Berita Sriwijaya FC

Suporter Sriwijaya FC Kecele Manajemen Datangkan Coach Yoyo, Pesimis Lolos Liga 1?

Langkah manajemen Sriwijaya FC mendatangkan Muhammad Yusup Prasetiyo alias Coach Yoyo dipertanyakan oleh para kelompok suporter Sriwijaya FC

Editor: Odi Aria
Kolase Sripoku.com
Manajemen memperkenalkan Muhammad Yusup Prasetiyo sebagai pelatih baru Sriwijaya FC. 

Hal senada kekecewaan juga disampaikan Capo Tifoso Ultras Palembang, Qusoi.

Ia mengajak untuk mendukung langkah Sriwijaya FC yang telah merekrut pelatih dan pemain, bersyukur tim ini bisa ikut Liga 2 di musim tahun ini. 

"Dengan kemampuan dia memang kita belum lihat. Tapi siapa tahu. Kas Hartadi juga waktu masuk Sriwijaya FC juga tidak ada apa-apa.

Pas sudah masuk Sriwijaya FC bagus, juara. Mungkin dengan pelatih baru Coach Yoyo ini bisa bertuah di SFC," ungkap Qusoi. 


Dengan pola kepelatihannya yang modern, pernah berlatih di Eropa, kita ambil pengalaman dia di Kelantan FC dan jaringan dia akan jaringan pemain asing. 


"Kita tidak usah berutuk lebih parah Ferry Rotinsulu, Mahyadi Panggabean, atau yang mengerti bola kaki. Berarti mereka sudah tahu perekrutan Coach Yoyo ini sudah dipikirkan matang. Dengan pertimbangan pelatih-pelatih lain yang melamar," katanya.

Mungkin dengan selama ini kita mengadopsi pelatih-pelatih tua, mungkin kita merubah ke pelatih muda. Siapa tahu bertuah. 


"Intinya kami mendukung langkah SFC. Jangan lupa support total sponsorship-sponsorship ke depannya. Kita ingatkan bahwa SFC ini bukan ajang politik. SFC harus tetap jalan," pungkasnya.

Sementara, Ketua Sriwijaya Mania Eddy Ismail juga terkejut Sriwijaya FC menjadikan Coach Yoyo sebagai head coach. 

Eddy menyebut Coach Yoyo baru di PSPS Pekanbaru, dan beberapa klub lain jadi Asisten Pelatih semua. Bukan sebagai Pelatih Kepala. Ini di Sriwijaya FC dijadikan Pelatih Kepala. 

"Tapi kita lihat buktikan dulu selama beberapa pertandingan. Kira-kira dua pertandingan kandang selalu kalah, segera Check Out. Bukan target juara satu kalau seperti itu," ungkap Eddy Ismail. 


Pengusaha otomotif ini mengingatkan jika faktor pelatih sangat menentukan untuk strategi bermain, bertanding, untuk memilih pemain, siapa yang cocok dimainkan dia bisa menilainya. 


"Makanya pada babak pertama, strateginya begini. Seperti Coach Rahmad Darmawan itu saya hapal sekali. Begitu selesai kan babak pertama strateginya sudah dibaca orang. Mulailah babak kedua merubah strategi," ujarnya. 


Ia menyebut sarat pengalaman memegang tim itu penting, jam terbangnya. Meski demikian, Eddy mengatakan untuk sama-sama menantikan eksyen Coach Yoyo nantinya.

"Tapi cobalah dulu sudah kepalang dikontrak. Harusnya sebelum merekrut, suporter dilibatkan. Masukan kami itu harusnya dipertimbangkan," ucapnyam


Apalagi sekarang sudah ada yang namanya Presidium Nasional Suporter Seluruh Indonesia (PNSSI). Apa salahnya klub mendengarkan masukan dari pecinta klub sepakbola.


"Kalau mau target juara 1 agar lolos Liga 1, jangan seperti itu, jangan terkesan asal jangan tidak ikut kompetisi," pungkasnya. 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved