Berita Pagaralam

Pasca Erupsi, Pos Pengamatan Gunung Api Dempo Pagar Alam Minta Jalur Pendakian Ditutup Sementara

Penutupan sementara perlu dilakukan pasca terjadinya erupsi dan hembusan abu vulkanik di Gunung Api Dempo, Kota Pagar Alam dua hari lalu.

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Ahmad Farozi
wawan septiawan/sripoku.com
Pihak Pos Pengamatan Gunung Api Dempo (GAD), Kota Pagar Alam, Sumsel, meminta jalur pendakian menuju puncak Dempo ditutup sementara. Penutupan sementara perlu dilakukan pasca terjadinya erupsi dan hembusan abu vulkanik GAD dua hari lalu. Tampak kondisi Gunung Api Dempo pasca erupsi dan menghembuskan abu vulkanik setinggi 2.000 meter. 

SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Pihak Pos Pengamatan Gunung Api Dempo (GAD), Kota Pagar Alam, Sumsel, meminta jalur pendakian menuju puncak Dempo ditutup sementara.

Penutupan sementara perlu dilakukan pasca terjadinya erupsi dan hembusan abu vulkanik di Gunung Api Dempo, Kota Pagar Alam, dua hari lalu.

Hal ini mengingat saat ini aktivitas GAD mulai meningkat dengan intensitas hembusan abu vulkanik dan erupsi mulai terjadi.

Sebaran abu vulkanik bisa saja membahayakan para pendaki jika mendirikan tenda disekitaran pusat kawah Api Dempo.

Pada erupsi dan hembusan abu vulkanik pada Selasa (25/7/2023) sekira pukul 21.45 WIB abu vulkanik terlempar keatas setinggi 2.000 meter.

Petugas Pos Pengamatan GAD, Megian mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Regestrasi Gunung Dempo (BRIGADE) untuk sementara menutup jalur pendakian.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BRIGADE untuk menutup jalur pendakian sementara sampai kondisi aktivitas Gunung Api Dempo kembali normal," ujarnya.

Status GAD sejak awal tahun 2022 berada di level II atau Waspada. Namun saat ini pasca terjadinya erupsi kemarin status menjadi Waspada dengan Rekomendasi.

"Untuk statusnya masih waspada, namun melihat aktivitas erupsi dan hembusan abu vulkanik meningkat maka sementara waktu kawasan puncak Gunung Dempo dan Gunung Apinya cukup berbahaya jika didekati," ujarnya.

"Pasalnya abu vulkanik bisa mengancam kehidupan manusia yang ada disekitar kawah GAD," katanya.

Saat ditanya apakah dengan meningkatnya aktivitas erupsi dan hembusan abu vulkanik ada potensi status GAD bisa meningkat dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III)? Pihaknya mengatakan hal tersebut butuh banyak faktor.

"Untuk meningkatkan status itu kantor pusat di Bandung. Karena butuh banyak faktor untuk meningkatkan status gunung api tersebut," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved