Berita SMK PP Sembawa

Hadapi Perubahan Iklim Dari El Nino, Kementan Gelar Webinar Strategi dan Adaptasi Pertanian Organik

El Nino adalah suatu fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Dok. SMK PP Sembawa/Kementan
SMK PP Negeri Sembawa menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) volume 4 edisi 40 dengan mengangkat tema Strategi Adaptasi Pertanian Organik dalam Menghadapi Perubahan Iklim akibat El Nino. 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN -- El Nino merupakan salah satu fenomena cuaca yang dapat mempengaruhi curah hujan pada suatu wilayah.

Dilansir dari laman resmi BMKG, El Nino adalah suatu fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

El Nino dapat berdampak terhadap cuaca di Indonesia, di mana fenomena tersebut dapat mengurangi curah hujan yang terjadi.

Selain itu, kondisi tersebut juga bisa memicu kondisi kekeringan di wilayah Indonesia yang tentu akan mengkhawatirka, dapat memicu kekeringan dan kemarau panjang di beberapa wilayah di Indonesia.

SMK PP Negeri Sembawa menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) volume 4 edisi 40 dengan mengangkat tema Strategi Adaptasi Pertanian Organik dalam Menghadapi Perubahan Iklim akibat El Nino.
SMK PP Negeri Sembawa menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) volume 4 edisi 40 dengan mengangkat tema Strategi Adaptasi Pertanian Organik dalam Menghadapi Perubahan Iklim akibat El Nino. (Dok. SMK PP Sembawa/Kementan)

Menghadapi hal tersebut Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong dan membantu petani dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan, mengantisipasi dampak El Nino dan sebagai persiapan dari semua daerah di Indonesia untuk menghadapi El Nino.

Hal ini sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang meminta kepada seluruh jajarannya untuk segera melakukan langkah strategis dan antisipasi dalam menghadapi El Nino di tahun 2023.

Syahrul memastikan bahwa jajaran Kementan telah siap siaga di lapangan untuk melakukan langkah-langkah preventif dalam menghadapi ancaman global El Nino.

Ia juga mengharapkan persiapan pemerintah daerah untuk ikut serta membantu para petani yang kesulitan dalam menghadapi iklim ekstrim ini.

“Semua pihak harus bergerak melakukan kolaborasi, adaptasi dan antisipasi terhadap berbagai tantangan yang ada."

"Termasuk dalam menghadapi cuaca ekstrim El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga awal tahun 2024,” sebut Menteri Syahrul.

Menyadari pentingnya pengetahuan akan hal tersebut, SMK PP Negeri Sembawa menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) volume 4 edisi 40 dengan mengangkat tema “Strategi Adaptasi Pertanian Organik dalam Menghadapi Perubahan Iklim akibat El Nino” yang berlangsung secara daring melalui Aplikasi Zoom dan Live Streaming Youtube, pada Sabtu (9/9/2023).

Hadir membuka webinar, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang menyampaikan jika ebagian besar pertanian masih mengandalkan air hujan.

"Air irigasi pun bersumber dari air hujan."

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved