Tutorial

Cara Aman Makan Daging Kurban Tanpa Khawatir Kolesterol Akan Naik

Selain konsumsi gajih, Inge juga membeberkan 2 faktor lain yang menyebabkan kolesterol meningkat.

SHUTTERTOCK
Ilustrasi: Pegal di tengkuk dan pundak merupakan implikasi dari aliran darah yang tidak lancar pada pembuluh darah di daerah tersebut. Aliran darah yang tidak lancar juga disebabkan adanya penyumbatan pembuluh dari kolesterol. 

SRIPOKU.COM -- Naiknya kadar kolesterol dikhawatirkan oleh sebagian orang setelah mereka menyantap daging kurban.

Pasalnya, kolesterol yang melonjak dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Dilansir dari Kemenkes, kolesterol yang dapat memicu beberapa gangguan kesehatan adalah zat lemak seperti lilin dalam tubuh manusia dan beberapa makanan.

Kolesterol diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh dan sekitar seperempat dari senyawa ini dihasilkan dalam tubuh diproduksi oleh sel-sel hati.

===

Penyebab kolesterol meningkat

Dokter Spesialis Gizi Klinik MRCCC Siloam Hospital Inge Permadhi mengatakan, kolesterol dapat berasal dari lemak hewani yang disebut sebagai gajih.

Ia menjelaskan bahwa bagian itulah yang menentukan seberapa banyak kolesterol yang masuk ke dalam tubuh usai mengonsumsi daging kurban.

"Kalau daging tidak mengandung banyak gajih atau lemaknya sedikit, seharusnya kolesterolnya sedikit," kata Inge, dikutip dari Kompas.com.

Selain konsumsi gajih, Inge juga membeberkan 2 faktor lain yang menyebabkan kolesterol meningkat.

Polrestabes Palembang berkurban sebanyak 21 ekor sapi dan 11 ekor kambing pada Idul Adha 2023.
Polrestabes Palembang berkurban sebanyak 21 ekor sapi dan 11 ekor kambing pada Idul Adha 2023. (SRIPOKU.COM / Andi Wijaya)

===

1. Kebiasaan makan tidak sehat

Inge mengatakan, terbiasa mengonsumsi makanan tidak sehat, terutama yang tinggi lemak seperti gajih, dapat meningkatkan kolesterol.

Kebiasaan makan seperti itu dapat meningkatkan kolesterol sebelum orang mengonsumsi daging kurban yang dibagikan ketika Idul Adha.

Namun, tidak semua orang menyadari hal tersebut dan mereka baru mengetahuinya ketika melakukan pemeriksaan kolesterol di laboratorium setelah mengonsumsi daging kurban.

Saat itulah mereka menilai daging kurban menjadi pemicu kolesterol meingkat padahal yang sebenarnya adalah kebiasaan makannya yang tidak sehat.

"Sehari-hari sudah hiperkolesterolemia."

"Ditambah makanan Idul Adha yang tinggi akan lemak dari hewani, tinggi kolesterol, dan juga bersantan," jelas Inge.

"Itulah yang menyebabkan mengapa kolesterolnya menjadi lebih tinggi," ujarnya.

2. Faktor genetik

Faktor lain yang menyebabkan kolesterol melonjak adalah faktor genetik atau keturunan.

Perlu diketahui bahwa kolesterol dihasilkan oleh hati atau liver selain dari mengonsumsi makanan tertentu, seperti daging kurban.

Sebanyak 75 persen kolesterol berasal dari organ tubuh tersebut dan sisanya berasal dari asupan makanan.

Inge menjelaskan, peningkatan kolesterol karena faktor genetik dapat diketahuki jika selama 3 bulan kdara senyawa ini tiak turun walau sudah menerapkan gaya hidup sehat.

"Perlu waktu sekitar tiga bulan karena kolesterol 'kan enggak gampang turunnya jadi perlu dicoba penurunan kolesterol dengan gaya hidup sehat, yaitu makan sehat dan aktivitas sehat," jelas Inge.

Camat Bayung Lencir Ahmad Toyibir ketika menyaksikan pembagian daging kurban menggunakan daun pisang.
Camat Bayung Lencir Ahmad Toyibir ketika menyaksikan pembagian daging kurban menggunakan daun pisang. (SRIPO/FAJERI R)

===

Cara menurunkan kolesterol

Lebih lanjut, Inge menjelaskan beberapa cara supaya kolesterol dapat diturunkan setelah mengonsumsi daging kurban.

Simak cara menurunkan kolesterol setelah makan daging kurban di bawah ini:

1. Atur pola makan

Inge menyarankan orang yang ingin kolesteolnya turun usai mengonsumsi daging kurban untuk mengatur pola makan.

Hal itu penting untuk dilakukan supaya orang bisa mengetahui kolesterol dalam tubuhnya meningkat karena murni faktor makanan atau genetik.

Meski begitu, Inge juga menyarankan supaya pola makan dibarengi dengan berolahraga dan melakukan pemeriksaan kesehatan setelah 3 bulan menjalani gaya hidup sehat.

"Kalau perbaikannya sedikit atau tidak ada sama sekali setelah menjalani gaya hidup sehat kemungkinan orang yang bersangkutan membutuhkan obat," tuturnya.

Inge menjelaskan, pola makan yang sehat bisa dimulai dengan mematuhi Isi Piringku Sekali Makan dan Tumpeng Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan.

Panduan tersebut menyarankan asupan 1 porsi terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah.

Makanan pokok bisa diisi dengan tiga centong nasi (150 gram), atau tiga kentang berukuran sedang (300 gram), atau 1 1/2 gelar mie kering (75 gram).

Sedangkan untuk lauk pauk terdiri dari lauk hewani yang bisa dipenuhi oleh dua potong sedang ayam tanpa kulit (80 gram) atau sebutir telur ayam berukuran besar (55 gram).

Kemudian lauk nabati berasal dari tahu (100 gram) atau 2 potong tempe berukuran sedang (50 gram).

Supaya makin komplit, barengi juga dengan konsumsi 150 gram sayur atau setara satu mangkok sedang dan buah-buahan seperti pepaya, jeruk, atau pisang ambon.

2. Batasi asupan kolesterol

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membatasi asupan kolesterol kurang dari 200 miligram per hari.

Takaran ini setara dengan 1 butir kuning telur.

Selain itu, batasi juga konsumsi lemak sebesar 30 persen dari total kebutuhan kalori.

Bagi orang yang tidak menderita penyakit jantung, stroke, maupun hiperkolesterolmia, asupan lemak yang disarankan kurang dari 300 gram.

3. Jangan lupa tidur

Inge juga mengatakan, pola hidup sehat lainnya supaya kolesterol turun adalah tidak melwatkan waktu tidur.

Ia menjelaskan bahwa kebiasaan begadang dapat memicu pola makan tidak sehat yang berakibat pada kenaikan berat badan dan kenaikan kolesterol.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kolesterol Turun meski Makan Daging Kurban, Bagaimana Caranya?"

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved