Berita Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Tunggu Keputusan PSSI Soal Format Liga 2 Tanpa 16 Besar, Kompetisi Bakal Singkat

Sriwijaya FC masih menantikan keputusan PSSI terkait format dan sistem kompetisi Liga 2 yang sempat direncanakan meniadakan babak 16 besar

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Sekretaris Perusahaan Sriwijaya FC, Faisal Mursyid. 

Kalaupun kita bicara walaupun kita misalnya kita berharap lolos, kalau gak lolos sebuah kerugian. Gak fair," ujar eks penjaga gawang PS Pusri Palembang era Galatama.


Pria kelahiran Sungai Liat, Bangka 1969 silam meminta agar PT LIB tetap menjalankan sistem kompetisi yang sudah diajukan pada awal pertemuan dengan klub Liga 2 yang dinilai sudah cukup baik. 


"Jam bertandingnya banyak, sistem home and awalnya. Kita bicara seleksi alam saja. Kita kan melihat kemampuan tim, finansial tim.

Di sana kita betul-betul dilihat kalau betul-betul sudah tidak mampu, ya nyerah.

Memang jarak tempat klub satu dengan klub lain cukup jauh. Saya pikir kita sudah punya berkomitmen untuk berkompetisi," beber Indrayadi. 


Anggota Exco Asprov PSSI Sumsel mengatakan, artinya hal-hal itu bukan kendala dan yakin kalau klub-klub lainnya bakal menolak format kompetisi tanpa 16 besar ini dan PT LIB akan merevisinya. 


"Masih bisa berubah. Mudah-mudahan klub-klub lainnya menolak sehingga merevisi sistem kompetisi yang ajukan PT LIB itu," kata Indrayadi. 


Indrayadi mengatakan dengan format seperti bisanya dinilai cukup baik dengan jam bermain seorang pemain cukup padat, sistem kompetisi yang sudah ditata. 


Seperti kompetisi terdahulu, sebanyak 28 tim Liga 2 dibagi 4 grup, masing-masing 7 tim menggunakan sistem home and away. Kemudian diambil 4 terus berkompetisi lagi di babak 16 besar.

Dibagi 2 tim dengan sistem home and away. Terus dibagi 8 besar dengan sistem home and away. 


"Tapi kalau sekarang yang diajukan PT LIB perubahannya kita main diambil 2. Terus langsung ke babak 8 besar.

Ya singkat sekali pertandingan kita seperti turnamen biasa. Di form yang disediakan kitab nyatakan keberatan.

Mudah-mudahan ada perubahan kalau mungkin dari 28 tim itu setengahnya menolak, berarti harus dirubah sistemnya," kata Indrayadi yang sehari-harinya menjabat Bendahara Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pusri. 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved