Tanggapi Sikap Syahnaz Asyik Joget, Psikolog Singgung Tingkat Empati Rendah dan Karakter Arogansi

SRIPOKU.COM - Sikap Syahnaz joget-joget usai isu selingkuh merebak menjadi sorotan.

Tingkah laku Syahnaz dianggap bak menyepelekkan isu perselingkuhan.

Sontak psikolog memberikan komentar terkait respon Syahnaz yang asik joget-joget.

Baca juga: Gak Usah Jadi Warga Bandung! Imbas Ulahnya, Syahnaz Diusir dari Kota Kelahiran, Sosok Ini Geram

Ya, setelah melakukan klarifikasi bersama Jeje Govinda, Syahnaz terlihat asik berjoget dengan Nisya Ahmad.

Dalam unggahan di TikTok terlihat aksi Syahnaz menikmati alunan musik dan berjoget ria.

Sikap tersebut sontak menjadi perhatian karena Syahnaz terseret isu perselingkuhan.

Banyak yang memberikan hujatan karena sikap Syahnaz yang bisa berjoget ria.

Hal itu ditanggapi psikolog, Nurchayati yang dilansir Sripoku.om dari YouTube Intens Investigasi.

Nurchayati menyinggung soal tingkat empati saat mengamati tingkah laku Syahnaz.

"Adakalanya seseorang itu memiliki tingkat empati yang rendah," ujar Nurchayati dikutip Sripoku.com dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (14/7/2023).

Ia membeberkan perlakuan tersebut memiliki dasar dan faktor yang melandasi.

"Entah mungkin tidak dilatih sejak dini, atau memang pada dasarnya karakternya tidak empati," imbuhnya.

Baca juga: Terungkap Alasan Jeje Govinda Lakukan Klarifikasi, Bukan Cuma Lindungi Syahnaz tapi Karena Hal Ini

Di balik sikap kurang empati ini membuat orang tersebut susah memposisikan diri terhadap situasi.

Oleh karena itu, sikap yang ditunjukkan hanya menyesuaikan kepada keinginannya.

"Maka yang ditampilkan adalah sikap-sikap yang menurut dia hanya layak menurut kadarnya," ungkapnya.

"Tidak menurut pandangan umum atau tuntutan keadaan yang dihadapi," lanjutnya.

Bukan cuma itu, orang yang kurang empati merasa memiliki kekuatan lebih karena ada orang yang melindungi.

Kondisi inilah yang membuat orang tersebut menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi.

"Saat seseorang merasa dapat dukungan penuh dari orang yang lebih kekuatan, kewenangan, materi yang lebih besar maka rasa percaya diri akan tumbuh berkali-kali lipat," jelasnya.

Baca juga: Syahnaz Dicap Tambeng, Sekeluarga Terancam Diboikot, Farhat Abbas Minta Semua Keluarga Ahmad Jera

Adanya rasa percaya diri ini menjadikan orang yang kurang empati memiliki karakter arogansi.

"Rasa percaya diri ini sayangnya seringkali membuat dia tergolong arogan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Nurchayati mengungkap sikap arogansi tersebut membuat orang yang kurang empati tidak berpikir jauh ke depan.

"Dalam arti dia tidak memperhatikan apakah sikapku ini layak untuk ditampilkan atau tidak," jelasnya.

"Apakah sikapku ini membahayakan diriku atau tidak," imbuhnya.

Baca juga: Masih Ngompol Mau Selingkuh, Reaksi Puas Lady Nayoan Tahu Kebiasaan Buruk Syahnaz, Istri Jeje Malu

Hal itu yang menjadikan orang kurang empati mampu berjalan terus tanpa takut mendapatkan dampak yang besar.

Pasalnya ia merasa bahwa ada kekuatan yang cukup hebat dan mampu menopangnya ketika mendapat masalah.

"Dia hanya menampilkan sikap arogansi sikap kekuatannya, bahwa dia tidak terkalahkan, mempunyai kuasa," jelasnya.

Nurchayati lantas menguak bahwa orang yang sudah memiliki arogansi akan melihat lawannya lemah.

"Saat orang merasa bahwa dia lalu mendapatkan lawan yang tidak setara menurut dia, mendapat pesaing yang di bawah kapasitas maka akan timbul rasa untuk menampilkan arogansinya," ungkapnya.

"Menunjukkan bahwa dia kuat dan mampu lebih dari lawannya," tambahnya.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News