Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Desa Mulya Guna OKI, Tetangga Sebut Pelaku Dikenal Tertutup

Densus 88 menangkap seorang pria terduga pelaku jaringan teroris di Desa Mulya Guna pelaku yang ditangkap ustadz berinisial IW (36)

Editor: adi kurniawan
TribunSumsel/Nando
Salah satu pondok pesantren di Desa Mulya Guna, Kecamatan Teluk Gelam yang menjadi lokasi penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 antiteror Polri. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Menggemparkan Detasemen Khusus atau Densus 88 antiteror Polri menangkap seorang pria terduga pelaku jaringan teroris di Desa Mulya Guna, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Dari penelusuran Sripoku.com pelaku yang ditangkap ustadz berinisial IW (36) yang merupakan salah satu pimpinan pondok pesantren di Kecamatan Teluk Gelam.

Peristiwa penangkapan pada Minggu (15/10/2023) sekitar jam 20.00 WIB ini dibenarkan oleh Sulistio yang merupakan bagian dari pengasuh ponpes tersebut.

"Memang benar adanya penjemputan ustadz IW oleh tim Densus 88 tadi malam," katanya saat dikonfirmasi awak media pada Senin (16/10/2023) sore.

Dijelaskan sebelum dijemput oleh tim Densus 88, ustadz IW ini sempat salat Magrib dan Isya berjemaah di masjid di Desanya. 

"Beliau juga sempat melaksanakan pengajian kepada para jamaah masjid yang hadir," ungkapnya.

Menurutnya pada malam itu Ustadz IW membawa anak laki-lakinya. Kemudian diantar pulang ke rumah bersangkutan yang berada di dalam kawasan ponpes.

"Tadi malam itu saya melihat di depan rumah beliau ada tiga buah mobil sedan. Awalnya saya mengira orang-orang yang datang ini adalah pasien beliau yang ingin di ruqiah," katanya.

Selanjutnya sekitar pukul 21.30 WIB, Ustadz IW pergi meninggalkan rumahnya bersama tim Densus 88

"Alasan dijemputnya ustadz IW, saya sebenarnya tidak tahu kenapa," bebernya.

Dikesempatan lain, warga lainnya bermana Tarmina (56) menuturkan, mereka tidak mengetahui kalau adanya penjemputan ustadz pimpinan pondok pesantren itu. 

"Semalam tidak mendengar adanya bunyi sirine mobil. Dan baru pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB, saya melihat ada anggota yang datang tapi tidak tahu mau apa," jelasnya. 

Masih kata dia, untuk aktivitas belajar di ponpes tadi terlihat juga seperti tidak ada atau terpantau kondisi pondok sepi. 

Selain itu mengenai kepribadian ustadz IW sendiri, menurutnya sedikit tertutup dengan tetangga.

"Setahu saya orangnya sedikit tertutup dan juga jarang terlihat bersosialisasi dengan masyarakat," jelasnya. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved