Berita Sriwijaya FC

Profil Mahyadi Panggabean Eks Pemain Sriwijaya FC, Berbagi Tips Jalani Latihan di Bulan Puasa

Mahyadi Panggabean berbagi tips untuk mengingatkan agar para para pesepakbola profesional menjaga stamina tubuh

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Abdul Hafiz
Asisten pelatih Sriwijaya FC, Mahyadi Panggabean. 

Alhamdulillah rezekinya masih berjalan terus seleksi selama dua minggu pada bulan puasa waktu itu dan sambil menunggu itu kita dipulangkan lagi seminggu setelah lebaran Alhamdulillah dapat berita bagus masuk skuad di tim PSMS Medan. Itu pas Liga VIII Tahun 2000/2001," beber Mahyadi. 

 

Pada tahun 2002, Mahyadi kemudian Hijrah ke Kota Medan dengan memperkuat PSMS Medan yang saat itu sedang dalam performa terbaiknya di kasta tertinggi sepakbola tanah air.


Mahyadi berhasil membawa PSMS Medan sebagai tim papan atas Liga Indonesia musim 2004 hingga 2007.


Bersama Ayam Kinantan, pemilik tinggi badan 175 cm tersebut berhasil menampilkan permainan taktis dan memukau di lini tengah dan belakang.


"Perjalanannya Alhamdulillah cepat juga berkembang. Selama di sana saya cadangan main itu cuma satu tahun setengah, habis itu jadi kapten tim PSMS termasuk masih muda juga baru 22 tahun. Saya di sana cukup lama sampai tujuh tahun. Sampai 2007/2008. Akhirnya ya nasiblah menentukan kita keluar dari Kota Medan," kata bapak dari empat anak buah kasih pernikahannya dengan Masayu Fahdalea, wanita asli wong Pasar Kuto Palembang yang dinikahinya 2008 saat masih membela PSMS Medan.


Mahyadi yang mengidolakan mantan striker terbaik Timnas Kurniawan Dwi Yulianto menjelaskan jika dirinya keluar itu bukan cari pengalaman juga, tapi karena situasi di lingkungan manajemen tidak memungkinkan untuk tetap di sana. 


Performa serta gaya bermainnya yang serba bisa membuat Mahyadi kemudian dipanggil Pelatih Kepala Timnas Indonesia, Ivan Kolev untuk skuad mengarungi Piala Asia 2007.


Lama memperkuat tim daerah asalnya, Mahyadi juga pernah memperkuat Persik Kediri pada tahun 2008 hingga 2010.


"Selepas dari situ saya memutuskan ke Persik Kediri, devisi utama. Di sana saya bergabung selama dua tahun," ujarnya. 


Di Persik Kediri, Mahyadi bergabung dengan Cristian Gonzalez, Ronald Fagundez dan sejumlah pemain bintang lainnya yang berhasil finish di empat besar.


Pada tahun 2010, dirinya memutuskan untuk kembali Sumatera menerima pinangan Sriwijaya FC hingga tahun 2013. Waktu itu pelatihnya pergantian dari Pak Rahmad Darmawan ke Ivan Kolev. 


Dirinya berhasil mempersembahkan gelar Piala Indonesia ke-3 untuk Laskar Wong Kito pada awal bergabungnya yakni pada 2010 lalu. 


"Ya namanya kita merantau, namun ya Alhamdulillah karena di sini saya ketemu jodohnya jadi serasa seperti rumah sendirilah. Gak ada canggung atau gimana. Kemudian di timnya timnya bagus, pemainnya bagus, manajemennya juga solid, menorehkan hasil yang bagus juara Liga I 2012," kata Mahyadi. 


Setelah itu ada konflik sedikit di Sriwijaya FC tahun 2013, terus ia pindah ke Gresik United selama setengah musim. Lalu ke Persela Lamongan. Namun ternyata ada dualisme LPI. Kemudian kembali lagi ke Persik Kediri Liga 2 tahun 2016. 

Halaman
1234
Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved