Berita Viral

Heboh Video Perjodohan Massal di Pondok Pesantren, Nama Calon Suami Diundi Mirip Arisan

Sesaat kemudian, Kiai Agus membawa tempat yang berisi gulungan kertas yang sudah tercantum nama santri-santri tersebut.

Editor: Wiedarto
(TikTok)
Tangkapan layar prosesi perjodohan massal di pondok pesantren. 

Hanya saja waktunya tidak mesti di bulan yang sama tiap tahunnya.

"Waktunya berbeda-beda," ujarnya.

Tradisi ini sudah dimulai sejak 2005.

Saat itu ada sejumlah santri yang turut dijodohkan.

 

"(Yang dikhitbah) santri semua," jelas Kiai Nonop.

Santri yang dikhitbah berasal dari satu pondok.

Kiai Nonop mengatakan, sebenarnya mereka saling kenal, namun hanya sebatas kenal di kalangan santri saja.

"Kita tanya mau dijodohkan dengan si Anu, mereka Sami'na Wa Atho'na (kami mendengar dan kami taat)," kata Kiai Nonop.

Namun lanjut dia, perjodohan itu tidak sembarangan dilaksanakan.

Pihak pesantren sudah melaksanakan beberapa pertimbangan sebelum khitbah.

"Kita menghitung anak ini ke sini, ke tempat ini untuk mengamalkan ilmunya. Bacaannya (pertimbangannya) lama. Ada bacaan dari sisi kondisi latar belakang orang tua, di mana mereka eksis mengamalkan ilmunya. Itu yang jadi bacaan penting pihak pesantren. Tidak asal menjodohkan," beber Kiai Nonop.

Para santri yang menjalani khitbah, tambah dia, merupakan santri purna yang siap-siap mengamalkan ilmu di daerahnya.

Setelah dikhitbah, lanjut Kiai Nonop, para santri itu akan dinikahkan secara massal.

"Nanti (dinikahkan) tanggal 23 Januari," jelasnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved