Bola Lokal

Klarifikasi Terkait Muncul Surat Bersama Setujui Liga 2 Stop, Sriwijaya FC Tetap Ingin Dilanjutkan

Faisal Mursyid menegaskan Sriwijaya FC memilih tetap kompetisi Liga 2 2022-2023 dilanjutkan. 

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/fiz
Sekretaris PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) manajemen pengelola klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid SH Dt Talangik, Selasa (8/11/2022). 

Dia menerangkan hadir dalam pertemuan klub peserta Liga 2 yang berlangsung pada 14 Desember 2022. 

Kala itu dia membawa pesan Manager dan Direktur Teknik Sriwijaya FC yang memastikan klub itu siap melanjutkan kompetisi dengan sistem apapun, bubble ataupun home-away. 

Ternyata pada pertemuan pengurus klub peserta Liga 2 yang tidak dihadiri SFC sehari sebelumnya, ada kesepakatan untuk menghentikan kompetisi Liga 2.  

Pasalnya, sebagian klub mengalami masalah keuangan sejak penghentian sementara Liga 2 pada 4 Oktober 2022 jika Liga 2 berlanjut dengan sistem home-away. 

Penghentian Liga 2 pada 4 Oktober 2022 berdampak pada dana sponsor yang diputus atau habis. 

Pun, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 2 mengalami masalah serupa jika kompetisi berlanjut dengan sistem bubble. 

Akhirnya pada pertemuan 14 Desember 2022, mayoritas klub peserta Liga 2 mengusulkan sistem bubble daripada sistem home-away. 

Pada kesempatan ini, SFC memilh untuk siap dengan sistem apa saja asalkan dapat memastikan kapan Liga 2 bakal bergulir lagi. 

Tujuannya, agar dapat memberikan kepastian terkait hak dan kewajiban antara klub, pemain, dan sponsor. 

Faisal Mursyid mengatakan ada empat usulan yang muncul kepada PT LIB terkait lanjut-tidaknya kompetisi Liga 2 kala itu. 

Pertama, Liga 2 berlanjut dengan sistem bubble. 

Kedua, mengusulkan kepada PSSI agar ada operator khusus untuk Liga 2 karena klub Liga 2 tidak punya saham dan hak suara di PT LIB. 

Ketiga, menunda Liga 2 tetapi dilanjutkan dengan operator baru. 

Keempat, ada klub tanpa menyebut gamblang yang mengusulkan Liga 2 disetop. 

Alasannya, kondisi keuangan dan faktor psikologis yang timbul akibat Tragedi Kanjuruhan, seperti panitia pelaksananya yang pilih mundur alih-alih terkena akibat hukum jika terjadi kerusuhan. 

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved