Pileg 2024
Pengamat Sebut Modus Politik Uang dengan Platform Digital Sangat Mungkin
"Jika ini terjadi, Ini sangat sulit diawasi di lapangan karena sangat privat dalam pelaksanaanya," ungkap Pengamat Politik Public Trust Institute
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jelang Pemilu 2024 penggunaan Platform digital untuk transaksi politik uang (money) politik pada momen pemilihan umum (pemilu) sangat terbuka dilakukan terutama di wilayah perkotaan. Hal ini karena penggunaan platform ini semakin tinggi di perkotaan.
"Jika ini terjadi, Ini sangat sulit diawasi di lapangan karena sangat privat dalam pelaksanaanya," ungkap Pengamat Politik Public Trust Institute (PUTIN) Fatkurohman SSos, Senin (3/7/2023).
Menurutnya, era digital saat ini transaksi keuangan semakin mudah melalui platform digital seperti dana dan lain sebagainya.
"Transaksi money politic melalui platform ini sangat mungkin dilakukan, sebagai upaya menghindari pengawasan Bawaslu. Diprediksi penggunaan platform digital yang digunakan adalah platform digital yang bisa mencairkan uangnya," kata Bung FK, sapaannya.
Koordinator Wilayah Sumsel Public Trust Institute ini mengatakan tidak mudah untuk menggunakan sistem politik uang dengan platform digital, karena membutuhkan jaringan politik yang kuat dan butuh kepercayaan yang kuat.
"Walupun sulit, hal ini sangat mungkin dilakukan jika pelaku politik uang tersebut sudah mempersiapkan sejak dini dengan membentuk infrastruktur jaringan politik sejak dini," ujarnya Alumni FISIP Unsri ini.
Indikasi serangan fajar Caleg versi baru disampaikan PPATK yang mengatakan bahwa serangan fajar saat masa pemilu bukan lagi dilakukan melalui cara konvensional seperti membagikan amplop berisi duit, sembako diantar ke rumah dan sebagainya.
Modus serangan fajar terbaru adalah melalui dompet digital, paling mudah adalah bagi-bagi token listrik.
Sebagai informasi, serangan fajar merupakan praktik politik uang (money politics) dalam rangka membeli suara bagi caleg.
Direktur Analisis dan Pemeriksaan I PPATK Beren Rukur Ginting mengatakan, cara tersebut akan lebih sulit untuk diawasi karena tak ada perpindahan melalui tangan.
"Bisa tinggal dimasukkan ke dalam daftarnya (untuk diisikan dompet digital atau token listriknya). Nanti masuk notifikasi, 'Hore, masuk (dananya).' Polisi menunggu kapan dibagi-bagi duitnya, (ternyata) nggak ada bagi-bagi duit," katanya dalam acara diskusi di Hotel Santika Bogor.
Serangan fajar seperti ini, kata Beren akan sangat mudah untuk dilakukan dibanding dengan cara konvensional. Sehingga, ruang untuk melakukannya pun jadi semakin besar untuk terbuka.
Sedangkan untuk dompet digital, Plt. Deputi Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK Syahril Ramadhan mengatakan, pihaknya telah menggandeng pihak pelapor yang mengeluarkan uang elektronik.
"Jadi, sekarang orang bisa saja tidak menggunakan cash, tapi pakai GoPay, OVO, dan Dana. Jangan sampai uang elektronik ini dimanfaatkan untuk penggunaan dana pemilu secara ilegal," kata Syahril. (Abdul Hafiz)
Prima Salam Beri Hadiah Motor, Apresiasi Kader dan Relawan yang Berjuang di Pileg 2024 |
![]() |
---|
14 Gugatan Hasil Pileg di Sumsel yang Tidak Diterima MK, KPU Persiapan Penetapan Caleg Terpilih |
![]() |
---|
Ajukan Gugatan ke MK, Golkar Muratara Minta Pemungutan Suara Ulang di 17 TPS Embacang Raya |
![]() |
---|
Lury Elza, Putri Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Siap Wujudkan DPRD Menjadi Lembaga yang Kuat |
![]() |
---|
1 Orang 2 Kali Nyoblos, Panwascam Sekayu Rekomendasikan TPS 05 Desa Muara Teladan PSU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.