Jalani Hidup di Bawah Kolong Tol, Warga Kampung tak Pernah Rayakan Idul Adha, Momen Kurban Dinanti

SRIPOKU.COM - Baru-baru ini kehidupan warga kampung yang tinggal di kolong tol menjadi sorotan.

Potret warga kampung menjalani hidup di bawah kolong tol diungkap YouTuber Bang Brew TV.

Di balik kehidupan di bawah kolong tol ternyata warga kampung tidak pernah merasakan Hari Raya Idul Adha.

Baca juga: Viral Penampakkan Kampung di Bawah Kolong Tol Punya Fasilitas Lengkap, dari Sekolah hingga Mushala

Diketahui keberadaan kampung di bawah tol terletak di Jakarta barat, tepatnya daerah Angke.

Seluk-beluk kehidupan warga terekam dalam video konten Bang Brew TV.

Mulai dari masuk ke dalam harus menunduk hingga adanya sekolah untuk anak-anak.

Semua lini kehidupan di bawah kolong tol Angke terekam dalam konten tersebut.

Bahkan kreator Bang Brew TV menemukan fakta bahwa warga yang tinggal di bawah kolong belum pernah merayakan Idul Adha.

Momen penuh khidmat bagi umat Muslim merayakan Idul Adha ternyata tidak pernah dirasakan warga di kampung tersebut.

Idul Adha yang tinggal menghitung hari lagi tidak menjadi kebahagiaan bagi warga yang tinggal di sana.

"Di sana masyarakatnya bilang di tempat merak belum pernah merayakan hari raya kurban," ujar kreator Bang Brew TV dikutip Sripoku.com, Minggu (17/6/2023).

"Belum ada penyembelihan hewan kurban," lanjutnya.

Para warga di sana masih tetap sibuk menjalani kehidupan sehari-hari di bawah kolong tol.

Jangankan untuk merayakan Idul Adha, perkampungan di sana baru mempunyai mushala untuk beribadah.

Mushala yang diberi nama Al Falah menjadi satu-satunya tempat ibadah warga yang tinggal disana.

Adanya mushala tersebut hasil dari bantuan Ustazah Oki Setiana Dewi yang sempat berkunjung kesana.

Baca juga: Viral Bocah Tewas Usai Digigit Anjing Rabies di Bali, Kejang Saat Diberi Minum hingga Takut Angin

Akses Menuju Perkampungan di Bawah Tol

Dalam video tersebut tampak jalan masuk ke kampung harus melewati gang sempit seluas badan orang dewasa. Gang tersebut berada di pinggir jalan tol.

Setelah itu, berjalan ke arah bawah tol untuk memasuki wilayah perkampungan.

Saat masuk, posisi tubuh harus menunduk supaya tidak mengenai bagian atas tol.

"Jadi gue harus nunduk begini kalau gak kejedot kepala gue," ujar Bang Brew saat memasuki perkampungan, dikutip Sripoku.com Sabtu, (17/6/2023).

Baru berjalan satu langkah, sudah tampak hunian warga yang berada di bawah tol.

Rumah-rumah beratapkan jalan tol memiliki sekat sebagai pembatas antara satu rumah dengan lainnya.

Kehidupan warga disana berjalan seperti biasa, bahkan beberapa warga membuka warung.

Suara bising kendaraan dengan kecepatan tinggi menjadi hal biasa bagi warga. Tampak lebih dari 10 kepala keluarga yang tinggal disana.

Beragam usia warga hidup bersama mulai dari balita hingga yang sudah tua renta.

Kondisi rumah yang ditinggali sudah memiliki fasilitas lengkap bahkan mendapatkan aliran listri.

Perobatan elektornik seperti tv dan kulkas dimiliki warga yang ditinggal disana.

Tak hanya itu, warga juga bisa merasakan fasilitas sekolah dan mushala. Untuk sekolah dibernama Pondok Domba Kolong.

Sekolah itu menjadi satu-satunya tempat untuk anak-anak belajar.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News