Profil Amaliah Sobli Petahana DPD RI Keponakan Wagub, Bersaing dengan Anak Gubernur & Istri Walikota
Amaliah Sobli Petahana DPD RI Keponakan Wagub akan bersaing dengan istri Walikota Lubuklinggau hingga Putri sulung Gubernur Sumsel
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Berikut profil Amaliah Sobli S,kg, M.B.A yang merupakan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Asal Dapil Sumsel Periode 2019 - 2024, siap melanjutkan pengabdiannya menyumbangkan gaji setiap bulannya.
Keseriusan Amaliah Sobli ini dibuktikannya saat menyerahkan berkas pendaftaran Bakal Calon Anggota DPD RI 2024 di Aula Kelly Mariana KPU Sumsel, Kamis (11/5/2023).
"Prosesnya ini cukup panjang dari bulan Desember kami serahkan dukungan KTP awalnya 4000 dan kemudian setelah di verifikasi menjadi 3800,dan juga hari ini penyerahan formulir berupa syarat dukungan lainnya itu juga sudah di upload melalui silon, serta saya datang secara simbolis menyerahkan langsung kepada KPU Sumsel," ungkap Amaliah Sobli.
Dirinya juga jika terpilih kembali akan kembali melakukan menyumbangkan gajinya setiap bulannya untuk, kepentingan masyarakat dan mungkin dirinya sudah berada (anggota DPD) tahu akan ada program apa saja.
"Akan ada program-program apa yang dibawah, mungkin bukan cuman gaji saja bisa saya tambahkan program lainnya untuk kepentingan masyarakat Sumsel, optimis kembali terpilih dan kita sudah ikhtiar," katanya.
Ia juga menyampaikan, dirinya juga sudah 4 tahun berada di komite 2 DPD RI bidang minerba pertanian dan juga perikanan
"Jadi untuk pertanian saya terus berjuang dengan para petani baik pupuk maupun perluasan lahan dan untuk berikutnya mungkin di tahun berikutnya," tutur Amaliah.
Menurutnya, jika dirinya masih diberikan kesempatan ada satu hal yang belum ia perjuangkan kemaren mengenai menjadikan Kabupaten untuk Pantai Timur karena kemarin itu bukan bidang dirinya.
"Insyallah jika terpilih kembali mungkin itu saya akan perjuangkan karena kemaren Moratorium dan sekarang sudah ada Papua dibuka dan saya optimis periode berikutnya Moratorium akan dibuka dan kita bisa memperjuangkan kabupaten Pantai Timur," tutupnya
Diketahui ke sepuluh nama tersebut, Istri Walikota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe, Yetti Oktarina, Putri sulung Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru Ratu Tenny Leriva, Pengacara M Aminuddin, Rosamala Dewi, mantan Wabup Musi Banyuasin Mat Syuroh, Septiana Caroline, Agung Wijaya, Abdul Aziz, Syofatillah Mohzaib, Jialyka Maharani dan Amaliah Sobli S,kg, yang menjadi orang terakhir menyerahkan dokumen pendaftaran Bacaleg DPD RI, Kamis (11/5/2023).
"InsyaAllah niatnya melanjutkan pengabdian yang selama ini dilakukan serta terus memperjuangkan yang masih belum tuntas," kata Amaliah Sobli.
Wanita yang merupakan buah kasih pasangan mantan Sekda Kabupaten Ogan Ilir Ir H Sobli Rozali, MSi dan Hj Marwiyah SH MH menyebutkan berbagai program yang sudah dilakukannya di Sumsel. Antara lain melakukan bedah rumah, menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan).
Belum lagi isteri H Handry Pratama Putra SE (Ketua DPC Partai Demokrat OI dan Ketua DPD KNPI Kota Palembang) yang dianugerahi anak bernama Sayeda Nafissa Handry, selama menjabat gaji pokoknya 100 persen disumbangkan ke Yayasan Pendidikan, komunitas sosial, masjid.
Lia, sapaan akrab Amaliah Sobli juga menyalurkan bantuan obat-obatan dan vitamin gratis dari Kemenkes. Kemudian memberikan beasiswa untuk pelajaran SD, SMP, dan SMA.
"Syukur Alhamdulillah kalau program-program itu yang sudah jalan. Masih ada visi misi yang belum tercapai, yakni terealisasinya pembentukan DOB (Daerah Otonomi Baru) Pantai Timur. Kemudian penyelesaian Jalan Lintas Sumatera di Musi Banyuasin," kata wanita kelahiran Jambi , 11 Januari 1992.
Wanita berparas cantik berkacamata ini pada Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VI Sumsel 2022 lalu aktif juga menyukseskan salah satu Inorga (Induk Organisasi Olahraga) yakni sebagai Ketua Pengurus Provinsi Senam Tera Indonesia (STI) Sumsel.
Meski berasal dari keluarga berada dan berpendidikan, Lia yang memegang motto "Do something today that your future self will thank you for", lebih senang berpenampilan dalam kesederhanaan. Lia yang terlihat masih muda awal bertugas ini pun sempat dikira stafnya senator. Lia pun pernah mengungkapkan motivasi dirinya seorang sarjana kedokteran gigi tertarik terjun ke politik.
Menurutnya, dari semenjak menjadi mahasiswa FKG dirinya sudah pernah berdiskusi dengan dosen saya bahwa saya akan mengejar posisi struktural di bidang kesehatan bukan fungsional atau praktek.
"Dan organisasi sudah menjadi bagian dari diri saya sejak saya remaja. Bahkan saya pernah mendapat perhargaan sebagai aktivis kampus saat lulus dari FKG," kata Lia yang lulusan S2 ITB.
Jadi bisa dibilang dirinya sudah tahu akan terjun ke dunia Pemerintahan atau Politik sejak dulu, namun tidak pernah terbayang akan secepat ini.
"Mungkin itulah satu keunikan politik tidak mengenal jenjang karir ataupun usia, tapi kita harus tau kapan timing mengambil kesempatan," pungkasnya.
FAKTA Pria Jalan Kaki 210 KM Temui Gubernur Jateng Imbas Kena PHK, Pihak Pertamina Cilacap Bersuara |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Halaman 38 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Tugas Membaca |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Halaman 35 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Jurnal Membaca |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Halaman 34 Kurikulum Merdeka, Membuat Pertanyaan |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Halaman 27 Kurikulum Merdeka, Menulis Surat Elektronik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.