Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur, Ciri, dan Kaidah yang Perlu Dipahami, Simak Penjelasannya

Berikut ini adalah contoh teks anekdot beserta struktur, ciri, dan kaidah yang perlu dipahami.

Penulis: Ayu Wahyuni | Editor: Odi Aria
TribunMedan
Contoh teks anekdot beserta struktur, ciri, dan kaidah yang perlu dipahami 

SRIPOKU.COM - Berikut ini adalah contoh teks anekdot beserta struktur, ciri, dan kaidah yang perlu dipahami.

Kita tentunya sering mendengar istilah dari teks anekdot.

Teks anekdot dikenal sebagai cerita singkat yang lucu dan biasanya mengandung makna sindirin.

Teks anekdot merupakan sebuah cerita karangan yang mengandung humor, dan biasanya terinspirasi dari tokoh penting atau terkenal.

Teks anekdot sendiri biasanya memiliki makna sindirin tentang orang atau kejadian tertentu yang kemudian dibalut dengan alur cerita yang lucu.

Lalu apa pengertian dari teks anekdot?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Struktur Teks Anekdot

1. Abstrak

Bagian yang menjelaskan isi cerita secara umum.

2. Orientasi

Orientasi adalah bagian yang menjelaskan awal kejadian terjadinya peristiwa.

3. Krisis

Krisis merupakan struktur yang memuat pokok masalah utama.

4. Reaksi

Reaksi adalah bagian penyelesaian masalah.

5. Koda

Koda adalah bagian penutup cerita.

Baca juga: Kumpulan Contoh Teks Anekdot yang Lucu, Singkat dan Menarik, Lengkap dengan Struktur dan Cirinya

Ciri-ciri Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki ciri sebagai berikut ini.

1. Bisa menghibur atau mengundang tawa pembaca atau pendengar.

2. Untuk menyampaikan kritik halus yang tidak menyinggung pembaca atau pendengar atau yang diceritakan.

3. Sebagai media penyampai padangan, aspirasi yang bernilai positif dan berbau humor ke publik.

4. Untuk menginspirasi pembaca atau pendengar agar dalam menyampaikan protes atau rasa tidak setuju terhadap memilih opsi atau cara santun.

5. Menampilkan tokoh-tokoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

6. Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi menyindir.

Kaidah Teks Anekdot

Beberapa kaidah bahasa yang terdapat di dalam teks anekdot adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan waktu yang lampau.

2. Menggunakan kata penghubung atau konjungsi.

3. Menggunakan kalimat pemerintah.

4. Menggunakan pernyataan yang rotoris.

5. Menggunakan kata kerja.

6. Menggunakan kalimat seru.

Baca juga: Contoh Teks Anekdot Singkat Beserta Struktur dan Cirinya, Lucu dan Punya Makna Sindiran Secara Halus

Contoh Teks Anekdot 1

Anak

Setiap hari orang tua Iwan selalu bekerja. Mereka jarang pulang ke rumah karena harus mengisi acara seminar hingga diklat.

Satu bulan tidak bertemu, ayahnya rindu. Ia menelepon anaknya untuk menguji, apakah si anak juga rindu.

"Wan, apakah kau sayang orang tuamu?"

"Sayang, aku selalu merindukan ayah dan ibu saat sendiri di rumah," kata Iwan berbohong.

Bapaknya lega mendengar perkataan Iwan. Ia berdoa, "Ya Tuhan, terima kasih sudah titipkan anak yang baik, berikan ia hukuman jika ia salah."

Seketika Iwan pingsan.

Contoh Teks Anekdot 2

Kebersihan

Singaparwa adalah negara bersih yang melarang buang sampah sembarangan. Saat Azam sedang berlibur, ia tak tahu akan larangan ini.

Ia merokok sendirian di bangku taman. Puntung rokoknya ia buang dan injak dengan kaki kanan.

"Maaf, Anda didenda karena buang puntung rokok sembarangan," kata petugas yang menghampirinya.

"Maaf Pak, saya tidak tahu, saya turis dari negara Iwawawa," dalih Iwan.

"Oh, ya, sudah. Sudah sering," kata petugas berlalu.

Contoh Teks Anekdot 3

Cerita Periksa Telinga

Dokter : 'Apa yang terjadi dengan telinga Anda, Bu?'

Wanita : ‘Begini dok, tadi pagi saya sedang menyetrika baju. Saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telepon

berdering. Karena refleks, saya langsung mengangkat setrika di telinga kiri saya.’

Dokter: 'Begitu, saya mengerti keluhan Anda. Jadi bagaimana jika telinga ibu ada di sebelah kanan?’

Pasien: ‘Ini dia, dok. Seseorang menelpon saya lagi.'

Dokter: Hening

Contoh Teks Anekdot 4

Jawaban Benar

Jajang dipanggil Ibu Yani ketika jam istirahat sekolah.

“Jajang, Ibu tidak melihat jawaban kamu di esai. Hanya ada tulisan benar,” kata Ibu Yani sambil menunjukkan kertas ulangan Jajang.

“Oh, kan perintahnya begitu, Bu. Disana bilangnya harus mengisi setiap jawaban dengan ‘Benar’. Jadi, saya tulis jawaban benar di esai. Jajang pintar kan, Bu?”

Contoh Teks Anekdot 5

Kisah Kecopetan

Ahmad orang Indonesia yang sedang naik pesawat kepresidenan menjamu tamunya dari luar negeri dan keliling dunia. Saat sampai di AS, temannya dari AS mengulurkan tangannya ke luar jendela, lalu berkata,

Teman AS: “Kita sedang di New York.”

Ahmad: “Kok bisa tahu?”

Teman AS: “Karena ini, puncak patung Liberty bisa saya pegang.”

Ketika sampai di Perancis, temannya yang dari Perancis mengulurkan tangannya ke luar jendela, lalu berkata, “Kita sedang di Paris

Teman Ahmad lain: “Kok bisa tahu?”.

Teman Perancis: “Karena ini, puncak menara eiffel bisa saya pegang.”

Ketika sampai di Indonesia, Ahmad mengulurkan tangannya ke luar jendela, lalu berkata Ahmad: “Kita sedang di Tanah Abang.”

Teman Ahmad lain: “Kok bisa tahu?”.

Ahmad: “Karena ini, jam tangan saya hilang kecopetan.”

Baca juga: 10 Contoh Teks Anekdot Singkat dan Lucu Beserta Struktur dan Cirinya yang Wajib Dipahami

Contoh Teks Anekdot 6

Kaos Tahanan

Suatu hari, Zaki melihat pejabat negara di TV mengenakan baju mahal bermerek asal luar negeri.

"Ckck, tingginya gaya hidup pejabat negeri ini, baju pun harus merek luar negeri," kata Zaki.

Amir di sampingnya tertawa, "Ah, belum seberapa. Ada yang harus sudah maling besar dulu, baru bisa pakai satu baju spesial."

"Apa maksudmu?"

"Baju tahanan KPK."

Contoh Teks Anekdot 7

Rumah

Suatu hari, seorang teman mengeluh pada Nasruddin. Si teman bilang, rumahnya tidak terkena sinar matahari.

"Ladangmu, apa tidak terkena sinar matahari juga?" tanya Nasruddin.

"Terkena," kata temannya.

"Kalau begitu, pindahkan ladangmu ke rumahmu."

Contoh Teks Anekdot 8

Beo Nakal

Sassi, Shafira dan Citra bertetangga dan selalu bersama-sama pergi ke kantor. Sebelum mencapai jalan raya untuk naik kendaraan umum, mereka harus melewati sebuah gang yang salah satu rumahnya memelihara burung beo.

Setiap kali ketiga perempuan ini melewati depan rumah orang yang memelihara beo, si burung beo selalu menyebutkan tiga warna. Sassi curiga bahwa beo tersebut mengetahui warna celana dalam mereka bertiga.

Untuk membuktikan itu benar atau engga mereka janjian untuk menggunakan warna celana dalam yang sama.

Keesokan harinya mereka lewat gang tersebut, si beo berkata “Hitam, hitam, hitam.” Ketiga perempuan tersebut terpana dan kagum. Hari berikutnya dengan tepat si beo menebak warna celana dalam mereka dengan berkata, “Pink, pink, pink.”

Citra mempunyai ide yang sedikit konyol. “Bagaimana kalau besok kita tidak menggunakan celana dalam ? Mau bilang apa coba si beo usil itu ?” Keesokan harinya ketika mereka lewat, si beo mondar-mandir di dalam sangkarnya seperti kebingungan.

Citra dan kawan-kawannya mulai tertawa karena bisa ngerjain burung beo yang usil itu. Tapi tertawa mereka tidak berlangsung lama, karena si beo berkata, “lurus, lurus, keriting.”

Contoh Teks Anekdot 9

Bau

Nasruddin sedang tidak punya uang. Ia berselimut saja saat angin bertiup kencang.

"Alangkah nikmatnya punya semangkuk sup saat dingin begini," pikir Nasruddin.

Saat melamun, tiba-tiba pintunya diketuk.

"Ibu menyuruhku menanyakan, apakah Mullah punya sup?" tanya perempuan di pintunya.

"Ya Allah, rupanya tetanggaku bisa mencium isi pikiranku," kata Nasruddin.

Contoh Teks Anekdot 10

Cicak

Petugas polisi menggerebek sebuah ruangan yang didiami anggota DPR yang sedang memberikan uang kepada seorang Hakim. Petugas polisi itu menodongkan pistol ke kepala DPR, beberapa polisi yang lain mencar ke seluruh ruangan.

“Apa kamu koruptor?” Tanya polisi.

“Tidak, saya cicak,” jawab anggota DPR.

Petugas itu mengalihkan kepalanya ke sekeliling. Ia menjauhi DPR tersebut, lalu mengikuti petugas-petugas lain yang mencari koruptor di bawah meja, langit-langit ruangan, ada juga yang mencari di bawah karpet.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved