Berita Palembang

Yudha Pratomo Mahyudin Persiapkan Lebih Awal untuk Kursi Palembang 1, 'Kalah itukan Nggak Enak'

Salah satunya mental, jadi kan kalah itukan gak enak, tidak ada kalah yang enak, pasti tidak enak, apalagi hampir menang tidak enak juga.

Penulis: Mita Rosnita | Editor: Ahmad Farozi
capture
Yudha Pratomo Mahyudin saat berbincang dengan Pimpinan Sriwijaya Post (Sripo) - Tribun Sumsel, Hj L Weni Ramdiastuti di acara TAMU SRIPO. 

Kalau dulu kampanyenya sampai ke perbatasan Bengkulu dan perbatasan Lampung, nah ini maksud saya, saya maunya dalam skup yang lebih kecil saja, mungkin kedepan ini, saya akan coba di Kota Palembang.

Persiapan sekarang pun dilakukan lebih awal artinya lebih siap sekarang.

Salah satunya mental, jadi kan kalah itukan gak enak, tidak ada kalah yang enak, pasti tidak enak, apalagi hampir menang tidak enak juga.

Jadi kalau saya melihat namanya ini pengabdian ke politik ini ada banyak hal yang melatarbelakangi.

Pertama saya melihat politik itu sebagai sarana dan kesempatan untuk berbuat baik dalam skala yang lebih besar dan signifikan.

Contohnya gini, saya kan sekarang posisinya sebagai rektor Universitas Sumatera Selatan, nah disana kita memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dan kurang mampu.

Tapi karena kita dari kantong sendiri, kita hanya bisa memberikan beasiswa untuk 10 sampai 20 orang per tahun.

Jadi kalau kita menjadi kepala daerah itu akan kebih banyak lagi kesempatan yang akan bisa kita berikan, mungkin ribuan beasiswa bisa kita berikan.

Kemudian juga saya kan juga sebagai entrepreuner juga, saya melihat sekuat-kuat pengusaha itu berapa sih anak buahnya.

Tapi kalau kita menjadi kepala daerah, ada banyak sekali orang yang bisa kita berikan lapangan pekerjaan, mengundang investor dari luar.

Kemudian kita membangun pusat-pusat perekonomian baru yang akan menyerap banyak pekerja.

Dan menurut saya politik ini sebagai ajang dan medan pertempuran untuk kita bisa berbuat baik ke banyak orang.

Kalau anda melihat Palembang saat ini, konsep dasar atau konsep yang paling ril mau diterapkan sehingga bisa menarik hati orang Palembang itu seperti apa sih?.

Saya pada waktu sebelum mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur, saat itu sebelumnya memang sudah mau mencalonkan diri di Kota Palembang.

Tetapi pada waktu itu ada sesuatu dan lain hal sehingga kesempatan itu tertutup tidak ada di Kota Palembang, jadi kalau istilah militer itu melambung.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved