Pileg 2024

Menantu Herman Deru Berpeluang ke Senayan, Elektabilitas Yaser Melejit ke Papan Atas Caleg DPR RI

Menantu Gubernur Sumsel Herman Deru, Muhamad Yaser berpeluang melaju ke Senayan dari Dapil Sumsel I pada pileg 2024 mendatang. 

Editor: Yandi Triansyah
Instagram
Muhammad Yaser, Bacaleg DPR RI Dapil Sumsel I berpotensi terpilih ke Senayan 

SRIPOKU. COM, PALEMBANG - Menantu Gubernur Sumsel Herman Deru, Muhamad Yaser berpeluang melaju ke Senayan dari Dapil Sumsel I pada pileg 2024 mendatang. 

Selain Yaser satu nama lainnya yakni Mantan Walikota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe juga berpeluang akan terpilih ke senayan.

Bahkan kedua nama di atas melejit ke papas atas keterpilihan (elektabilitas)  para caleg DPR RI dapil satu Sumsel.

Direktur eksekutif LKPI, Arianto, M. I.Kom,Pol mengatakan, kehadiran Nanan dan Yaser akan mengancam posisi incumbent DPR RI dapil satu Sumsel, sehingga dipastikan akan terjadi persaingan yang kuat dalam satu bulan kedepan. 

Satu sisi  dua pendatang baru akan mencoba menerobos benteng petahana  dan satu sisi lain para petahana akan berusaha mengamankan tiket kursinya.

Dijelaskan ya, Nanan dan Yaser yang masih bermodalkan keterkenalan (popularitas) berada di bawah 55 persen  dan tingkat kesukaan (akseptabilitas)  di atas 90 persen tentunya secara statistik belum maksimal. 

Namun demikian, dua hal itu merupakan keuntungan bagi dua pendatang baru itu karena ruang gerak untuk meningkatkan elektabilitas sangat terbuka. Apabila dilihat dari trend survei, tingkat popularitas dan akseptabilitas Nanan dan Yaser  masih tetap  berbanding lurus (linear) dengan elektabilitasnya.
 
“Nama Nanan dan Yaser inilah yang cukup kuat tarikan elektabilitasnya, dibandingkan nama-nama caleg pendatang baru lainnya. Elektabilitasnya sudah menyodok  pada papan tataran papan atas (empat besar) dari para caleg DPR RI dapil satu Sumsel baik pada pertanyaan  terbuka (top of mind) maupun semi terbuka (dengan menyodorkan seluruh nama-nama caleg DPR RI dapil satu Sumsel sesuai yang ada di Daftar Calon Sementara (DCS)," katanya.

Diungkapkan Arianto, elektabilitas SN Prana Putra Sohe dan Muhamad yaser berada di atas tujuh persen. Adapun nama caleg lainnya yang berada di bawah SN Prana Putra Sohe masih  harus berjuang keras untuk mendongkrak elektabilitasnya. 

Dikatakan pria yang juga pengamat politik nasional ini, kuatnya  tarikan elektoral SN Prana Putra Sohe terlihat dari figur yang kuat selama dia memimpin kota Lubuk Linggau pada masa kepemimpinanya. Sosok yang perhatian pada rakyat, sudah ada bukti nyata,  gemar blusukan, sering melakukan pertemuan tatap muka/pertemuan umum di masyarakat, mudah ditemui dan  visioner merupakan alasan mendasar pemilih menjatuhkan pilihannya pada alumni Fisip Unsri tersebut. 

Disamping itu adanya sumbangsih dari  dukungan  pemilih partai PKB yang mayoritas ke SN Prana Putra Sohe membuat tambahan elektabilitasnya bisa menyalip nama-nama caleg incumbent DPR RI yang juga akan maju kembali pada pemilu legislatif kedepan. Secara statistik,  dengan elektabilitas yang  kalau dikonversi dengan hitungan angka pemilih, SN Prana Putra Sohe menenpati kursi ke empat (saat survey digelar.)
 
“Temuan ini menjadi indikator bagi caleg DPR RI dapil satu Sumsel bahwa ada delapan kursi yang disediakan, namun ada satu nama yakni SN Prana Putra Sohe yang mulai merapat elektabilitasnya dan mengancam incumbent DPR RI. Kalau dilihat dari urutan sentiment partai politik, elektabilitas partai PKB juga cukup baik  dan  berada di urutan kelima (7,5 persen)," tandasnya.

Ditambahkan Arianto, secara sentiment partai politik, peluang  tujuh partai yang berpotensi meloloskan calegnya yakni PDI-P, Gerindra, Nasdem, Golkar, PKB, Demokrat dan PAN. Nama-nama tersebut adalah Eddy Santana Putra, Fauzi H Amro, SN Prana Putra Sohe, Ishak Mekki, Riezky Aprilia, Kahar Muzakir dan Hafizs Tohir. Ada satu nama juga  pendatang baru yang juga sangat berpotensi masuk senayan, yakni Muhamad Yaser dari partai Nasdem. 

"Kemungkinan besar ada dua kursi yang akan direbut satu partai untuk menempatkan calegnya  di DPR RI  tahun mendatang dan ditambah satu  pendatang baru dari partai PKB,” ungkap lelaki yang gemar memakai baju batik ini  dengan lantang.  
 
Survei LKPI digelar Agustus akhir dan bulan September 2023. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancvara tatap muka yang melibatkan 430 responden yang tersebar secara proporsional di kabupaten dan kota dapil satu provinsi Sumatera Selatan. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling dangan selang kepercayaan 95 persen dan tingkat kesalahan (marjin of error) +/-5 persen.   

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved