Kapolsek Aniaya Satpam Gegara Salah Tekan PIN Usai Ditegur Pakai Helm di ATM, Gio Sempat Minta Ampun

Sok Gagah, Kapolsek AKP Ivans Hajar Satpam Ditegur Pakai Helm di ATM, Sempat Berlutut Minta Ampun

Editor: Fadhila Rahma
HO
Sok Gagah, Kapolsek AKP Ivans Hajar Satpam Ditegur Pakai Helm di ATM, Sempat Berlutut Minta Ampun 

SRIPOKU.COM - Kapolsek aniaya Satpam gegara salah tekan PIN usai ditegur pakai helm di ATM.

Korban merupakan Satpam Bank dan mengalami luka-luka setelah dipukuli perwira polisi.

Mirisnya tak ada yang menolong hingga korban babak belur.

Diberitakan kasus penganiayaan ini ditenggarai masalah sepele.

Satpam di Labuan Bajo, Gio, mengaku dianaiya Kapolsek Komodo AKP Ivans Drajat.

Satpam dianiaya karena menegur Kapolsek yang masuk ke ATM dengan memakai helm.

Gio menceritakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Video: Viral Rektor & Dosen UIN Suska Terlibat Cekcok di Masjid Kampus, Ternyata Gegara Sertifikasi

“Saya sedang bertugas, tiba-tiba dia datang menggunakan helm dan langsung masuk menuju mesin ATM,” ujar Gio diwawancarai wartawan, Kamis (14/9/2023).

Gio menjelaskan telah menyampaikan secara lembut ke Kapolsek AKP Ivans agar meletakkan helmnya di luar.

"Selamat pagi, Pak. Kalau masuk ke dalam mesin ATM, helmnya dikasi keluar,” kata Gio.

Lalu, AKP Ivans menjawab: "Aman."

Setelah menegur, lanjut Gio, ia masuk ke kantor untuk mengikuti briefing pagi.

Kemudian setelah briefing selesai, AKP Ivans mendatanginya dan secara tiba-tiba langsung memukulnya.

Tak sekadar memukul, Gio dibawa ke Polsek Komodo.

"Di Polsek kepala saya dibentur ke tembok," ujar Gio.

Salah seorang keluarga Gio, Bonifasius, mengaku kaget saat mendengar Gio dipukul.

Usai mendapat informasi soal pemukulan Gio, ia pun mendatangi Polsek Komodo.

"Saya lihat pipinya Gio bengkak karena dipukul dan dibenturkan ke tembok. Saat ini korban tengah divisum di RS Komodo," ujar dia.

Ia menambahkan, pihak Polsek Komodo sudah berusaha memediasi kasus tersebut.

Namun keluarga tegas menolak.

Pihak keluarga korban telah resmi melaporkan AKP Ivans Drajat ke Polres Manggarai Barat.

Satpam Baank, Gio, diaaniaya Kapolsek Komoado AKP Ivans Drajata
Satpam Baank, Gio, diaaniaya Kapolsek Komoado AKP Ivans Drajata ()

Dianiaya di Polsek

Gio kemudian dibawa ke Polsek Komodo dan diarahkan ke ruang tahanan. Pemukulan berlanjut.

“Saya dipukul pakai tangan dan sandal, sambil dia bilang, ‘Anjing kau. Gara-gara kau, ATM saya terblokir,” kata Gio menirukan AKP Ivans.

Ia mengatakan, pemukulan itu disaksikan oleh lima orang, “Tetapi tidak ada satu pun yang berusaha melerai.”

“Pas dia pukul, saya sempat berlutut untuk meminta maaf, tapi dia tetap memukul dan bilang ‘Anjing kau!,” katanya.

Gio mengatakan satpam atasannya sempat mengikutinya ke Polsek dan beradu mulut dengan polisi, meminta agar masalah itu dibicarakan baik-baik.

Namun, kata dia, atasannya itu juga mendapat jawaban: “Anjing kau, mau apa?

Gio telah melaporkan kasus ini ke Polres Manggarai Barat, usai sebelumnya mendatangi sebuah fasilitas kesehatan untuk mengobati luka akibat pemukulan itu.

“Saya tidak bersalah. Saya sedang menjalankan tugas saya sebagai satpam,” katanya.

Ia mengatakan tidak mau kasus ini diselesaikan dengan jalur damai, merespons rumor tawaran polisi agar kasus ini diselesaikan dengan mediasi.

“Saya tidak mau dan tidak terima. Menurut saya, ini harus diproses hukum,” katanya.

MJ, orangtua Gio, yang ikut mendatangi Polres Manggarai Barat mengatakan, tidak menerima perlakuan Kapolsek itu.

“Seorang polisi tidak pantas memberikan contoh yang buruk. Anak saya sedang menjalankan tugas, lalu dipukul berkali-kali,” katanya.

Ia mengatakan, polisi itu adalah “pelaku kekerasan” yang “sudah seharusnya diproses hukum.”

“Kalau tidak diproses, artinya Polres Manggarai Barat mendukung pelaku untuk melakukan kekerasan. Tegakkan hukum seadil-adilnya,” katanya.

AKP Ivans Drajat Minta Maaf

Sementara itu, Ivans mengakui telah memukul Gio dan sudah meminta maaf.

Menurutnya, ia memukul korban karena tersulut emosi.

Ivans mengaku tak kuasa menahan amarah setelah ditegur beberapa kali sehingga, ia salah memasukkan nomor PIN.

Selain itu, ia juga sedang menghadapi masalah keluarga.

"Saya ditegur beberapa kali. Lalu PIN saya tekan salah beberapa kali, akhirnya tersulut emosi saya. Saya mengakui kesalahan ini. Saya minta maaf," ungkap Ivans kepada wartawan di Kantor Polsek Komodo.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved