DUKA Selamat Tatap Pusara Nenek Rohaya: 'Hanya Maut yang Bisa Memisahkan Cintanya'

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Tatapannya nanar, terdiam dan tegar, namun duka mendalam dirasakan Selamat Suami Nenek Rohaya, pasca kepergian Nenek Rohaya, istrinya tercinta.

Selamat yang kini berusia 22 tahun itu memang setia merawat dan mengasihi istrinya Nenek Rohaya

Maka itu, detik-detik terakhir Selamat Suami Nenek Rohaya mendampingi Nenek Roahaya hingga peristirahatan terakhir terlihat bagaimana duka Selamat, akan kepergian istrinya itu.

Enam tahun bukan waktu yang singkat, sehingga Selamat Suami Nenek Rohaya itu, terlihat masih tak percaya jika wanita yang ia sayangi itu meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Sebab enam tahun silam banyak mencibir cinta pasangan beda usia ini, banyak menanggap rumah tangga mereka tak akan lama.

Namun, selamat membuktikan cintanya, dia menepis semua prediksi nyinyir itu, bahwa dia memang mencinta Nenek Rohaya.

Sebab hanya Nenek Rohaya yang tulus kepadanya dan mengasihinya. Cinta itu dibuktikan selamat yang setia mendampingi Nenek Rohaya hingga maut memisahkan mereka.

Seperti apa kasih sayang Selamat kepada Nenek Rohaye tergambar dalam video saat terakhir ketika Sripo wawancara dengan Nenek Rohaya secara langsung terjadi 11 November 2022 lalu.

Di mana ada keinginan Selamat yang tak bisa dipenuhi oleh Nenek Rohaye yakni punya anak perempuan.

Meski ada keingin itu, namun Nenek Rohaye sadar usia sudah tua, tak mungkin dia merawat bayi, sedangkan dia sakit-sakitan.

Ada sesal dihati nenek Rohaya kala itu, tidak bisa memenuhi keinginan sang suami.

"Dak galak wong ngenjukan anak bae, nak dirawat perlu biaya, makan bae susah. Aku sudah tuo mano nak merawat bayi," kata Rohaya ditemui Sriwijaya Post, di kediamannya di Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiit Kabupaten Ogan Koemring Ulu Rabu (11/1/2022) lalu.

Saat itu tergambar bagaimana kehidupan Selamat dan Nenek Rohaya yang serba sederhana.

Namun, keduanya terlihat bahagia dan adem ayem, Selamat saat Sripoku.com berkunjung sedang bekerja. Saat itu Nenek Rohaya mengaku Selamat sangat kepadanya.

Sehingga, melarang Nenek Rohaya keluar rumah beraktivitas melelahkan, dan meminta banyak beristirahat.

Seperti diketahui, Selamat menikahi Rohaya yang saat itu usianya 16 tahun, sementara Rohaya 71 tahun, namun banyak cibiran yang mereka terima.

Bahkan, selamat saat itu bergeming, ia tetap menyayang dan mencinta Nenek Rohaya, bahkan setelah 6 tahun berlalu, Selamat benar-benar membuktikan cintanya, hanya maut yang memisahkan mereka.

Seperti diketahui, kepergian Nenek Rohaya pada Rabu (6/9/2023), sekitar ukul 11.30 WIB menimbulkan duka Selamat yang sangat mendalam.

Saat dikonfirmasi Sripoku.com, Kapolsek Lengkiti, Iptu M. Soleh mengatakan, memang benar jika jenazah Nenek Rohayah telah dimakamkan.

Menurut Soleh, jasad Nenek Rohaya yang wafat pada usia 77 tahun dimakamkan di TPU Dusun I Karang Endah, OKU Selatan.

Kondisi saat terakhir Nenek Rohaya pun turut diungkapkan Sekretaris Desa Karang Endah, Bambang Siswoyo.

Menurut Bambang, kondisi kesehatan Nenek Rohaya memang sudah menurun dikarenakan faktor usia.

"Siang tadi ( meninggal) pak, sekitar pukul 11.30 WIB dua belas. Rohaya ini meninggal karena sakit tua," ujarnya.

Bambang menceritakan bagaimana sikap Selamat, tegar namun mengalami duka yang sangat mendalam. Tidak menangis memang, tetapi terdiam seribu bahasa menatap jenazah dan menghantarkan sang istri ke peristirahatan terakhir.

Bahkan Selamat masih menatap pusara sang istri.

"Jenazah almarhumah dimakamkan sekitar pukul 14.00 WIB," katanya, saat dibincangi Sripoku.com via handphone, Rabu (6/9/2023).

Menurut Bambang, Kepergian Rohaya membawa luka mendalam bagi Selamet sang suami, warga RT 1 Dusun 1 Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU.

Pasalnya, selama ini diketahui Selamet sangat menyayangi istrinya yang terpaut usia 55 tahun itu.

Pada tahun 2023 ini, usia pernikahan Selamet dan Nenek rohaya sudah memasuki tahun ke-6.

"Selamet ini sangat menyayangi sosok Rohaya karena ini terlihat Selamet tidak mengizinkan Rohaya keluar rumah. Mungkin karena rasa cemburu," kenang Sekretaris Desa Karang Endah, Bambang Siswoyo.

Bagi Bambang, dia sudah menganggap Selamat dan Nenek Rohaya seperti keluarga, sehingga kerap melihat kondisi keduanya.

Menurut Bambang, semasa hidupnya, Rohaya selalu menemani suaminya yang bekerja serabutan, mencari nafkah.

Sementara Selamat memang bekerja keras, meski serabutan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Terkadang juga Rohaya ini diminta untuk membantu tetangganya untuk membersihkan halaman rumah.

"Terkadang juga Rohaya ini diminta untuk membersihkan rumput oleh tetangganya dan diberi upah berupa uang."

Lalu ada juga tetangga yang memberikan bantuan secara iklas.

"Tetangga kiri -kanan Rohaya yang peduli dengan beliau dan kondisi kehidupan serta ekonomi beliau yang demikian, jadi mereka sering memberikan sembako," pungkasnya.

Menangis Tak Bersuara

Duka mendalam terlihat dari ekspresi Selamat, dalam video yang diterima Sripoku.com, sosok Selamet juga terlihat pada prosesi pemakaman Nenek Rohaya.

Walau raut wajah sedih nampak jelas di wajahnya, Selamet tetap tabah dan berdiri di dekat makam sang istri yang tela dikebumikan.

Mengenakan pakaian serba hitam dan peci berwarna putih, Selamat dibantu warga sekitar ikut memakamkan jasad Nenek Rohaya.

Selamat berdiri samping makan, melihat pusara, pria yang berusia 22 tahun ini masih tak percaya, jika wanita yang ia cinta itu meninggalkan diri untuk selamanya.

Selamat Jalan Nenek Rohaya, tetap tabah Selamat, cinta kalian abadi, hanya maut yang memisahkan.