Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur, Ciri, dan Kaidah yang Perlu Dipahami, Simak Penjelasannya

Berikut ini adalah contoh teks anekdot beserta struktur, ciri, dan kaidah yang perlu dipahami.

Penulis: Ayu Wahyuni | Editor: Odi Aria
TribunMedan
Contoh teks anekdot beserta struktur, ciri, dan kaidah yang perlu dipahami 

Ia merokok sendirian di bangku taman. Puntung rokoknya ia buang dan injak dengan kaki kanan.

"Maaf, Anda didenda karena buang puntung rokok sembarangan," kata petugas yang menghampirinya.

"Maaf Pak, saya tidak tahu, saya turis dari negara Iwawawa," dalih Iwan.

"Oh, ya, sudah. Sudah sering," kata petugas berlalu.

Contoh Teks Anekdot 3

Cerita Periksa Telinga

Dokter : 'Apa yang terjadi dengan telinga Anda, Bu?'

Wanita : ‘Begini dok, tadi pagi saya sedang menyetrika baju. Saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telepon

berdering. Karena refleks, saya langsung mengangkat setrika di telinga kiri saya.’

Dokter: 'Begitu, saya mengerti keluhan Anda. Jadi bagaimana jika telinga ibu ada di sebelah kanan?’

Pasien: ‘Ini dia, dok. Seseorang menelpon saya lagi.'

Dokter: Hening

Contoh Teks Anekdot 4

Jawaban Benar

Jajang dipanggil Ibu Yani ketika jam istirahat sekolah.

“Jajang, Ibu tidak melihat jawaban kamu di esai. Hanya ada tulisan benar,” kata Ibu Yani sambil menunjukkan kertas ulangan Jajang.

“Oh, kan perintahnya begitu, Bu. Disana bilangnya harus mengisi setiap jawaban dengan ‘Benar’. Jadi, saya tulis jawaban benar di esai. Jajang pintar kan, Bu?”

Contoh Teks Anekdot 5

Kisah Kecopetan

Ahmad orang Indonesia yang sedang naik pesawat kepresidenan menjamu tamunya dari luar negeri dan keliling dunia. Saat sampai di AS, temannya dari AS mengulurkan tangannya ke luar jendela, lalu berkata,

Teman AS: “Kita sedang di New York.”

Ahmad: “Kok bisa tahu?”

Teman AS: “Karena ini, puncak patung Liberty bisa saya pegang.”

Ketika sampai di Perancis, temannya yang dari Perancis mengulurkan tangannya ke luar jendela, lalu berkata, “Kita sedang di Paris

Teman Ahmad lain: “Kok bisa tahu?”.

Teman Perancis: “Karena ini, puncak menara eiffel bisa saya pegang.”

Ketika sampai di Indonesia, Ahmad mengulurkan tangannya ke luar jendela, lalu berkata Ahmad: “Kita sedang di Tanah Abang.”

Teman Ahmad lain: “Kok bisa tahu?”.

Ahmad: “Karena ini, jam tangan saya hilang kecopetan.”

Baca juga: 10 Contoh Teks Anekdot Singkat dan Lucu Beserta Struktur dan Cirinya yang Wajib Dipahami

Contoh Teks Anekdot 6

Kaos Tahanan

Suatu hari, Zaki melihat pejabat negara di TV mengenakan baju mahal bermerek asal luar negeri.

"Ckck, tingginya gaya hidup pejabat negeri ini, baju pun harus merek luar negeri," kata Zaki.

Amir di sampingnya tertawa, "Ah, belum seberapa. Ada yang harus sudah maling besar dulu, baru bisa pakai satu baju spesial."

"Apa maksudmu?"

"Baju tahanan KPK."

Contoh Teks Anekdot 7

Rumah

Suatu hari, seorang teman mengeluh pada Nasruddin. Si teman bilang, rumahnya tidak terkena sinar matahari.

"Ladangmu, apa tidak terkena sinar matahari juga?" tanya Nasruddin.

"Terkena," kata temannya.

"Kalau begitu, pindahkan ladangmu ke rumahmu."

Contoh Teks Anekdot 8

Beo Nakal

Sassi, Shafira dan Citra bertetangga dan selalu bersama-sama pergi ke kantor. Sebelum mencapai jalan raya untuk naik kendaraan umum, mereka harus melewati sebuah gang yang salah satu rumahnya memelihara burung beo.

Setiap kali ketiga perempuan ini melewati depan rumah orang yang memelihara beo, si burung beo selalu menyebutkan tiga warna. Sassi curiga bahwa beo tersebut mengetahui warna celana dalam mereka bertiga.

Untuk membuktikan itu benar atau engga mereka janjian untuk menggunakan warna celana dalam yang sama.

Keesokan harinya mereka lewat gang tersebut, si beo berkata “Hitam, hitam, hitam.” Ketiga perempuan tersebut terpana dan kagum. Hari berikutnya dengan tepat si beo menebak warna celana dalam mereka dengan berkata, “Pink, pink, pink.”

Citra mempunyai ide yang sedikit konyol. “Bagaimana kalau besok kita tidak menggunakan celana dalam ? Mau bilang apa coba si beo usil itu ?” Keesokan harinya ketika mereka lewat, si beo mondar-mandir di dalam sangkarnya seperti kebingungan.

Citra dan kawan-kawannya mulai tertawa karena bisa ngerjain burung beo yang usil itu. Tapi tertawa mereka tidak berlangsung lama, karena si beo berkata, “lurus, lurus, keriting.”

Contoh Teks Anekdot 9

Bau

Nasruddin sedang tidak punya uang. Ia berselimut saja saat angin bertiup kencang.

"Alangkah nikmatnya punya semangkuk sup saat dingin begini," pikir Nasruddin.

Saat melamun, tiba-tiba pintunya diketuk.

"Ibu menyuruhku menanyakan, apakah Mullah punya sup?" tanya perempuan di pintunya.

"Ya Allah, rupanya tetanggaku bisa mencium isi pikiranku," kata Nasruddin.

Contoh Teks Anekdot 10

Cicak

Petugas polisi menggerebek sebuah ruangan yang didiami anggota DPR yang sedang memberikan uang kepada seorang Hakim. Petugas polisi itu menodongkan pistol ke kepala DPR, beberapa polisi yang lain mencar ke seluruh ruangan.

“Apa kamu koruptor?” Tanya polisi.

“Tidak, saya cicak,” jawab anggota DPR.

Petugas itu mengalihkan kepalanya ke sekeliling. Ia menjauhi DPR tersebut, lalu mengikuti petugas-petugas lain yang mencari koruptor di bawah meja, langit-langit ruangan, ada juga yang mencari di bawah karpet.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved