Kisah Sava Zada Jadi Pesepakbola Wanita, Bawa Timnas Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 Womens

SRIPOKU.COM - Inilah kisah Armelia Nur Sava Zada atau Zava Zada menjadi pemain sepakbola wanita di Indonesia hingga berhasil lolos menjadi Timnas putri sepakbola Indonesia.

Armelia Nur Sava Zada merupakan salah satu pemain sepakbola yang membela Timnas putri Indonesia di Piala AFF U-19 Womens yang berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan.

Timnas putri Indonesia berhasil lolos semifinal setelah mengalahkan timnas Kamboja di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang pada Minggu (9/07/2023) kemarin.

Baca juga: Hasil Timnas Putri Indonesia vs Timor Leste Piala AFF U-19 Womens Garuda Pertiwi Unggul 4-0

Garuda Pertiwi berhasil melesak ke semifinal dengan catatan tak terkalahkan selama kompetisi Piala AFF U-19 Womens bergulir.

Garuda Pertiwi menyapu bersih tiga pertandingan dengan kemenangan dan skor mencengangkan atas tiga lawannya.

Tidak heran, Timnas Putri Indonesia U-19 sudah membungkus sembilan poin tanpa kebobolan satu pun.

Baca juga: Hasil Akhir Timnas Indonesia vs Timor Leste Piala AFF U-19 Womens, Garuda Pertiwi Pesta Gol

Salah satu pemain sepakbola Timnas putri Indonesia yakni Sava Zada memiliki peran penting dalam mencatatkan kemenangan Timnas putri di setiap pertandingan Piala AFF U-10 Womens.

Armelia Nur Sava Zada atau Sava Zada tercatat pernah menyumbang gol untuk Timnas putri Indonesia.

Yakni pada pertandingan Indonesia vs Laos yang bertemu di Stadio Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang pada Jumat (7/07/2023) lalu.

Baca juga: Klasemen Akhir Grup A Piala AFF U-19 Wanita 2023, Garuda Pertiwi Raih Hasil dan Nilai Sempurna

Pemain berusia 15 tahun tersebut merupakan seorang gadis yang lahir pada 6 Juni 2007, dan tinggal di Bebekan, Sidoarjo.

Dikutip dari laman official PSSI, Sava Zada menceritakan kisahnya bermain sepakbola hingga kini berhasil masuk Timnas putri Indonesia.

Berawal dari iseng bermain sepakbola, Sava Zada disebut Pekatih Timnas putri Indonesia Rudy Eka Priyambada sebagai pemain dengan potensi yang hebat.

Baca juga: Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023 usai Menang Telak 5-0 Atas Kamboja

Dalam wawancaranya, Sava Zada mengaku menyukai olahraga sepakbola yang notabene merupakan olahraga laki-laki sejak kecil.

Masa kecilnya dihabiskan dengan iseng bermain sepakbola bersama sang kakak.

"Awalnya mula saya menyukai sepakbola kan main-main iseng-iseng bersama kakak," katanya dikutip dari laman PSSI.

Baca juga: Comeback Timnas Putri Indonesia vs Laos Skor 4-1, Optimis Semi Final AFF U-19 Womens Championship

Berawal dari iseng-iseng, Sava Zada mengaku ada keinginan terus menerus bermain sepakbola sesaat setelah mencetak gol.

"Terus senangnya itu pas main itu cetak gol, jadi kayak ada rasa ingin lagi terus menerus," sambungnya.

Setelah menyukai sepakbola, Sava Zada kemudian didaftarkan oleh sang orangtua ke Sekolah Sepak Bola (SSB) di daerah Surabaya.

Baca juga: Daftar Pemain Timnas Putri Indonesia Piala AFF U-19 2023, Garuda Pertiwi Optimis Hadapi Timor Leste 

Armelia Nur Sava Zada atau Sava Zada menceritakan perjuangan orangtuanya dalam mencari SSB khusus wanita yang saat itu masih minim di Indonesia.

"Lama kelamaan kan jadi bisa tuh main bola, Ayah sama Bunda mencari SSB khusus wanita, tapi tak ketemu," keluhnya.

Hingga akhirnya Sava terpaksa berlatih sepakbola bersama dengan anak laki-laki.

Baca juga: Target Lolos Fase Grup AFF U-19 Womens Championship, Asa Timnas Putri Indonesia Tatap Timor Leste 

"Jadi disuruh latihan terus saja dengan yang laki-laki, setelah itu, dapat SSB wanita," cerita Sava.

Dikatakan Sava Zada, dirinya pernah bergabung dengan Persebaya hingga akhirnya pindah ke Persis Solo.

"Sempat ikut Persebaya beberapa bulan, sebelumnya ikut Arema tiga bulan, dari Persebaya, lalu pindah ke Persis," lanjutnya.

Baca juga: Claudia Bawa Timnas Putri Indonesia Tekuk Singapura di Laga Perdana Piala AFF U-18 Wanita 2022

Sava juga menceritakan kisah perjuangannya menjadi pemain sepakbola Indonesia sebelum akhirnya menjadi pemain Timnas putri Indonesia.

"Kesulitan lain adalah ketika hendak membeli sepatu, namun uangnya belum ada, jadi pakai sepatu yang rusak-rusak gitu, pakai terus saja," sambungnya.

"Selain itu, harus pindah klub menjadi salah satu tantangan karena harus kembali beradaptasi," sebutnya.

Baca juga: Jadwal Lengkap Timnas Putri Indonesia di Piala AFF U-19 2023, Ujian Garuda Pertiwi di Bumi Sriwijaya

Selama bermain sepakbola, Sava mengaku sering menemui kesulitan terutama saat dirinya harus mengalami cedera dan tidak bisa ikut bertanding.

"Dukanya bermain sepakbola adalah saat mengalami cedera, tidak bisa main, kalau kita sudah main, lolos ke semifinal, tapi kita kalah, jadi tak lolos ke final," tegasnya.

Sava Zada juga membagi masa-masa sulitnya dalam mengejar impiannya menjadi pemain sepakbola wanita di Indonesia.

Baca juga: Hasil Drawing SEA Games 2023, Timnas Putri Indonesia di Grup Neraka Ada Vietnam dan Malaysia

"Masa sulitnya dalam bermain sepakbola adalah ketika harus menempuh jarak yang cukup jauh antara rumahnya dan SSB," katanya.

"Kadang saya harus menempuhnya dengan berjalan kaki, selama 10 hingga 15 menit. Kadang kalau ada sepeda, ya pakai sepeda. Tapi seringnya sih jalan kaki," ceritanya.

Hingga kini berhasil masuk dalam Timnas putri Indonesia Sava Zada sangat bersyukur dapat mencetak gol untuk Garuda Pertiwi.

Baca juga: Daftar 26 Pemain Timnas Putri Indonesia Jalani TC untuk Seleksi Olimpiade Paris 2024, Ada 2 Nama Ini

Seperti yang diketahui, Timnas putri Indonesia masih akan bertarung di partai semifinal Piala AFF U-19 Womens.

Timnas Putri Indonesia berhadisl keluar sebagai juara Grup A setelah mengalahkan timnas Kamboja dengan skor akhir 5-0 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang.

Selanjutnya, Indonesia dijadwalkan melawan tim peringkat dua terbaik antara Malaysia (Grup D) dan Myanmar (Grup C).