Piala Dunia U20 2023

Batal Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023 Pengamat Sebut Jadi Momentum Indonesia 'Bersih-Bersih' di PSSI

Pengamat sepak bola Indonesia sarankan Presiden Jokowi bersih-bersih PSSI usai pembatalan status tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023.

Penulis: Siti Umnah | Editor: adi kurniawan
Kompas.com
Pengamat Sepakbola Yesayas Oktavianus Batal Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023 Sebut Jadi Momentum Indonesia 'Bersih-Bersih' di PSSI 

SRIPOKU.COM -  Setelah resmi batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023, kini Indonesia dibayang-bayangi sanksi FIFA.

Pengamat Sepakbola Yesayas Oktavianus dalam video YouTubenya memberikan komentarnya terkait permasalahan tersebut.

Menurut Yesayas atau kerap disapa Bung Yes ini, pemerintah Indonesia harusnya bisa melakukan koordinasi dengan FIFA.

Baca juga: Bukan Ganjar & Wayan Koster, Bung Yes Sebut Pihak Ini Jadi Penyebab Indonesia Mendapat Sanksi FIFA

Hal ini agar FIFA tidak memberikan sanksi terhadap sepak bola Indonesia.

"Seharusnya pemerintah Indonesia melakukan lobi-lobi yang baru tentang masa depan sepak bola kita ke depan," ujar Bang Yes dikutip dari Chanel YouTubenya.

Selain itu, menurut Bung Yes salah satu lobian yang harus dilakukan pemerintah Indonesia yakni agar sepak bola Indonesia jangan sampai di hukum.

Baca juga: FIFA Batalkan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Shin Tae-yong Khawatirkan Proses Naturalisasi

"Dan jalan terbaik untuk semua pihak adalah FIFA harusnya mencabut legalitas kepengurusan PSSI sekarang," lanjutnya.

Bung Yes menilai pengurus PSSI saat ini tidak mampu dan tidak komitmen dalam mengurus sepak bola Indonesia.

"Bukan menghukum sepak bola Indonesia, tapi mencabut hak kepengurusan PSSI yang sekarang. Selain itu, membentuk komite normalisasi untuk memimpin sepak bola sementara," tegasnya.

Baca juga: Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Jokowi Bungkam Soal Isi Surat yang Diberikan FIFA

Pembatalan perhelatan internasional yang dijadwalkan terjadi pada Mei 2023 mendatang itu, menurut Bung Yes merupakan jadi momentum bagi Indonesia untuk bersih-bersih di tubuh PSSI.

Hal ini merujuk pada pernyataan Presiden Jokowi pada tahun 2016 saat berpidato dalam membuka kejuaraan Presiden di Bali.

"Kala itu presiden menyatakan 'bila perlu kita tidak terlibat event internasional selama dua tahun, tetapu dalam waktu dua tahun itu, kita benahi sepak bola Indonesia agar lebih baik, dan ketika keluar, di dalamnya sudah rapi," menurut Bung Yes.

Bukan Ganjar Pranowo & Gubernur Bali I Wayan Koster, Bung Yes Sebut Pihak Ini Jadi Penyebab Indonesia Mendapat Sanksi FIFA
Pengamat Sepak Bola Indonesia, Bung Yes. (Capture/YouTube)

Baca juga: Dianggap Wanprestasi tak Komit, Pengamat Bola Sumsel Sebut Sulit Indonesia Hindari Sanksi FIFA

Bung Yes dalam videonya mengatakan bahwa ini adalah momentum yang tepat untuk bersih-bersih terutama di tubuh PSSI.

"Buka lembaran baru, mulai dari nol. Lakukan dan bentuk normalisasi untuk memperbaiki sepak bola kita, dimulai dari pengurus PSSI dan perbahan dari dalam," tegasnya.

"Selain bentuk pengurus baru lewat konite normalisasi, hal yang paling penting adalah merevisi statuta PSSI," ungkap Bung Yes.

Baca juga: Erick Thohir Siap Lobby Ulang FIFA demi Elakkan dari Sanksi Berat, Bawa Hasil Pertemuan ke Jokowi

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved