Sejarah Unik yang Terkubur di Dusun Sironjang, Wihara Buddha Dipa Belum Banyak Diketahui Warga
Hal ini dapat dilihat dari kehidupan manusia di zaman sekarang yang dapat terbentuk karena sejarah atau pengalaman dahulu yang dijadikan pembelajaran.
SRIPOKU.COM- Tidak hanya sebagai sumber ilmu pengetahuan dan media untuk mengetahui peristiwa masa lampau, sejarah juga merupakan komponen penting dalam hidup manusia.
Hal ini dapat dilihat dari kehidupan manusia di zaman sekarang yang dapat terbentuk karena sejarah atau
pengalaman dahulu yang dijadikan pembelajaran.
Dengan demikian, kita seharusnya mengingat sejarah, dimulai dari yang ada di sekitar kita, sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah yang turut membentuk kehidupan kita.
Faza Zhahira, seorang mahasiswa dari jurusan Sastra Inggirs yang mengikuti program Iptek Desa Binaan Universitas Diponegoro (IDBU UNDIP) dengan tema “Desa Wisata Agroekokultural sebagai Kawasan Eduwisata” yang dibimbing oleh Ir. Bambang Sulistiyanto M.Agr.Sc, Ph.D., IPU. melakukan wawancara langsung kepada narsumber untuk mencari sejarah dan fakta yang terkubur di Kelurahan Pakintelan, di mana salah satunya adalah Dusun Sironjang, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang pada bulan Agustus 2023.
Salah satu sejarah yang diangkat kembali adalah sejarah di balik Wihara Buddha Dipa di Dusun Sironjang.
“Sayangnya, Dusun Sironjang menyimpan sejarah yang masih belum diketahui oleh masyarakatnya sendiri.
Banyak dari masyarakat kita yang telah melupakan bahkan tidak mengetahui cerita di balik keberadaan Wihara Buddha Dipa di Dusun Sironjang.
Ada baiknya kita menghargai dan melestarikan budaya yang terbentuk dari sejarah itu. Salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah dimulai dengan mengingatnya.”, ujar Pak Daryono selaku tokoh
masyarakat Dusun Sironjang dan guru agama Buddha di KEMENAG.
Pernyataan ini merupakan awal mula mengapa Wihara Buddha Dipa menjadi salah satu objek sejarah yang
diangkat di mana kemudian akan dibukukan bersama sejarah dan fakta lainnya seputar Kelurahan Pakintelan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menyadarkan baik masyarakat luar maupun masyarakat Kelurahan Pakintelan, terutama Dusun Sironjang bahwa wilayah yang mereka tempati merupakan wilayah yang menyimpan sejarah besar di Indonesia.
Kegiatan wawancara yang dilakukan mengungkap sejarah dan fakta unik yang terkubur bahwa bangunan Wihara Buddha Dipa di Dusun Sironjang merupakan solusi daripada Wihara Sima 2500 Buddha Jayanti di Bukit Kasap yang ditinggalkan akibat Biksu Ashin Jinarakkhita yang memutuskan untuk meninggalkan Kota Semarang pada tahun 1964.
Saat ini, Wihara Buddha Dipa juga menyimpan peninggalan artefak, yaitu Arca Ganesha atau Ganapati yang
ditemukan di Bukit Germuning yang letaknya di belakang Wihara Buddha Dipa.
Selain itu, kemeriahan perayaan Waisak di Borobudur tidak lepas dari bantuan tangan masyarakat Pakintelan yang kerap melakukan ibadah di Wihara Sima 2500 Buddha Jayanti.
Ditambah, Wihara Sima 2500 Buddha Jayanti merupakan tempat penobatan biksu Internasional pertama
di Indonesia pada tahun 1959. Sejarah ini mengungkap bahwa Wihara Buddha Dipa di DusunSironjang memiliki keterkaitan terhadap Wihara Sima 2500 Buddha Jayanti serta perayaan Waisak di Borobudur.
Dengan demikian, Wihara Buddha Dipa menyimpan banyak keterkaitan dengan Wihara 2500 Buddha Jayanti dan perayaan Waisak di Borobudur.
25 Contoh Soal Ujian Mandiri UNDIP 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban, Latihan Tes PTN Jalur Mandiri |
![]() |
---|
Kisi-kisi Soal Ujian Mandiri UNDIP 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban, Contoh Soal UM Terbaru |
![]() |
---|
LINK dan Jadwal Daftar Ulang UTBK SNBT 2025 di ITB, UGM, UB, UNDIP, UPI, IPB, UNNES, UNHAS |
![]() |
---|
Kabar Duka Ayah Dokter Risma Meninggal, Sakit Sejak Putrinya Tewas Diduga Korban Bully 2 Minggu Lalu |
![]() |
---|
Penyakit Diderita Dokter Risma hingga Tewas Dikuak Keluarga, Bantah Dibully Tapi Sakit Saraf Kejepit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.