Harta Kekayaan dan Profil Eddy Santana Putra, Mantan Walikota Palembang Jadi Bacaleg DPR RI Sumsel

SRIPOKU.COM - Berikut harta kekayaan dan profil Eddy Santana Putra, mantan Walikota Palembang yang jadi bakal calon legislatif atau Bacaleg DPR RI Sumsel.

Harta kekayaan dan profil Eddy Santana Putra mantan Walikota Palembang ini banyak dicari setelah namanya digadang-gadang menjadi Bacaleg DPR RI Sumsel.

Berikut selengkapnya profil dan harta kekayaan Eddy Santana Putra, mantan Walikota Palembang yang menjadi salah satu Bacaleg DPR RI Sumsel.

Baca juga: Nyaleg Dulu, Eddy Santana Pastikan Maju Gubernur Sumsel, Eks Walikota Palembang Janjikan Tol Mulus

Profil dan perjalanan karier Eddy Santana Putra

Eddy Santana Putra merupakan kelahiran Pangkal Pinang, 20 Januari 1957.

Ir. Eddy Santana Putra, M.T. dikenal sebagai Walikota ke-10 Palembang yang menjabat selama dua periode tahun 2003 - 2013.

ESP kala itu mejadi Walikota Palembang termuda melalui mekanisme pemilihan DPRD Palembang pada tahun 2003, kemudian terpilih kembali melalui mekanisme langsung pada tahun 2008.  

ESP pernah menjadi ketua FKPPI dan memiliki kedekatan dengan ormas dan organisasi pemuda di Palembang.

Baca juga: Eddy Santana Sesumbar, Bawa Sumsel Lebih Baik Jika Terpilih Jadi Gubernur Sumsel

Ayahanda H. Animan Achyat (Alm) adalah seorang TNI dengan pangkat terakhir Kolonel Infanteri, pelaku sejarah dan ikut memimpin pasukan (Batalyon 30 Resimen 17) dalam rangka perang 5 (lima) hari 5 (lima) malam di Kota Palembang yang terjadi pada 1 Januari s.d 5 Januari 1947. Ibunda, Hj. Chalidjah Animan (Alm) adalah Ibu Rumah Tangga biasa. 

Pada masa kepimpinannya di Palembang mengalami banyak sekali kemajuan dan perubahan.

Semua sektor dari pariwisata, transportasi, kesehatan, pendidikan sampai ke pengelolaan air minum.

Mengubah dan menertibkan kawasan kumuh di sekitar Jembatan Ampera menjadi kawasan yang bersih.

Menjadikan kawasan tersebut menjadi tujuan wisata bagi wisatawan dan masyarakat lokal yang ingin menghabiskan waktu menikmati Sungai Musi.

Memiliki kedekatan dengan ormas dan organisasi pemuda di Palembang dengan kedekatan tersebut bisa menertibkan pasar 16 Ilir di pinggiran Jembatan Ampera.

Eddy Santana Putra juga merupakan tokoh dan sosok di balik reklamasi kawasan Jakabaring, Palembang , yang saat itu masih tercatat sebagai pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Selatan.