Mayat di Gunung Dempo

Penemuan Mayat di Gunung Dempo Pagaralam, Korban Dipastikan Tidak Lewat Jalur Resmi

Dijelaskan Arindi, setiap pendaki yang akan naik puncak dan lewat Balai Regestrasi akan diperiksa kelengkapannya

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Odi Aria
Handout
Heboh Penemuan Mayat Pria di Puncak Merapi Gunung Dempo, Rabu (14/6/2023). 

SRIPOKU.COM, PAGAR ALAM - Balai Regestrasi Gunung Dempo (Brigade) yang merupakan balai tempat pendaki meregestasi data mereka sebelum naik ke puncak Dempo, memastikan jika mayat yang ditemukan di Puncak Gunung Api Dempo (GAD) tidak terdata naik melalui jalur resmi yaitu jalur Pintu Rimba Gunung Dempo


Pasalnya berdasarkan informasi yang dihimpun langsung sripoku.com dari Ketua Brigade Pagar Alam Arindi tidak ada ciri-ciri pendaki seperti mayat yang ditemukan dibuku regestrasi Brigade.


"Kami pastikan jika mayat yang ditemukan di puncak Merapi Dempo itu tidak naik lewat jalur resmi kita.

Pasalnya tidak ada data atau ciri-ciri serta KTP korban di buku regestasi kita," ujar Arindi, Rabu (14/6/2023).


Dijelaskan Arindi, setiap pendaki yang akan naik puncak dan lewat Balai Regestrasi akan diperiksa kelengkapannya.

Jika tidak membawa perlengkapan standar maka tidak akan diizinkan mendaki.

 

Baca juga: Penemuan Mayat di Gunung Dempo, Tim Gabungan Mulai Lakukan Pendakian untuk Evakuasi Jenazah


"Pendaki yang akan naik akan kita cek kelengkapannya mulai dari tenda standar, baju atau jaket standar bahkan bekal mereka akan kita cek.

Jika tidak standar maka tidak kita izinkan karena akan beresiko untuk pendaki itu sendiri," jelasnya.


Ditambahkan Arindi, bahkan jika ada pendaki yang ingin mendaki sendirian atau solo camping juga tidak akan mendapat izin dari Brigade. Pasalnya hal itu juga menjadi standarisasi di Brigade.


"Pendaki yang akan naik puncak sendiri tidak kita izinkan, karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan maka tidak ada yang memberikan kabar atau informasi ke Balai kita.

Baca juga: BREAKING NEWS: Heboh Penemuan Mayat Pria di Puncak Merapi Gunung Dempo

Hal ini juga akan membahayakan pendaki itu sendiri," tambahnya.


Menurut Arindi, saat berada di puncak GAD pendaki bisa saja mengalami cuaca ekstrim baik itu badai dan hujan juga suhu ekstrim yang bisa menyebabkan pendaki terkena hipotermia jika alat mereka tidak standar.

Heboh di Medsos

Sebelumnya diberitakan, Rabu (14/6/2023) heboh kabar adanya penemuan mayat di kawasan Puncak Gunung Api Dempo (GAD).

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved