Lebih dari 1.400 orang tewas (dan) lebih dari 120 orang Israel diculik oleh Hamas sejak serangan 7 Oktober," kata Tal Heinrich, Juru bicara kantor PM Israel kepada para wartawan, dikutip dari AFP.

Dengan ini, jumlah korban tewas dalam perang Hamas-Israel di kedua belah pihak sudah mencapai 3.850 orang.

===

Tak ada gencatan senjata

Sementara itu, Israel bersikukuh tak ada gencatan senjata di Jalur Gaza untuk saat ini.

Mengutip Kompas.com, Israel pada Senin (16/10/2023) membantah laporan tentang adanya gencatan senjata sementara di Gaza yang memungkinkan warga negara asing melarikan diri dari sana ke negara tetangga, Mesir.

Laporan-laporan media mengatakan bahwa Israel, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) telah sepakat bahwa penyeberangan Rafah antara Gaza dan Mesir akan dibuka selama beberapa jam pada Senin, untuk memungkinkan warga negara asing mengungsi dan barang-barang bantuan masuk.

Warga Palestina membawa barang-barang mereka mengungsi ke daerah yang lebih aman di Kota Gaza setelah serangan udara Israel, pada 13 Oktober 2023.
Warga Palestina membawa barang-barang mereka mengungsi ke daerah yang lebih aman di Kota Gaza setelah serangan udara Israel, pada 13 Oktober 2023. (AFP/MAHMUD HAMS)

Tetapi, dalam sebuah pernyataan, kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa saat ini tidak ada gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan di Gaza sebagai ganti atas keluarnya warga negara asing.

Kerumunan orang yang ingin meninggalkan Gaza padahal sudah berkumpul di perbatasan Rafah, setelah laporan sebelumnya menyatakan bahwa perbatasan tersebut dapat dibuka kembali untuk sementara.

"Tidak ada gencatan senjata dan kami terus melanjutkan kegiatan operasional kami," kata juru bicara Militer Israel Daniel Hagari kepada para wartawan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Izzat al-Rishq, kepala kantor media Hamas, juga mengatakan bahwa "tidak ada kebenaran" pada laporan media tentang gencatan senjata di Gaza.

===

Janji Militer Israel

Militer Israel mengatakan, akan menahan diri untuk tidak menyerang dua jalan di Jalur Gaza yang ditandai bagi penduduk untuk bergerak ke selatan dan menghindari kemungkinan serangan darat.

"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) akan menahan diri untuk tidak menargetkan poros yang telah ditentukan dari pukul 08.00 hingga 12.00," kata juru bicara militer Avichay Adraee di X, yang sebelumnya adalah Twitter.

"Demi keselamatan Anda, manfaatkanlah waktu yang singkat ini untuk bergerak ke selatan dari utara jalur dan Kota Gaza," tambahnya.

Juru bicara militer Israel Jonathan Conricus berjanji dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa dua jalan yang ditetapkan "akan aman untuk digunakan" selama periode tersebut.

Kepala bantuan PBB Martin Griffiths menyampaikan harapan untuk mendapatkan bantuan melalui penyeberangan Rafah ke Gaza untuk "membantu jutaan orang yang telah pindah ke selatan dan juga mereka yang sudah tinggal di sana".

Sebuah serangan mendadak pada 7 Oktober oleh Hamas dari Jalur Gaza ke komunitas selatan Israel dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.400 orang, dan serangan udara Israel ke Gaza sejak saat itu telah menewaskan sekitar 2.750 orang di wilayah Palestina.

Diperkirakan satu juta orang telah mengungsi di dalam Gaza, demikian ungkap badan PBB yang membantu para pengungsi Palestina.

Israel juga telah melakukan serangan udara di bagian selatan Gaza, tepatnya di daerah Khan Yunis dan Rafah.

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved