Ramadan 2023
Inilah Jumlah Rakaat Sholat Tarawih yang Dikerjakan Rasulullah, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Sholat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan. Berikut ini jumlah sholat tarawih yang dikerjakan Rasulullah SAW
Penulis: Tria Agustina | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM - Berikut ini jumlah rakaat sholat tarawih yang dikerjakan Rasulullah SAW selengkapnya.
Terdapat jumlah rakaat sholat tarawih yang dikerjakan Rasulullah SAW dijelaskan Ustaz Abdul Somad.
Sholat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan.
Hukum pelaksanaan sholat tarawih yakni sunnah.
Artinya jika dikerjakan mendapatkan pahala, jika tidak ditunaikan maka tidak akan berdosa.
Sholat tarawih dilakukkan selepas sholat isya' dan secara berjamaah di masjid
Namun, ada pula yang melaksanakannya sendiri di rumah.
Sholat tarawih biasanya dilengkapi dengan sholat witir.
Yakni setelah selesai menunaikan sholat tarawih maka ditambah 3 rakaat sholat witir.
Lantas, berapa rakaat tarawih yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW?
Berikut ini penjelasan Ustaz Abdul Somad yang dikutip melalui buku Tanya Jawab Ustadz Abdul Somad - 30 Fatwa Seputar Ramadhan
Baca juga: Hukum Mencicipi Masakan Saat Puasa, Penjelasan Ustaz Abdul Somad Seputar Puasa Ramadan Apakah Batal?
Berdasarkan Fatwa Syekh ‘Athiyyah Shaqar, berikut ini penjelasan lengkap mengenai jumlah rakaat dalam sholat tarawih.
Pertanyaan:
Apakah Rasulullah Saw melaksanakan shalat Tarawih dua puluh rakaat?
Jawaban:
Imam al-Bukhari dan lainnya meriwayatkan dari Aisyah ra:
Rasulullah Saw tidak pernah menambah, dalam bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan, lebih dari sebelas rakaat; Rasulullah Saw melaksanakan empat rakaat, jangan engkau tanya tentang bagus dan lamanya, kemudian beliau melaksanakan empat rakaat, jangan engkau tanya tentang bagus dan lamanya, kemudian melaksanakan shalat tiga rakaat.
Ucapan Aisyah ra, “Melaksanakan shalat empar rakaat”, tidak menafikan bahwa Rasulullah SAW mengucapkan salam setelah dua rakaat, berdasarkan sabda Rasulullah Saw:
“Shalat malam itu dua rakaat, dua rakaat”.
Dan ucapan Aisyah ra, “Melaksanakan shalat tiga rakaat”, maknanya Rasulullah Saw melaksanakan shalat Witir satu rakaat dan shalat Syaf’ dua rakaat.
Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Urwah dari Aisyah ra, ia berkata:
“Rasulullah Saw melaksanakan shalat malam sebelas rakaat, melaksanakan shalat witir satu rakaat daripadanya”.
Dalam beberapa jalur riwayat lain disebutkan:
“Rasulullah Saw mengucapkan salam setiap dua rakaat”.
Baca juga: Apakah Kumur-kumur Berpengaruh Terhadap Sah Tidaknya Puasa? Jangan Salah Kaprah Beginilah Hukumnya
Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dalam kitab Shahih mereka dari Jabir ra, bahwa Rasulullah Saw mengimami para shahabat shalat delapan rakaat dan shalat Witir.
Kemudian mereka menunggu Rasulullah Saw pada malam berikutnya, akan tetapi Rasulullah Saw tidak keluar menemui mereka.
Inilah yang shahih dari perbuatan Rasulullah Saw, tidak ada riwayat shahih lain selain ini.
Benar bahwa kaum muslimin melaksanakan shalat pada masa Umar, Utsman dan Ali sebanyak dua puluh rakaat, ini adalah pendapat jumhur Fuqaha’ (ahli Fiqh) dari kalangan Mazhab Hanafi, Hanbali dan Daud.
Imam at-Tirmidzi berkata, “Mayoritas ulama berpegang pada riwayat dari Umar, Ali dan lainnya dari kalangan shahabat bahwa mereka melaksanakan shalat Tarawih dua puluh rakaat.
Ini adalah pendapat Imam ats-Tsauri, Ibnu al-Mubarak dan Imam Syafi’i.
Demikian saya mendapati kaum muslimin di Mekah, mereka melaksanakan shalat Tarawih dua puluh rakaat”.
Baca juga: HATI-HATI Lupa Baca Niat Puasa Ramadhan Bisa Sebabkan Puasa Tidak Sah, Harus Lakukan Hal Penting Ini
Menurut Imam Malik shalat Tarawih tiga puluh enam rakaat, selain Witir.
Imam az-Zarqani berkata dalam Syarh al-Mawahib al-Ladunniyyah, “Ibnu Hibban menyebutkan bahwa shalat Tarawih pada awalnya adalah sebelas rakaat, mereka melaksanakannya dengan bacaannya yang panjang.
Lalu kemudian mereka merasa berat, maka mereka meringankan bacaan dan menambah jumlah rakaat.
Mereka melaksanakan dua puluh rakaat selain shalat Syaf’ dan Witir, dengan bacaan sedang.
Kemudian mereka meringankan bacaan dan menjadikan jumlah rakaat menjadi tiga puluh enam rakaat selain Syaf’ dan Witir.
Kemudian mereka melaksanakan shalat Tarawih seperti itu”.
Demikianlah, al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata setelah menggabungkan beberapa riwayat, “Perbedaan tersebut berdasarkan kepada panjang dan pendeknya bacaan.
Jika bacaannya panjang, maka jumlah rakaat sedikit. Demikian juga sebaliknya”.
Demikian juga menurut Imam ad-Dawudi dan lainnya.
Kemudian al-Hafizh menyebutkan bahwa penduduk Madinah melaksanakan shalat Tarawih tiga puluh enam rakaat untuk menyamai penduduk Mekah.
Karena penduduk Mekah melaksanakan Thawaf tujuh putaran diantara dua waktu istirahat (pada shalat Tarawih).
Maka penduduk Madinah membuat empat rakaat sebagai pengganti tujuh putaran Thawaf tersebut.
Cek Berita dan Artikel Sripoku.com lainnya di Google News
Jadi Ladang Pahala, Ini Sunah Sebelum Sholat Idul Fitri yang Jarang Diketahui, Lengkap Bacaan Takbir |
![]() |
---|
30 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Cocok Jadi Status WA dan Dikirim ke Sanak Keluarga |
![]() |
---|
Jadwal Imsak Palembang dan Sekitarnya Hari Ini Jumat 21 April, Puasa Terakhir di Ramadan 2023 |
![]() |
---|
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Palembang Sekitarnya, Jumat 21 April 2023 atau 30 Ramadan 1444 H |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Hasil Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H, Idul Fitri 2023 Jatuh Hari Sabtu 22 April |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.