Sahilin Meninggal Dunia

Apa Itu Batanghari Sembilan? Istilah yang Melekat dengan Nama Sahilin Seniman Legendaris Sumsel

Simak penjelasan lengkap tentang istilah yang melekat dengan nama Sahilin, Seniman legendaris Sumsel "Batanghari Sembilan"

Penulis: Novry Anggraini | Editor: pairat
Kolase Sripoku.com
Istilah Batanghari Sembilan yang melekat dengan nama musisi legendaris Sumsel, Sahilin (kanan) yang meninggal dunia hari ini, Sabtu (25/2/2023). 

SRIPOKU.COM - Bagi masyarakat Sumsel istilah 'Batanghari Sembilan' mungkin tak begitu asing lagi.

Terutama jika dikaitkan dengan sosok Sahilin, namun banyak yang tidak tahu apa itu Batanghari Sembilan?

Pasca Sahilin meninggal dunia hari ini, bak menimbulkan tanya apa itu Batanghari Sembilan yang kerap melekat dengan nama Sahilin.

Berikut penjelasan apa itu Batanghari Sembilan selengkapnya yang sudah dirangkum Sripoku.com dari berbagai sumber.

Berikut ini profil Sahilin, seniman Batanghari Sembilan yang meninggal dunia.
Sahilin, seniman Batanghari Sembilan yang meninggal dunia.

Baca juga: BREAKING NEWS: Sahilin, Seniman Batang Hari Sembilan Meninggal Dunia Hari Ini

Sebagai informasi, seniman legendaris Sumsel, Sahilin Batanghari Sembilan meninggal dunia hari ini, Sabtu (25/2/2023).

Diketahui, Batanghari Sembilan adalah istilah yang melekat dengan nama seniman legendaris, Sahilin.

Baca juga: Profil Sahilin, Seniman Batanghari Sembilan Sumsel Meninggal Dunia, Dikenal Profesional & Sederhana

Batanghari Sembilan sendiri merupakan istilah untuk irama musik dengan petikan gitar tunggal yang berkembang di Sumatera Selatan.

Dalam pengertian yang lebih luas, Batanghari Sembilan adalah kebudayaan yang berbasis pada sungai.

Yakni kebudayaan agraris yang selaras dengan alam.

Musik Batanghari Sembilan memiliki nuansa romantik, melonkolik, dan naturalistik.

Kebudayaan sungai yang dimaksud menunjukkan pola pemikiran masyarakat asli yang berjajar di pinggir sungai.

Istilah Batang Hari Sembilan merupakan sebutan untuk wilayah Sumsel, Sumatera Selatan.

Karena pengambilan nama Batanghari Sembilan itu sebenarnya mengikut ke pada adanya 9 anak Sungai Musi.

Peta Batanghari Sembilan
Peta Batanghari Sembilan, yang mengartikan 9 anak Sungai Musi yang ada di Sumsel.

Baca juga: Kumpulan Lagu Sahilin Populer, Tembang Khas sang Legendaris Batanghari Sembilan Penuh Makna

Menurut catatan sejarah, Batanghari Sembilan merujuk pada 9 anak Sungai Musi, sungai terbesar di Sumatera Selatan yang membelah kota Palembang.

Batanghari Sembilan adalah sembilan sungai besar yang merupakan anak Sungai Musi, yaitu Klingi, Bliti, Lakitan, Rawas, Rupit, Lematang, Leko, Ogan, dan Komering.

Pada masa Kesultanan Palembang Darussalam setelah abad ke-16, Batanghari Sembilan menjadi jalur perdagangan rempah.

Sembilan sungai itu terus memegang peran penting hingga runtuhnya Kesultanan Palembang Darussalam di sekitar abad ke-18.

Belanda yang menjajah mulai mengubah kehidupan pribumi seperti dengan menimbun sejumlah anak sungai di Palembang.

Palembang memiliki puluhan anak sungai yang kemudian ditimbun untuk kepentingan kolonial di masa itu.

Batanghari Sembilan menjadi jalur traportasi sungai di sembilan sungai besar tetap hidup dan kongsi dagang VOC.

Hingga sekarang, istilah Batanghari Sembilan masih melekat dengan wilayah Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang.

Diketahui Sahilin wafat pada 25 Februari 2023 meninggalkan banyak lagu khas Sumatera Selatan yang wajib didengar.

Sosok Sahilin dikenal sebagai seorang seniman dengan karya yang berjudul Batanghari Sembilan.

Seniman yang eksis di Kota Palembang, Sumatera Selatan ini memiliki karir yang cemerlang di dunia musik daerah.

Selama masa hidupnya, hingga 69 tahun lagu Sahilin menjadi khas Sumatera Selatan, antara lain lagu Bujang Buntu, Kaos Lampu hingga Pengantin Baru.

Selain karena jenis musiknya, istilah 'Batanghari Sembilan' melekat dengan nama Sahilin karena ia adalah penyanyi legendaris Sumsel.

Dapatkan berita terkait dan menarik lainnya dengan mengkllik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved