Sosok Sari Quratulainy, Wanita Asal Aceh, Kini Menjabat Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang

Sari Quratulainy merupakan wanita asal Aceh dan sudah 12 tahun mendedikasikan dirinya di BPJS Kesehatan.

Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/Linda Trisnawati
Sari Quratulainy Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang saat di Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (21/2/2023) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berikut ini sosok Sari Quratulainy yang kini menjabat sebagai Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang.

Sari Quratulainy merupakan wanita asal Aceh dan sudah 12 tahun mendedikasikan dirinya di BPJS Kesehatan.

"Saya bekerja di BPJS Kesehatan ini sejak 2010, saat sebutannya masih PT. Askes (Persero)," kata Sari seusai audiensi di Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (21/2/2023)

Sari yang sudah berusia 38 tahun ini menceritakan bahwa ia dari Aceh ke Sumatera ke Medan dan kini ke Sumatera Selatan tepatnya di Palembang.

"Suka dukanya, dari Askes jadi BPJS kita bersedia ditempatkan dimana saja. Maka itu jadi komitmen pegawai untuk memberikan integritas yang terbaik,” ungkapnya.

Menurut Sari yang sudah memiliki tiga orang anak ini, pada prinsipnya ia bekerja dengan beribadah, karena membantu masyarakat mendapatkan jaminan kesehatan. Mengabdi untuk negeri melayani dengan hati.

"Untuk di Provinsi Sumsel ini saya melihat cakupan jaminan kesehatan nasionalnya sudah mencapai 90.03 persen , itu sudah menyamai angka nasional 90," katanya.

Masih kata Sari, artinya untuk memperluas cakupan ini butuh koordinasi dengan stakeholder yang ada dan juga Pemda. Karena ini kan all segmen, jadi tanggung jawab bersama.

"Kendalanya ada beberapa segmen yang masih belum optimal untuk peserta mandiri misal, masih ada yang merasa belum membutuhkan karena belum sakit. Maka kita terus mendorong untuk mereka yang sehat dan mampu untuk daftar mandiri," katanya.

Lalu, untuk pemberi kerja pastikan pegawainya sudah terdaftar JKN semua.

Karena masih ada juga yang badan usaha pegawainya masih ada yang belum terdaftar. Untuk itulah dikoordinasikan juga dengan Apindo, Disnakertrans dan pihak terkait lainnya.

"Sebenarnya kalau berdasarkan RPJMN di 2024, harusnya mencapai 98 persen. Artinya masih 8 persenan lagi dilihat segmen nya. Untuk itu kita mengoptimalkan kepatuhan badan usaha dengan Disnakertrans, kejaksaan, polisi dan lain-lain," katanya

Kemudian, megedukasi masyarakat, memberikan sosialisasi, dan ada layanan jemput bola agar tidak perlu ke kantor untuk daftarnya.

Ada juga WhatsApp di Pandawa bisa terdaftar di 0811-8165-165.

"Sedangkan terkait kelas rawat inap standar (KRIS), dari sisi regulasi masih didalami apakah kebijakan ini ditujukan untuk kemanfaatan masyarakat. Pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat," katanya. (Linda Trisnawati)

Dapatkan berita terkait dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved