Berita Religi

Arti Istidraj dalam Islam, Lalai Ibadah tapi Harta Berlimpah, Peringatan Allah dari Kenikmatan Dunia

Jika kita temui orang yang lalai dalam ibadah namun punya harta yang berlimpah maka perlu berhati-hati. Berikut ini peringatan Allah berupa Istidraj.

Penulis: Tria Agustina | Editor: pairat
Sripoku.com/Tria Agustina
Berikut ini arti Istidraj dalam Islam, peringatan akan azab Allah di balik kenikmatan dunia. 

Misalnya ada anak berusia 4 tahun, punya keterbatasan pada penglihatan, tapi bisa hafal Alquran.

Sebaliknya, kita yang sudah berusia puluhan tahun, diberi kesehatan terutama mata, namun tidak mampu menghafal Alquran.

Maka hal ini sangat pantas dianggap iri jika urusannya akhirat.

"Itu iri tuh kenapa dia bisa saya nggak? Itu ghitbah (sifat yang dipuji oleh Allah), tapi jika iri pada sesuatu yang nggak ada bandingannya, ahli surga masa' iri dengan orang yang belum jelas surganya," tutur Ustaz Adi Hidayat.

"Kata Allah diberikan ketenangan dalam jiwa kita, hei itu cuma urusan dunia, begitu meninggal dunianya nggak akan dibawa, bekal akherat itu bukan dunia, tapi ibadah kepada Allah," tambahnya.

Ustaz Adi Hidayat juga menegaskan jika manusia diberikan sedikit dan tidak sama seperti mereka, karena itu bekal untuk ibadah.

Bahkan ia memperingatkan agar berhat-hati jika diberikan Allah lebih itu pun untuk bekal ibadah juga bukan untuk pamer.

"Karena barangkali orang yang nggak punya harta lebih dia sudah banyak tahajudnya, saking jarang makan yang enak-enak misalnya dia sering puasanya, malam-malam sering bangunnya, sedikit tidurnya, sedikit makannya," jelasnya.

"Lah kamu sedikit-sedikit makan, sedikit-sedikit tidur, saya berikan harta lebih supaya jadi bekal ibadah yang lain, saingi mereka itu, keluarkan infak dan sodaqohnya," tambahnya.

Mereka itu kata Allah, biarkan saja, nggak mau ibadah, harta digunakan untuk banyak maksiat, dosa yang terbanyak dikumpulkan dari situ.

Jadi, harta yang dikumpulkan itu karena tidak menjadii ibadah, didapatkan dengan cara yang salah, bukan menjadikan kenyamanan di akhirat tapi menumpuk dosa dalam kehidupannya.

Hingga akhirnya kata Allah, diujung waktu mereka akan menyesal dan memohon kepada Allah 'Ya Allah berikan kami kesempatan agar bisa memperbaiki diri'

"Jangan pernah merasa iri dan pesimis dengan kehidupan orang-orang yang tidak menyembah Allah, tapi terlihat seperti sejahtera, itu hanya sebatas fatamorgana dunia yang jika mereka tidak tobat hanya menambah dosa," ujarnya

Rasulullah SAW bersabda :

"Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada Allah, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah." (HR. Ahmad)

Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu anhu pernah berkata :

“Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau lihat Tuhanmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat kepadaNya” (Mutiara Nahjul Balaghoh Hal 121)

Cek Berita dan Artikel Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved