Berita Selebriti

Tanggapi Sikap Syahnaz Asyik Joget, Psikolog Singgung Tingkat Empati Rendah dan Karakter Arogansi

Sikap Syahnaz joget-joget usai isu selingkuh merebak menjadi sorotan hingga dikomentari psikolog, empati dan arogansi disinggung.

|
Penulis: Melati Putri Arsika | Editor: Fadhila Rahma
capture/YouTube/IntensInvestigasi
Sikap Syahnaz (kanan) joget-joget ditanggapi Psikolog (kiri), singgung soal empati dan arogansi. 

"Tidak menurut pandangan umum atau tuntutan keadaan yang dihadapi," lanjutnya.

Bukan cuma itu, orang yang kurang empati merasa memiliki kekuatan lebih karena ada orang yang melindungi.

Kondisi inilah yang membuat orang tersebut menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi.

"Saat seseorang merasa dapat dukungan penuh dari orang yang lebih kekuatan, kewenangan, materi yang lebih besar maka rasa percaya diri akan tumbuh berkali-kali lipat," jelasnya.

Baca juga: Syahnaz Dicap Tambeng, Sekeluarga Terancam Diboikot, Farhat Abbas Minta Semua Keluarga Ahmad Jera

Imbas Ulahnya, Syahnaz Diusir dari Kota Bandung.
Imbas Ulahnya, Syahnaz Diusir dari Kota Bandung. (instagram)

Adanya rasa percaya diri ini menjadikan orang yang kurang empati memiliki karakter arogansi.

"Rasa percaya diri ini sayangnya seringkali membuat dia tergolong arogan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Nurchayati mengungkap sikap arogansi tersebut membuat orang yang kurang empati tidak berpikir jauh ke depan.

"Dalam arti dia tidak memperhatikan apakah sikapku ini layak untuk ditampilkan atau tidak," jelasnya.

"Apakah sikapku ini membahayakan diriku atau tidak," imbuhnya.

Baca juga: Masih Ngompol Mau Selingkuh, Reaksi Puas Lady Nayoan Tahu Kebiasaan Buruk Syahnaz, Istri Jeje Malu

Hal itu yang menjadikan orang kurang empati mampu berjalan terus tanpa takut mendapatkan dampak yang besar.

Pasalnya ia merasa bahwa ada kekuatan yang cukup hebat dan mampu menopangnya ketika mendapat masalah.

"Dia hanya menampilkan sikap arogansi sikap kekuatannya, bahwa dia tidak terkalahkan, mempunyai kuasa," jelasnya.

Nurchayati lantas menguak bahwa orang yang sudah memiliki arogansi akan melihat lawannya lemah.

"Saat orang merasa bahwa dia lalu mendapatkan lawan yang tidak setara menurut dia, mendapat pesaing yang di bawah kapasitas maka akan timbul rasa untuk menampilkan arogansinya," ungkapnya.

"Menunjukkan bahwa dia kuat dan mampu lebih dari lawannya," tambahnya.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved